Pertama, sebelum masuk deskripsi makanan, saya mau membeberkan menu yang terhidang di meja saat lebaran dulu. Berhubung dimana-mana selalu ada ketupat, maka sebisa mungkin, pelengkap hidangan kami buat berbeda setiap tahunnya.
Hmm.. ini menu yang terhidang di meja makan setahun yang lalu.
Appetizer : Sup Bola-bola Ikan
Main course : - Sate Lilit Ayam Bumbu Kacang
- Rendang Printil
- Buras
- Tetelan Bumbu Petis
Dessert Es Timun Jeruk Nipis
Kue Klapertart Kukus
Disajikan panas-panas di dalam
mangkok keramik kecil warisan eyang, aroma ikan tenggiri untuk bola-bola sup
ini menguar bersama sedikit taburan minyak bawang putih goreng dan wangi daun
bawang dan seledri cincang. Rasa bola-bola sagu ikan tenggiri yang dibuat bulatan
sebesar baso, sangat gurih dan jika digigit terasa sedikit pedas merica.
Menggunakan sendok bebek, jika
bola-bola tenggiri bertemu dengan irisan oyong yang lembut dan sedikit kenyal,
membuat lidah terasa dimanjakan. Oyong yang diiris bulat dijadikan sebagai
penyumbang serat yang bergizi, sementara sedikit misoa, yaitu mi putih yang
terbuat dari tepung terigu, sangat lembut sehingga cocok disajikan untuk lidah
anak-anak.
2. SATE LILIT AYAM
Mulanya, resep sate lilit ini meniru sate lilit Bali, namun sudah dimodifikasi oleh ibu saya menggunakan daging ayam cincang (kalau Bali menggunakan daging ikan kalau tidak salah). Alasan mengapa hidangan ini yang dipilih, karena banyaknya cucu balita saat lebaran, sehingga dirasa nyaman jika tidak menggunakan tusuk sate.
Keistimewaan lainnya, tusukan yang terbuat dari batang serai, menambah sedap aroma daging ayam cincang dicampur udang yang telah dibumbui bawang merah, bawang putih, cabe tumbuk serta kemiri sangrai, dicampur dengan parutan kelapa. Rasanya tentu saja gurih dan seperti makan..mm.. pepes terbuka hehe..
Karena banyak penikmat sate lilit adalah anak-anak, sebagian tidak diberi cabe tumbuk.
Yang membuat nikmat, karena rasa pedas manis bumbu bercampur dengan aroma udang cincang bakar (bakarnya cukup diatas kompor gas saja). Kami memakannya bersama ketupat atau buras, yaitu sejenis lontong yang terbuat dari beras dan santan kelapa, dibungkus menggunakan daun pisang. Tak lupa, bumbu kacang menambah nikmatnya sajian sate ayam lilit.
3. TETELAN BUMBU PETIS
Sebagai pengganti sambal goreng
kentang yang dibuat berselang seling setiap tahun, ibu saya menyajikan tetelan
bumbu petis. Alasan lain? Tentu saja karena ibu mertua sering mengirim sambal
goreng kentang J
Petis -jika ada yang belum tau-
yaitu seperti saus padat berwana coklat kehitaman, terbuat dari pindang, kupang
atau udang, biasanya berasal dari Jawa Timur- dikaramelisasi dengan gula merah
batok.
Aroma masakan yang pertama tercium
adalah pedas manis, disusul dengan bau udang kering dan saat digigit, gorengan
tetelan daging sapid an kentang akan tercium bau daun jeruk.
Wah, yang terbayang adalah : sepiring
nasi putih panas ditaburi bawang goreng dan sesendok besar tetelan bumbu petis.
Saran : sebaiknya dimakan setelah bersilaturahmi denga tetangga se RT atau
Kompleks. ^_^
DESSERT : ES
TIMUN JERUK NIPIS
Usai menyantap hidangan berat, tak
salah kalau kita manjakan kembali lidah dengan es timun jeruk nipis, apalagi
saat lebaran yang hidangan utamanya rata-rata berlimpah dengan lauk-pauk
bersantan.
Disajikan dalam water goblet atau
gelas berkaki, sebelumnya kami menyusun buah nata de coco, timun yang diparut
halus menggunakan parutan keju, serta sesendok makan biji selasih dingin. Jika sudah
akan diminum, baru dituangkan air perasan jeruk nipis yang sudah diberi larutan
gula dan diberi hiasan irisan tipis jeruk serta es yang dikeprok halus.
Warnanya yang putih, hijau dan
kuning muda keemasan, ditambah lapisan luar gelas yang mengembun, cukup
menggugah selera. Saat disuap perlahan, rasa manis nata de coco akan berpadu
dengan rasa asam perasan jeruk nipis, sementara timun parut dan biji selasih menjadi
penyeimbang sekaligus memberi gigitan yang akan berbunyi kress.. kress… dingin
dan segar.
KUE KLAPERTART
KUKUS
Sebenarnya, sajian klapertar kukus ini
berawal dari ketiadaan oven untuk memanggang, namun ternyata rasanya juga tidak
kalah lezat, loh..
Sesuai dengan namanya, kudapan yang lembut ini mengandung kelapa muda
yang dikerok lebar, kismis, dan rendaman roti tawar berbau wangi esens vanilla,
sementara santan kentalnya beraroma daun pandan yang manis. Kami biasa memesan pada tukang kelapanya, agar kelapa dibakar dahulu di dalam tempurung, sehingga aroma kelapa muda bakar akan lebih terasa. Disajikan dingin, dan sudah ditaruh di dalam cup aluminium foil kecil, memudahkan kita untuk mengambil dan tidak repot mencuci piring J.
Saat digigit, adonan klapertart yang dingin akan terasa seperti menggigit adonan hunkwe atau agar-agar santan, namun lebih lembut dan manis. Taburan kismis yang asam menjadi ‘misteri’ tersendiri untuk tuan lidah, karena bertemu dengan rasa manis potongan kelapa muda panggang.
( Oya, ada tips saat membuat klapertart, yaitu supaya lembut dan enak, sebaiknya saat mengaduk harus searah, terus menerus dengan kecepatan tetap agar adonan santan tidak pecah dan menjadi asam J. )
Tidak ada komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)