Beberapa hari yang
lalu, Dian Kristiani, salah seorang pengarang buku cerita anak-anak yang sudah
menetaskan ratusan tulisan dan buku, menantang imajinasi para penulis atau ‘calon’
penulis sepertiku untuk memeriahkan komunitas pembaca Anak di Group FaceBook.
Pertanyaannya sederhana :
“Gini, kalau
Ramadhan, atau pas hari raya, biasanya kan ada hidangan istimewa atau hidangan
khas. Nah, deskripsikan dengan baik hidangan tersebut dalam MAKSIMAL 10
kalimat.
(Buat yang non muslim, boleh kok deskripsikan hidangan Natal, Imlek, atau Tahun
Baru).
Pemenangnya adalah siapa yang bisa membuat saya mampu "melihat"
makanan itu, padahal saya tidak melihatnya. So, kalau bisa deskripsikan
hidangan yang benar-benar khas.”
Namun untuk
mewujudkannya dalam kata-kata ternyata tidak sesederhana itu. Maklumlah..
sebagian besar ibu-ibu rumah tangga, jadi yang terlintas saat menulis makanan,
eladalaaah.. kita (kita? Kamu kali..) menceritakan sejarah, asal usul, bahkan
resep dan cara memasaknya!
Nah, karena merasa
masih kurang dalam ilmu deskripsi, baiklah.. baiklah.. saya ulas satu demi satu
dulu.
Asal usul kata :
Deskripsi berasal dari bahasa Inggris, description.
Artinya tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek
sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau
pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami
langsung objek tersebut (Semi, 2003:41).
Kata ini berhubungan
dengan verba to describe (melukis
dengan bahasa). Dalam bahasa latin, deskripsi dikenal dengan describere
yang berarti ’menulis tentang’
membeberkan sesuatu hal, melukis sesuatu hal (Finoza, 2004:197-198).
Dari www. sarjanaku.com
diperoleh keterangan ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan
ekposisi adalah sebagai berikut.
·
Deskripsi
lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
·
Deskripsi
lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
·
Deskripsi
disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah;
sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
Deskripsi lebih
banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan
sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia
Narasi juga
berasal dari bahasa Inggris, narrative. Jika melihat pada kamus bahasa Inggris, secara
harfiah narrative bermakna (1) a spoken or written account of connected
events; a story. (2) the narrated part of a literary work, as distinct from
dialogue. (3) the practice or art of narration. (http://www.englishindo.com)
Jadi, jika seorang
penulis ingin membuat karya tulis dengan menggunakan bentuk karangan yang bisa
memberi informasi kepada pembaca dan dalam sebuah bentuk rangkaian waktu, maka
saat ia menulis materi yang ingin diceritakannya ini, yang ia tulis adalah
sebuah karangan narasi.
Ya, karangan narasi
adalah bentuk tulisan yang menceritakan sebuah kejadian, menunjukkan atau
menjelaskan informasi, dengan bentuk sebuah runutan waktu (kronologis).
(Sumber : http://kangbull.blogspot.com/2013/04/karangan-narasi.html)
Sebuah karangan yang
menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan
urutan waktu kejadian.
Beberapa ciri-ciri
narasi diantaranya adalah :
a. Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari
a. Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari
(Sumber : http://bloggerndesonet.blogspot.com)
contoh menggunakan narasi - deskripsi - eksposisi besok yaaa... ^_^
Tidak ada komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)