Banyak orang yang masih belum menerapkan manajemen hospitality, sebagian besar tentu dengan alasan tidak tahu, dan sebagian besar karena memang tidak mau tahu. Kita bahas sedikit ya..
Definisi 'hospitality' secara umum ;
1. kindness in welcoming guests or strangers.
2.
The act or practice of one who is hospitable; reception and
entertainment of strangers or guests without reward, or with kind and
generous liberality.
(http://artikata.com/arti-90598-hospitality.html)
Yaitu keramah-tamahan saat menerima tamu atau berhadapan dengan orang asing di rumah, tanpa menuntut imbalan atau pamrih.
Bagaimana adab dan tata cara bertamu di dalam Islam?
Di dalam QS Ad-Dzariyat ayat 24 sampai 27 menjelaskan tentang pentingnya masalah penghormatan kepada tamu.
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal".
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan"
Ayat-ayat ini menjelaskan tentang adab bertamu lewat beberapa poin berikut:
1. Tamu itu mulia. "Dhoif...mukramin"
2. Tamu ketika masuk harus mengucapkan salam. "Qaluu Salaaman"
3. Wajib menjawab salamnya. "QaalaSalaamun"
4. Tuan rumah harus menyiapkan hidangan tanpa sepengetahuan tamunya. "Faraagha"
5. Hidangan hendaknya disiapkan di dalam rumah. "Ilaa Ahlihi"
6. Menjamu sesegera mungkin. "Fa Jaa'a...huruf Fa' menjelaskan tentang kecepatan waktu dan segera."
7. Hidangkan makanan yang terbaik. "Bi ‘Ijlin Samiin"
8. Jangan bawa tamu ke dekat jamuan makanan, tapi bawalah jamuan makanan ke dekat tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim".
9. Jangan bertanya kepada tamu, "Sudah makan atau belum?" ‘Faraagha Ilaa Ahlihi Fajaa'a" (Nabi Ibrahim pergi dengan diam-diam menemui keluarganya)
10. Layanilah sendiri tamu yang ada. "Fa Jaa'a" (Nabi Ibrahim sendiri yang menyuguhkan makanan)
11. Hendaknya makanan bisa dijangkau oleh tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim"
12. Hendaknya tamu menerima makanan sehingga tuan rumah tidak kepikiran. "Alaa Ta'kulun"
13. Pertama, hidangkan makanan kemudian baru berbincang-bincang. "Fa Jaa'a Bi ‘Ijlin Samiin" setelah itu bertanya..."Fa Maa Khatbukum Ayyuha al-Mursalun" (QS. Ad-Dzariyat:31)
14. Bila tamu memiliki berita menyenangkan dan menyedihkan, pertama sampaikan kabar yang menyenangkan kemudian baru kabar yang menyedihkan. "Bassyarnaa... mengabarkan tentang anak kemudian mengabarkan tentang azab yang diturunkan kepada para pendosa."
(IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
1. http://indonesian.irib.ir/islamologi1/-/asset_publisher/iHM3/content/14-poin-tata-cara-bertamu-dan-menjamu-tamu-dalam-al-quran
2. Hujjatul Islam Mohsen Qaraati, Daqayeqi Ba Quran, Markaze farhanggi Darshaye az Quran, cetakan ke 15, 1390.
Samakah adab bertamu ini secara umum?
1. Beritahu Lebih Dahulu
Di kota besar seperti Jakarta, di mana banyak penghuni rumah sibuk bekerja, sebaiknya beritahu dulu lewat telepon bila ingin bertamu. Bagi orang yang dikunjungi, ini jadi semacam pemberitahuan, dan dia akan merasa dihargai bila ditanya lebih dulu. Bisa saja pada waktu Anda datang, dia ada acara lain atau tidak mau diganggu tamu. Bagi Anda, akan mendapat kepastian, apakah si penghuni ada di rumah dan siap Anda kunjungi.
2. Tepat Waktu
Bila Anda berjanji datang jam sekian, usahakan tepat waktu. Ini akan memberi kesan yang baik kepada tuan rumah. Dan memudahkan tuan rumah mengatur waktu. Bisa saja ia punya kegiatan yang amat sangat padat, sehingga ketika menyetujui Anda datang pada waktu tertentu, hanya itu waktu yang ia punya untuk Anda.
3. Masuk Bila Sudah Dipersilakan
Bila ternyata rumah yang Anda datangi pagarnya dalam keadaan terkunci, cari bel pintu, dan tekan sekali dua kali, jangan berkali-kali. Bersabarlah sampai ada yang datang membukakan pintu. Kalaupun pintu rumah tak terkunci, jangan sembarangan masuk, ketuklah atau bunyikan bel, dan masuk bila sudah dipersilakan.
4. Ucapkan Salam
Bila bertemu penghuni rumah, ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada pemilik rumah, sekaligus tanda Anda sudah datang. Begitu juga ketika Anda hendak pamit, ucapkan pula salam.
5. Ingat Waktu
Sedekat apa pun Anda dengan penghuni rumah, namanya bertamu harus ingat waktu. Lain soal, bila Anda berniat menginap dan sudah disetujui penghuni rumah. Tapi bila hanya kunjungan biasa, jangan merasa terlalu santai dan berlama-lama. Katakan langsung tujuan Anda datang. Ada tuan rumah yang amat sangat ramah, sehingga kelihatannya senang dengan kunjungan Anda, tapi sebenarnya ia punya kesibukan yang harus dikerjakan. Jelilah melihat situasi.
6. Jangan Pegang Barang
Selama bertamu, jangan memegang barang-barang yang ada di rumah tamu, seperti hiasan, album foto atau majalah, sebelum mendapat izin dari pemilik rumah. Ada tuan rumah yang tak suka barang-barangnya dipegang. Namun, ada juga yang senang pamer. Cara paling jitu, ya bertanya. Atau pancing dengan pujian tentang barangnya. Bila reaksinya ramah, tak masalah. Tapi bila sikapnya enggan, jangan memaksa. Apalagi ini kunjungan pertama dan hubungan Anda dengan tuan rumah tidak dekat.
7. Jaga Sikap dan Omongan
Bersikaplah sopan selama bertamu, terutama bila Anda baru berkenalan. Misalnya, Anda baru pindah ke suatu kompleks dan bertamu ke rumah tetangga untuk berkenalan. Cari topik umum yang aman dibicarakan, sambil memperkenalkan keluarga atau penghuni rumah Anda. Jaga omongan Anda, misalnya, jangan sekali-kali mengritik interior rumahnya, seberantakan apa pun itu.
8. Situasi Rumah
Ada kalanya, situasi rumah yang Anda datangi sedang tak enak. Misalnya, terjadi pertengkaran antara penghuni rumah. Meski pertengkaran sudah usai, tetap akan tercipta suasana tidak enak. Bila ini terjadi, sebaiknya Anda segera pamit. Begitu juga bila ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit dan memerlukan perhatian dari tuan rumah, sebaiknya segera mohon diri.
9. Tamu Lain
Bila ternyata di rumah yang Anda kunjungi ada tamu lain yang datang sebelum Anda, perkenalkan diri Anda kepada tamu tersebut. Dan lihat situasi, apakah kunjungan Anda bisa lama atau tidak. Dan apakah yang hendak Anda bicarakan dengan tuan rumah bisa dikemukakan di depan tamu itu, atau sebaiknya ditunda.
(Sumber : http://forum.kompas.com/teras/5366-etika-saat-bertamu-apakah-anda-sudah-tahu.html)
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ
إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ
فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ
فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
sumber : www.radiodaqu.com
"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal".
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan"
Ayat-ayat ini menjelaskan tentang adab bertamu lewat beberapa poin berikut:
1. Tamu itu mulia. "Dhoif...mukramin"
2. Tamu ketika masuk harus mengucapkan salam. "Qaluu Salaaman"
3. Wajib menjawab salamnya. "QaalaSalaamun"
4. Tuan rumah harus menyiapkan hidangan tanpa sepengetahuan tamunya. "Faraagha"
5. Hidangan hendaknya disiapkan di dalam rumah. "Ilaa Ahlihi"
6. Menjamu sesegera mungkin. "Fa Jaa'a...huruf Fa' menjelaskan tentang kecepatan waktu dan segera."
7. Hidangkan makanan yang terbaik. "Bi ‘Ijlin Samiin"
8. Jangan bawa tamu ke dekat jamuan makanan, tapi bawalah jamuan makanan ke dekat tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim".
9. Jangan bertanya kepada tamu, "Sudah makan atau belum?" ‘Faraagha Ilaa Ahlihi Fajaa'a" (Nabi Ibrahim pergi dengan diam-diam menemui keluarganya)
10. Layanilah sendiri tamu yang ada. "Fa Jaa'a" (Nabi Ibrahim sendiri yang menyuguhkan makanan)
11. Hendaknya makanan bisa dijangkau oleh tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim"
12. Hendaknya tamu menerima makanan sehingga tuan rumah tidak kepikiran. "Alaa Ta'kulun"
13. Pertama, hidangkan makanan kemudian baru berbincang-bincang. "Fa Jaa'a Bi ‘Ijlin Samiin" setelah itu bertanya..."Fa Maa Khatbukum Ayyuha al-Mursalun" (QS. Ad-Dzariyat:31)
14. Bila tamu memiliki berita menyenangkan dan menyedihkan, pertama sampaikan kabar yang menyenangkan kemudian baru kabar yang menyedihkan. "Bassyarnaa... mengabarkan tentang anak kemudian mengabarkan tentang azab yang diturunkan kepada para pendosa."
(IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
1. http://indonesian.irib.ir/islamologi1/-/asset_publisher/iHM3/content/14-poin-tata-cara-bertamu-dan-menjamu-tamu-dalam-al-quran
2. Hujjatul Islam Mohsen Qaraati, Daqayeqi Ba Quran, Markaze farhanggi Darshaye az Quran, cetakan ke 15, 1390.
sumber: theofhyan.blogspot,com
Samakah adab bertamu ini secara umum?
1. Beritahu Lebih Dahulu
Di kota besar seperti Jakarta, di mana banyak penghuni rumah sibuk bekerja, sebaiknya beritahu dulu lewat telepon bila ingin bertamu. Bagi orang yang dikunjungi, ini jadi semacam pemberitahuan, dan dia akan merasa dihargai bila ditanya lebih dulu. Bisa saja pada waktu Anda datang, dia ada acara lain atau tidak mau diganggu tamu. Bagi Anda, akan mendapat kepastian, apakah si penghuni ada di rumah dan siap Anda kunjungi.
2. Tepat Waktu
Bila Anda berjanji datang jam sekian, usahakan tepat waktu. Ini akan memberi kesan yang baik kepada tuan rumah. Dan memudahkan tuan rumah mengatur waktu. Bisa saja ia punya kegiatan yang amat sangat padat, sehingga ketika menyetujui Anda datang pada waktu tertentu, hanya itu waktu yang ia punya untuk Anda.
3. Masuk Bila Sudah Dipersilakan
Bila ternyata rumah yang Anda datangi pagarnya dalam keadaan terkunci, cari bel pintu, dan tekan sekali dua kali, jangan berkali-kali. Bersabarlah sampai ada yang datang membukakan pintu. Kalaupun pintu rumah tak terkunci, jangan sembarangan masuk, ketuklah atau bunyikan bel, dan masuk bila sudah dipersilakan.
4. Ucapkan Salam
Bila bertemu penghuni rumah, ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada pemilik rumah, sekaligus tanda Anda sudah datang. Begitu juga ketika Anda hendak pamit, ucapkan pula salam.
5. Ingat Waktu
Sedekat apa pun Anda dengan penghuni rumah, namanya bertamu harus ingat waktu. Lain soal, bila Anda berniat menginap dan sudah disetujui penghuni rumah. Tapi bila hanya kunjungan biasa, jangan merasa terlalu santai dan berlama-lama. Katakan langsung tujuan Anda datang. Ada tuan rumah yang amat sangat ramah, sehingga kelihatannya senang dengan kunjungan Anda, tapi sebenarnya ia punya kesibukan yang harus dikerjakan. Jelilah melihat situasi.
6. Jangan Pegang Barang
Selama bertamu, jangan memegang barang-barang yang ada di rumah tamu, seperti hiasan, album foto atau majalah, sebelum mendapat izin dari pemilik rumah. Ada tuan rumah yang tak suka barang-barangnya dipegang. Namun, ada juga yang senang pamer. Cara paling jitu, ya bertanya. Atau pancing dengan pujian tentang barangnya. Bila reaksinya ramah, tak masalah. Tapi bila sikapnya enggan, jangan memaksa. Apalagi ini kunjungan pertama dan hubungan Anda dengan tuan rumah tidak dekat.
7. Jaga Sikap dan Omongan
Bersikaplah sopan selama bertamu, terutama bila Anda baru berkenalan. Misalnya, Anda baru pindah ke suatu kompleks dan bertamu ke rumah tetangga untuk berkenalan. Cari topik umum yang aman dibicarakan, sambil memperkenalkan keluarga atau penghuni rumah Anda. Jaga omongan Anda, misalnya, jangan sekali-kali mengritik interior rumahnya, seberantakan apa pun itu.
8. Situasi Rumah
Ada kalanya, situasi rumah yang Anda datangi sedang tak enak. Misalnya, terjadi pertengkaran antara penghuni rumah. Meski pertengkaran sudah usai, tetap akan tercipta suasana tidak enak. Bila ini terjadi, sebaiknya Anda segera pamit. Begitu juga bila ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit dan memerlukan perhatian dari tuan rumah, sebaiknya segera mohon diri.
9. Tamu Lain
Bila ternyata di rumah yang Anda kunjungi ada tamu lain yang datang sebelum Anda, perkenalkan diri Anda kepada tamu tersebut. Dan lihat situasi, apakah kunjungan Anda bisa lama atau tidak. Dan apakah yang hendak Anda bicarakan dengan tuan rumah bisa dikemukakan di depan tamu itu, atau sebaiknya ditunda.
(Sumber : http://forum.kompas.com/teras/5366-etika-saat-bertamu-apakah-anda-sudah-tahu.html)
Posting yang menarik, Mak ^^
BalasHapusSalam.
Wah, iya bener, adab-adab seperti harus selalu diperhatikan dan ditanamkan pada anak-anak :)
BalasHapusSeneng banget baca postinganmu mbaa yang super komplit n detail. Kian menambah luas wawasanku sebagai ibu rumah tangga :)
BalasHapus