Sabtu, 2 November 2013
ABANG DIO
KEMPING KE CIBUBUR
Sudah gitu, 3 hari pula!
Hiks… rasanya seperti mau mengantar haji, loh. Sebagai emak yang baik hati *tsaah... terlihat kesibukan para emak-emak bolak-balik memeriksa
kelengkapan backpack dan tas kresek putra-putri
mereka yang akan berangkat.
Take a look, Dio dengan seragam Pramuka Siaga (7-10 tahun) yang seharusnya masih dengan pakaian di luar celana. Tapi berhubung Dio tinggi, tak ada satupun seragam Siaga yang muat padanya! He he he ...
Kemping atau ‘camping’ adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam.
Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.
Kegiatan saat Perjusami apa aja?
Day One : Camping Ground Tour - Apel Pembukaan - Pendirian tenda dan sedikit latihan
Day Two : Lomba-lomba, antara lain semaphore, baris-berbaris, memasang tandu, dsb.
Malamnya Api Unggun dengan menampilkan berbagai atraksi regu
Day Three : Berkemas - Apel Penutupan - Pulang
Tujuan Perjusami Pramuka ?
Kalau menguping saat mereka sedang apel, sih.. agar tercapai Prinsip Dasar Kepramukaan yaitu pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
So, dalam tempo 3 hari ini Bang Dio akan digembleng dan dilatih kedisiplinan.
Nah, ini saya kutip dari Laskar Scout di aeliesangorato.blogspot.com :
- Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
- Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
- Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
Efektifkah?
Well... Kegiatan Kepramukaan seharusnya sih, sudah mampu menggali nilai-nilai ini. Jadi jangan hanya berhenti pada ritual-ritual formal kepramukaan, seperti Jambore dan lainnya. Sehingga seakan-akan ritual-ritual itu tidak memiliki implikasi apa-apa pada kehidupan kebangsaan Indonesia. *gubrak
The point is..
Jika kita menginginkan anak-anak memiliki jiwa solidaritas tinggi, namun dilingkupi dengan KASIH SAYANG dengan kawan -anggota regu minimal lhoo..- tentu saja, Pramuka adalah alternatif untuk mencapainya. Semoga.
“Rajin berlatih, selalu disiplin, jaga kekompakan dan tetap semangat!” ujar Kakak Pembina Pramuka yang hadir saat itu, bersemangat.
Semoga hubungan silaturrahmi ini tetap terjalin. Amin…
Tidak ada komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)