Hari ke 14 :
Surat 'Āli`Imrān (Family of Imran) 103 - سورة آل عمران
Sahih International
And
hold firmly to the rope of Allah all together and do not
become divided. And remember the favor of Allah upon you - when
you were enemies and He brought your hearts together and you
became, by His favor, brothers. And you were on the edge of
a pit of the Fire, and He saved you from it. Thus does Allah
make clear to you His verses that you may be guided.
Indonesian
Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
ISLAM - DINAMIS ?
Aaaw... tentu saja!
Sebagai seorang yang baru mendalami Al Quran sekitar 4-5 tahun belakangan ini (tapi udah muslim sejak tahun 2000 looh..) aku tentu saja merasakan banyak kemudahan. Berpuasa contohnya.. sebenarnya berpuasa sudah sering aku lakukan, tapi manfaatnya terasa sejak aku bersungguh-sungguh menjalaninya. Perut ringan, dan karena detoksifikasi non-stop selama 30 hari berturut-turut, alhamdulillaah migrain juga menghilang :)
Eh, tapi tunggu! Kita sedang ngomongin dinamisme Islam, kan? Bukan puasa.. hahhaa.. (itu next session ajah, aah.. ).
Oke, coba tengok aja ajaran yang dibawa Muhammad SAW ini. Eventhough banyak rintangan dan banyak 'perubahan', Islam terus berkibar menyebar ke seluruh penjuru dunia. Psst.. kabarnya sekarang sebagian anak muda di Amerika -sebuah negara radikal dengam mayoritas Chistian- saat ini juga menyelidiki, kenapa harus Islam?
Jawabnya tentu : it is basic principles of the unity of mankind, which derives from the unity of Allah Swt. It's only ONE and only... Keesaan Allah Swt.
Apa yang ditawarkan Al Quran jelas : sebuah jalan yang menguntungkan manusia, sob.. rahmatan lil-’alamin, seperti ditegaskan dalam QS 3:103 di atas.
EH.. TAPI KOK SEREM YAA BAWA-BAWA NERAKA SEGALA..
Eits, bukaan.. aku ga nakut-nakutin dengan itu.. coba simak kalimatnya lagi yaa.. كنتم علي شفاخفرة من النار , yang artinya : dulu (sebelum Allah menurunkan Al-Qurãn) kalian ada di ambang jurang neraka.
Neraka yang dimaksud Allah dalam ayat ini yaitu qarinah ayat “neraka yang ada di depan mata”, ibarat kobaran api dari satu peristiwa kebakaran, ia akan melahap siapa saja bila tidak segera menjauh darinya. Karena ayat ini menggambarkan keadaan bangsa Arab sebelum kedatangan Al-Qurãn (jahiliah) maka jelas bahwa yang berhadapan dengan neraka tersebut adalah mereka.
Kata النار - naar (neraka) yang secara harfiah berarti api itu tak hanya satu tempat di satu masa yang kelak jadi 'ladang' penghukuman...
Pengertian ini barangkali tidak bertentangan dengan Al-Qurãn secara keseluruhan, namun hanya cocok dengan ayat-ayat tertentu dalam Al-Qurãn, bila ada. QS Ali Imraan:103 menyebut istilah an-nãr (neraka) dalam konteks perumpamaan, bukan dalam arti hakiki.
Pengertian istilah ini dibangun oleh dua kata yang secara makna berkaitan, yaitu kata lã tafarraqü/لا تفرّقوا (jangan kalian berpecah-belah) dan a’dã-an/اعداء (bermusuhan). Dengan kata lain, penyebutan neraka di sini agaknya sangat berkaitan dengan watak bangsa Arab sendiri kala itu - laksana api di dalam sekam.
Dengan demikian, jelaslah apa sebabnya Allah menyebut situasi perpecahan dan permusuhan sebagai situasi “di ambang jurang neraka”. Kemudian, kebalikan dari perpecahan dan permusuhan adalah ihwãnan/ إخوانا (persaudaraan); sehingga dapat disimpulkan pula bahwa kehidupan saling bersaudara adalah kehidupan “sorga”.
NERAKA JAMAN SEKARANG..
Ada? Ihh.. ga mau aah.. tapi coba tengok berita di TV/ koran/ CNN apa ga neraka namanya itu? Ada permusuhan, peperangan, bencana alam...
Masya Allah... apa kita sekarang sedang mengalami hal sama seperti dalam QS Ali Imran " 103? Wallahu alam bissawab.
[1] The Quran/An English Translation of the Meaning of the Quran, checked and revised by Mahmud Y. Zayid, hal. xii, cetakan pertama, Dar Al-Choura, Beirut, Lebanon, 1980.
[2] Al-Anbiya’ ayat 106.
[3] سورة adalah kata benda tunggal, tapi di sini bermakna jamak, karena dihubungkan dengan kata من المفصّل yang menyatakan arti “kelompok”, yaitu kelompok ayat-ayat yang bersifat menjelaskan sesuatu secara gamblang.
Sebagai seorang yang baru mendalami Al Quran sekitar 4-5 tahun belakangan ini (tapi udah muslim sejak tahun 2000 looh..) aku tentu saja merasakan banyak kemudahan. Berpuasa contohnya.. sebenarnya berpuasa sudah sering aku lakukan, tapi manfaatnya terasa sejak aku bersungguh-sungguh menjalaninya. Perut ringan, dan karena detoksifikasi non-stop selama 30 hari berturut-turut, alhamdulillaah migrain juga menghilang :)
Fasting means detoks? |
Oke, coba tengok aja ajaran yang dibawa Muhammad SAW ini. Eventhough banyak rintangan dan banyak 'perubahan', Islam terus berkibar menyebar ke seluruh penjuru dunia. Psst.. kabarnya sekarang sebagian anak muda di Amerika -sebuah negara radikal dengam mayoritas Chistian- saat ini juga menyelidiki, kenapa harus Islam?
Jawabnya tentu : it is basic principles of the unity of mankind, which derives from the unity of Allah Swt. It's only ONE and only... Keesaan Allah Swt.
Apa yang ditawarkan Al Quran jelas : sebuah jalan yang menguntungkan manusia, sob.. rahmatan lil-’alamin, seperti ditegaskan dalam QS 3:103 di atas.
EH.. TAPI KOK SEREM YAA BAWA-BAWA NERAKA SEGALA..
Penggambaran neraka selalu = api dan panas |
Neraka yang dimaksud Allah dalam ayat ini yaitu qarinah ayat “neraka yang ada di depan mata”, ibarat kobaran api dari satu peristiwa kebakaran, ia akan melahap siapa saja bila tidak segera menjauh darinya. Karena ayat ini menggambarkan keadaan bangsa Arab sebelum kedatangan Al-Qurãn (jahiliah) maka jelas bahwa yang berhadapan dengan neraka tersebut adalah mereka.
Kata النار - naar (neraka) yang secara harfiah berarti api itu tak hanya satu tempat di satu masa yang kelak jadi 'ladang' penghukuman...
Pengertian ini barangkali tidak bertentangan dengan Al-Qurãn secara keseluruhan, namun hanya cocok dengan ayat-ayat tertentu dalam Al-Qurãn, bila ada. QS Ali Imraan:103 menyebut istilah an-nãr (neraka) dalam konteks perumpamaan, bukan dalam arti hakiki.
Pengertian istilah ini dibangun oleh dua kata yang secara makna berkaitan, yaitu kata lã tafarraqü/لا تفرّقوا (jangan kalian berpecah-belah) dan a’dã-an/اعداء (bermusuhan). Dengan kata lain, penyebutan neraka di sini agaknya sangat berkaitan dengan watak bangsa Arab sendiri kala itu - laksana api di dalam sekam.
Dengan demikian, jelaslah apa sebabnya Allah menyebut situasi perpecahan dan permusuhan sebagai situasi “di ambang jurang neraka”. Kemudian, kebalikan dari perpecahan dan permusuhan adalah ihwãnan/ إخوانا (persaudaraan); sehingga dapat disimpulkan pula bahwa kehidupan saling bersaudara adalah kehidupan “sorga”.
NERAKA JAMAN SEKARANG..
Ada? Ihh.. ga mau aah.. tapi coba tengok berita di TV/ koran/ CNN apa ga neraka namanya itu? Ada permusuhan, peperangan, bencana alam...
Masya Allah... apa kita sekarang sedang mengalami hal sama seperti dalam QS Ali Imran " 103? Wallahu alam bissawab.
Tulisan ini disertakan dalam 1 Hari 1 Ayat
[1] The Quran/An English Translation of the Meaning of the Quran, checked and revised by Mahmud Y. Zayid, hal. xii, cetakan pertama, Dar Al-Choura, Beirut, Lebanon, 1980.
[2] Al-Anbiya’ ayat 106.
[3] سورة adalah kata benda tunggal, tapi di sini bermakna jamak, karena dihubungkan dengan kata من المفصّل yang menyatakan arti “kelompok”, yaitu kelompok ayat-ayat yang bersifat menjelaskan sesuatu secara gamblang.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOG NENG TANTI (^_^)