Sedang scroll timeline, aku membaca sebuah kuis yang diadakan dalam forum tertutup IIDN beberapa hari yang lalu, jadi tergerak ingin ikutan... Nah, berikut kuis yang diadakan ^_^
Buku
"Ya Allah, Beri Kami Keturunan" hasil kerjasama Indscript &
Gramedia Pustaka Utama ini sudah beredar luas di toko buku seluruh
Indonesia.
Buku ini berisi:
- Persiapan menyambut datangnya kehamilan dengan doa lengkap untuk
merencanakan kehamilan
- Bagaimana menghadapi kehamilan, disertai doa-doa menjaga kehamilan
- Bagaimana mempersiapkan kelahiran, dilengkapi doa-doa menghadapi
persalinan
- Ditambah lagi penjabaran sisi ilmiah dan spiritual di balik kehamilan
serta
bagaimana cerdas menghadapi mitos kehamilan menyesatkan yang
telanjur
melekat dalam benak masyarakat
- Masih ditambah lagi bagaimana cara melindungi bayi baru lahir dan apa saja
yang disunnahkan untuk bayi baru lahir.
Wah.. banyak sekali informasi berharga dalam buku “Ya Allah, Beri Kami
Keturunan!” Nah, sebagai wujud syukur atas terbitnya buku ini, saya
bermaksud mengadakan “Mendadak Kuis” untuk ibu-ibu IIDN.
Pertanyaannya :
Maraknya fenomena “Cabe-cabean dan Terong-terongan” tentulah membuat
para orang tua, terutama ibu miris. Bayangkan saja, buah hati yang sudah
9 bulan 10 hari dikandung dan dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih
sayang, akhirnya harus terjebak pada kondisi yang jauh dari syariat
islam. Oke dech, langsung pada pertanyaannya saja.
Sebagai
orang tua, apa sajakah jurus ampuh yang dilakukan untuk mendapatkan anak
soleh/solehah? Dan bagaimana cara mengantisipasi buah hati dari
pengaruh negatif diluar sana?
Dan, inilah jawabanku :
Untuk
saya, jurus ampuh yang dilakukan untuk mendapatkan anak soleh/solehah
serta bagaimana cara mengantisipasi buah hati dari pengaruh negatif
diluar sana?
1.
Pertama tentu saja berusaha menjadi orangtua yang efektif : memberi
saran dengan lembut namun tegas - jika A ya katakan A (ga mencla mencle)
tidak berat sebelah pada salah satu anak, jujur dan berusaha tidak
membentak
(sebab
kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi
yang minder, tertutup, bahkan pemberontak atau temperamental)
2. Kedua, menerapkan sendi-sendi agama dengan wajar dan selalu memberi contoh, bukan dengan perintah saja
3.
Terbuka dengan berbagai informasi, fleksibel, sehingga tidak terjadi
kesenjangan komunikasi - terutama jika anak sudah berusia remaja-
4. Membatasi pemakaian internet dan konsumsi televisi yang berlebihan, batasi dengan pemakaian per hari 2 jam maksimal
5. Sering mengajak anak keluar rumah dengan tujuan diskusi --> memberi informasi tentang situasi dan kondisi di luar rumah
6.
Kasih sayang terhadap anak mengalahkan segalanyaaa......
*peluk
anak-anak sambil mbrebes mili *makasih ya mbak udah diberi kesempatan
menulis ini hiks hiks
semoga anak kita terhindar dari pengaruh buruk ya mak :(
BalasHapusAmieen yra mak Icoel, ternyata di balik semua ada DOA
Hapusthanks kunjungannya yaa