Ketika mendapat tawaran dari Kedutaan Jepang untuk menghadiri pameran sekaligus workshop sehari Temari, waktu itu yang terlintas sih, temannya Naruto - sebuah filem kartun Jepang- tapi ternyata bukan. Temari itu adalah sebuah kerajinan tangan berbentuk bola kecil yang terbuat dari lilitan benang katun atau sutera.
Soo.. beautiful! Tak habis rasanya aku ber ck ck ck di hampir semua sudut.
SEJARAH MINGEI TEMARI
Sebagai mingei yang berarti kerajinan rakyat, temari adalah kerajinan rakyat yang dibuat berdasarkan tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk seni keindahan dan pada tahun 1800 hingga tahun 1950, temari adalah mainan yang dibuat untuk anak-anak.
Para wanita kerajaan di abad ke-17 bahkan mengadakan kontes bola tercantik dengan menggunakan beragam warna dan corak hiasan. Ada teknik sulam Jepang yang halus menggunakan benang sutera. Corak taman dan bunga serta pohon menjadi favorit sementara corak lain adalah pola geometris seperti yang kerap kita lihat saat ini.
TEMARI EXHIBIONIST 9 APRIL 2014
Acara dibuka dengan kedatangan Madam Etsuko - isteri Dubes Jepang untuk Indonesia. Sebagai penghormatan, maka dibuka dengan upacara minum teh.
Madam Etsuko bersiap membuka acara |
Upacara minum teh membuka acara Pameran Temari 2014 |
JENIS DAN KEGUNAAN TEMARI
Ada berbagai jenis temari :
- Bola Kuke dari Hachinoe,
- Aomori yang merupakan bola kertas berlapis kain perca dengan patron yang kaya warna.
- Tipe lain adalah bola Tsugi yang dilapisi potongan kain berpola persegi panjang.
- Bola Goten dari Yamagata terbuat dari kertas dan katun berhias benang.
- menjadi salah satu simbol ketelitian dan kesempurnaan.
- Selain itu, mencegah alzheimer untuk kaum manula Jepang, atau menghambat penuaan dini!
- Dengan jalinan rumit dan menuntut ketelitian tinggi serta hitungan matematis (untuk motif geometris) -- otak dilatih fokus terus menerus.
TEMARI DAN MINASAN OTSUKARESAMA DESHITA
Minasan otsukaresama deshita yang artinya satu hari yang indah, memang memancarkan aura keindahan hari itu. Bersama ibu Etsuko dan para pembuat temari — di Hall The Japan Foundation, Jakarta.
Ibu
Frida Sutarko, ketua Asosiasi Temarti Indonesia (beryukata biru -kacamata)
bersama Ibu Etsuko dan bapak Tadashi Ogawa-Director General Japan Foundation, Jakarta.
Dengan tata kerja otak yang baik, maka tubuh si pembuat pun sehat |
Pola-pola matematis yang menghasilkan tampilan indah ini ternyata juga membantu sistem kerja otak pembuat temari tertata baik — at Hall JF Summitmas I lt. 2. |
Sumber gambar : pribadi dan dari koleksi Japan Foundation
Setiap mempunyai budaya khas
BalasHapusKitapun punya, perlu dilestarikan dan dtingkatkan
Botol air minrel jika dihidangkan di meja juga sudah dimodifikasi misalnya membungkusnya dengan kain khusus yang dikasih sulaman. Demikian pula tutup galon, sudah ada yang membuatnya dengan bahan2 yang bagus.
Bagaimana dengan mainan anak-anak Idonesia. lambat lain juga akan ditingkatkan bentuk dan modelnya
Terima kasih reportasenya yang menarik.
Salam hangat dari Surabaya
kalau di Indonesia cuman kurang diekspose ya pakdhe, bagaimana kalau kita ekspose saja....
Hapussuwun pakdhe kunjungannya
seliain Indonesia, Jepang juga termasuk yang mempunyai seni budaya tinggi. Saya suka sama seni dari Jepang
BalasHapustapi di Indonesia juga banyak loh mommy Chi yang menarik, tapi bikinnya suka asal asalan ajah
HapusCantik yaa..
BalasHapusiya mbak Kania, lebih tercengang lagi setelah mencoba membuatnya karena menuntut ketelitian dan kemahiran memadukan warna, menyulam, dsb
Hapusthx mbak
dengan banyaknya info yang masuk di otak cici, harusnya cernak yang dilahrikan juga banyak ya ci... ini menarik lho ci dibikin cernak...:)
BalasHapusbtw..kayaknya dian kudu follow ur blog deeeh...keren2 liputannya
oow... cernak? duuuh kita emang kudu ketemuan nih - brainstorming idea, karena yang menari di kepalaku fiksi romance semua :P
Hapus