A BOUQUET FOR IN MEMORIAM LADY DIANA SPENCER

MENGUNJUNGI LONDON!

Januari 1998, pukul 10.00

Kriiing!

"Hallo, dengan Tanti di sini. Mau bicara dengan siapa?"

"Neng, minggu depan gue berangkat, nih!" suara cempreng Yuli, sahabatku terdengar nyaris menjerit di telepon.

"Haa? Berangkat ke mana?" tanyaku polos.

"London, laah.. gue mau ketemu Wendy, pacar gue, trus jalan-jalan di Inggris dua bulan."

Aku pun terdiam, ikut merasa senang walopun -sumpah- rasanya jealous banget!

Lady Di yang pemalu

Anggun banget, kan?

Ya iyalah.. sejak aku berumur mmm.. tujuh tahun, kalo ngga salah, Ibuku yang Lady Di wannabe itu sudah mendandaniku, anaknya yang kece tapi tomboy *uhuk! dengan rambut dan pernak-pernik a la Lady Di. 

Bayangin! Aku tuh gonta ganti rambut sampe 6 kali, karena ngikutin gaya potongan rambut Sang Lady yang khas itu.

Akhirnya aku pun ikutan jadi Lady Di wannabe. 

Dulu tuh, aku punya foto, postcard, pin dan cangkir Lady Di. Bahkan, diaryku yang berjumlah 4 buah bergambar foto pernikahan Lady Di dalam berbagai pose.

Beautiful lady with beautiful heart, too.. hiks

    Seiring waktu, aku juga mengikuti kisah cinta sang princess yang mengharu biru. Dan, guess what! 

Yap, aku jadi Prince Charles's haters, saking keselnya sama Pangeran yang menyia-nyiakan seorang wanita secantik, anggun, gaul, sayang anak-anak dan modis seperti Lady Di.

Dekat dengan masyarakat, ga jaim..

Aku bersyukur ketika Lady Di akhirnya berpisah dengan Sang Pangeran yang %#&&(*#^( itu. Sedih sih, melihat kedua puteranya yang ganteng mengalami keluarga broken home, tapi daripada terus menderita, ya kan?

She love her kids very much!

Putri di hati rakyat :'(

Tapi kebahagiaanku tak bertahan lama, karena setelah itu Sang Lady mengalami tabrakan keras di Paris bersama Dodi Al Fayed, kekasihnya, akibat menghindari serbuan paparazzi. 

Hingga saat ini, aku percaya bahwa ada intrik di balik kecelakaan fatal tersebut. Aku nangis loh, sodara-sodara.. sampe seminggu aku ga percaya kalo jelmaan Cinderella yang diciptakan Charles itu sudah tiada!

Aku mengikuti prosesi pemakaman Lady Di yang berulangkali tayang, baik di televisi lokal maupun RTM (waktu itu aku masih tinggal di Tarakan, Kalimantan Timur).

Makanya ketika aku tahu bahwa Mr. Potato mengadakan giveaway, huhuuu.. ingatanku melayang pada Sang Lady.

 Sederhana saja, aku ingin sekali menyatakan rasa dukacitaku yang mendalam, sambil menaruh sebuah karangan bunga mawar kuning kesukaannya.

 

Mr Potato membantu mewujudkan impianku!

Dear Mr. Potato, kenapa Neng Tanti ini pengeeen banget ke Inggris?

Karena ia akan mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Sang Lady, dan akan membisikkan, "Rest in peace, My Lady.. karena engkau adalah mawar indah yang tumbuh di hati masyarakat. Psst .. My Lady, aku kan bisa ke sini karena dibawa sama Mr. Potato.. "

Sambil liatin orang mancing nyemil Mister Potato

Mbak Ica asyik bingits, mbak... mana mau bagi-bagi ..

Bang Dio ama adek Derry mah baik,
sekantong berdua sambil ngobrol yaa

Gimana ga tambah langsing,
wong nyemil mulu kalo nulis..