Asal kata museum |
Museum Nasional dulunya adalah sebuah lembaga independen yang didirikan oleh Pemerintah Belanda untuk tujuan memajukan
penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi
dan sejarah. Lembaga ini mempunyai
semboyan "Ten Nutte van het Algemeen" (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum).
Salah seorang pendiri lembaga ini, yaitu JCM Radermacher,
menyumbangkan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, suatu kawasan
perdagangan di Jakarta-Kota. Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811-1816), Letnan Gubernur
Sir Thomas Stamford Raffles menjadi Direktur perkumpulan ini. Oleh
karena rumah di Kalibesar sudah penuh dengan koleksi, Raffles
memerintahkan pembangunan gedung baru untuk digunakan sebagai museum dan
ruang pertemuan untuk Literary Society (dulu disebut gedung "Societeit de Harmonie").
Bangunan ini berlokasi di jalan Majapahit nomor 3. (Sekarang di tempat
ini berdiri kompleks gedung sekretariat Negara, di dekat Istana
kepresidenan.)
Jumlah koleksi milik BG terus meningkat hingga museum di Jalan
Majapahit tidak dapat lagi menampung koleksinya. Pada tahun 1862,
pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gedung
museum baru di lokasi yang sekarang, yaitu Jalan Medan Merdeka Barat No.
12 (dutu disebut Koningsplein West). Tanahnya meliputi area yang kemudian di atasnya dibangun gedung Rechst Hogeschool atau "Sekolah Tinggi Hukum" (pernah dipakai untuk markasKenpetai di
masa pendudukan Jepang, dan sekarang Departemen Pertahanan dan
Keamanan). Gedung museum ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1868.
The new ikon of Museum Nasional |
VISI MUSEUM NASIONAL ITU... Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Visinya mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu :
"Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan national, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa".FESTIVAL MUSEUM NASIONAL KE 236
Dalam rangka menyambut hari jadi Museum Nasional yang ke 236 tahun, Museum Nasional menyelenggarakan Festival Hari Museum International dan 236 Tahun Museum Nasional, mengusung tema “Museum Nasional dulu,Kini dan Akan Datang”.
Kepala Dirjen Kebudayaan Prof.Kacung Marijan,Ph. D (Direktur Jendral Kebudayaan) didampingi sang istri menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan Festival - yang juga dihadiri oleh Dra. Intan Mardiana, M.Hum (Kepala Museum Nasional), dan mantan Menteri Pendidikan Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro serta Drs. Luthfi Asiarto dan Dr. Endang Sri Hardiati, majelis kehormatan Asosiasi Museum Indonesia.
Pada acara perdana ini para undangan disuguhkan berbagai macam hiburan seperti: Tari Betawi (SMP 29), Tari Gamelan (SMP Makna Bakti), Tari Tokecang (SAM N 70) dan Tari Lenggang (SMP N 155).
Pada hari yang sama dilangsungkan juga lomba mewarnai tingkat sekolah dasar, yang diikuti lebih dari 500 peserta anak-anak dari berbagai sekolah dasar.
wow..
BalasHapusasyik tuh ke museum..
surabaya juga ada lho mbak..