Jika itu kata yang kau tanya, setelah menjejak kaki di hamparan beton bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Mataku kembali segar, setelah susah terlelap usai makan sahur pagi ini, akibat membuncahnya rasa penasaran ingin segera mengintip terminal baru yang konon lebih canggih dari Changi, di negara berlambang Singa Duyung itu.
Syukurlah, jalanan terlihat lengang. Sebagian besar kaum urban telah berbondong-bondong mudik, tinggalkan Jakarta dan kota penunjangnya yang padat.
Kemewahan yang terpancar dari bangunan 5 lantai dengan panjang 1 km dan luas bangunan 422.804 m2 ini, memukau mataku. Apalagi, langit-langitnya dihiasi oleh semacam jaring.. indah!
Lahan bandara Soekarno Hatta dengan luasan 18 kilometer persegi, memiliki dua landasan pacu paralel sepanjang 3.600 meter, terhubung dengan dua persilangan taxiway (data : situs resmi Soekarno Hatta).
Bandara ini memiliki 3 bangunan terminal utama, Terminal 1 (domestik), Terminal 2 (internasional dan Garuda Indonesian Airways) dan Terminal 3 yang selama ini dikenal sebagai Pier 1 (Air Asia domestik dan luar negeri). Di samping itu, ada terminal angkutan untuk kargo.
Bandara Soeta memiliki 180 loket check in, 36 carousel bagasi dan 45 gate. Subterminal (1A, 1B, 1C, 2D, 2E, 2F) masing-masing memiliki 25 konter check in, 5 carousel bagasi di 7 gate. Terminal 3 memiliki 30 check in counter, 6 carousel bagasi dan 3 gate.
Feeewh.. what a busy place!
Ada apa dengan TERMINAL 3?
Sebagai warganegara Indonesia yang baik, sepatutnya aku bangga dengan kemajuan yang dicapai.
Beberapa kali melintas ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapore dan Hongkong, aku tentu saja ingin merasakan kekaguman ketika hendak berangkat dan tiba kembali di Tanah Air.
Itu sebabnya, sejak ground breaking Terminal 3 dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2012, aku sudah kepo. Konon, dana yang dihabiskan untuk pembangunan Terminal 3 sebesar IDR 4,7 Triliun. Dan .. gaes.. udah 4 tahun berlalu, so wajarlah jika aku berharap melihat sebuah bangunan dengan fasilitas yang canggih laiknya bandara di negara lain!
Satu biaya fantastis namun sepadan, mengingat target penumpang yang dapat diraih oleh bandara Soeta -yang kerap kebanjiran- ini adalah 25 juta penumpang per-tahun.
Desain Canggih Terminal 3
Terminal 3 -yang sempat mengundang kontroversi penyebutan namanya menjadi T3 Ultimate- ini memiliki lima lantai.
Terminal 3 didesain oleh Paul Andre, yang juga merancang bandara Perancis, Charles de Gaulle dengan konsep art and culture.
Ornamen-ornamen asli daerah-daerah di Indonesia, seperti batik dan ukiran totem Toraja menjadi ciri khas utama. Dinding dengan ornamen batik menjadi master piece di beberapa tempat
Di dalam terminal, terlihat atap bangunan berbentuk bubu atau jaring penangkap ikan (fish trap) yang menaungi tempat santai. Di sini juga akan ada berbagai pameran yang bisa dinikmati para penumpang.
lantai berwarna hijau menandakan masyarakat Indonesia agraris, dan atap yang bergelombang menunjukkan negeri Bahari.
Lantai paling bawah digunakan sebagai terminal kedatangan dan lantai 2 digunakan sebagai terminal keberangkatan. Sementara sisanya akan digunakan sebagai lounge dan sarana perkantoran.
Di dalam terminal, nantinya akan dipisahkan mulai dari lokasi check in dan ruang tunggu internasional dan domestik.
Untuk penerbangan internasional, Terminal 3 dilengkapi garbarataganda khusus pelayanan pesawat super jumbo layaknya Airbus 380.
Selain itu, dalam penggunaan energi, AP II menerapkan teknologi ramah lingkungan dengan menggunakan pencahayaan lampu LED dan penerangan jalan menggunakan sumber energi solar cell.
Mengingat tinggi bangunan terminal sekitar 50 meter, nantinya para calon penumpang dapat menikmati pemandangan sekeliling Bandara Soetta dari lokasi drop off ataupun di dalam terminal.
Mengenai moda transportasi yang nantinya menjadi pilihan para penumpang, AP II menyiapkan dua moda transportasi, yaitu bus dan kereta monorel. Monorel ini nantinya akan menghubungkan dari Terminal 3 Ultimate ke Stasiun Bandara dan beberapa terminal lainnya.
Tak hanya itu, tidak perlu ke luar bandara, bahkan keluar terminal, di dalam terminal ini juga difasilitasi dengan hotel. Hotel ini terletak di sisi kanan dan kiri terminal di bagian depan. Sisi kanan dan kiri terminal juga dilengkapi dengan fasilitas parkir bertingkat.
Rencananya, T3 Ultimate ini akan mulai beroperasi pada Mei 2016, dimana dalam tahap awal baru digunakan untuk penerbangan domestik dengan maskapai Garuda Indonesia. Nantinya bertahap hingga akhir tahun, seluruh penerbangan internasional akan dipindahkan ke terminal ini.
lantai berwarna hijau menandakan masyarakat Indonesia agraris, dan atap yang bergelombang menunjukkan negeri Bahari.
Lantai paling bawah digunakan sebagai terminal kedatangan dan lantai 2 digunakan sebagai terminal keberangkatan. Sementara sisanya akan digunakan sebagai lounge dan sarana perkantoran.
Di dalam terminal, nantinya akan dipisahkan mulai dari lokasi check in dan ruang tunggu internasional dan domestik.
Untuk penerbangan internasional, Terminal 3 dilengkapi garbarataganda khusus pelayanan pesawat super jumbo layaknya Airbus 380.
Selain itu, dalam penggunaan energi, AP II menerapkan teknologi ramah lingkungan dengan menggunakan pencahayaan lampu LED dan penerangan jalan menggunakan sumber energi solar cell.
Mengingat tinggi bangunan terminal sekitar 50 meter, nantinya para calon penumpang dapat menikmati pemandangan sekeliling Bandara Soetta dari lokasi drop off ataupun di dalam terminal.
Mengenai moda transportasi yang nantinya menjadi pilihan para penumpang, AP II menyiapkan dua moda transportasi, yaitu bus dan kereta monorel. Monorel ini nantinya akan menghubungkan dari Terminal 3 Ultimate ke Stasiun Bandara dan beberapa terminal lainnya.
"Nanti per-4 menit people mover (monorel), seperti di Changi. People mover ini mampu mengangkut 100-200 orang dalam sekali jalan,"Direktur Operasional AP II Djoko Murjatmojo.
Tak hanya itu, tidak perlu ke luar bandara, bahkan keluar terminal, di dalam terminal ini juga difasilitasi dengan hotel. Hotel ini terletak di sisi kanan dan kiri terminal di bagian depan. Sisi kanan dan kiri terminal juga dilengkapi dengan fasilitas parkir bertingkat.
Rencananya, T3 Ultimate ini akan mulai beroperasi pada Mei 2016, dimana dalam tahap awal baru digunakan untuk penerbangan domestik dengan maskapai Garuda Indonesia. Nantinya bertahap hingga akhir tahun, seluruh penerbangan internasional akan dipindahkan ke terminal ini.
Keren ya bandara nya berasa di luar ngeri gt
BalasHapusSalam kenal dr blogger ala2
Keren ya bandara nya berasa di luar ngeri gt
BalasHapusSalam kenal dr blogger ala2
Mei 2016 tapi belum dipakai juga ya, Mbak?
BalasHapusAtau udah?
Belum dipake semua Una
HapusYang dipakai baru satu runway untuk air asia
Saya dengar Termina 3 ini sudah nda pake embel embek "ULTIMATE" lagi ya. Heihiehiee. Kesannya mirip nama ULTRAMAN deh Ahayyyyyyyyyyyyy. Kian canggihh aja SOETTA ini ya. Konon katanta bakal menyanhi bandara CHANGI di Singapura ya. Halah saya ini. Ke Singapura aja belum pernah
BalasHapusbelum sempat ke sana, tapi liat foto2nya emang keren abis yaaa...
BalasHapusAku ngg sabar pengen liat.. Pasti kereen banget yaaah
BalasHapusAkankah bandara ini akan bener2 keren ??? kita tunggu saja hehehe dan semoga bangsa ini bisa merawat nya
BalasHapus