Chiara Arsego, ilustrator |
entah itu menulis apa yang ada di awan imajiner, atau mencoba mengilustrasi kata-kata menjadi sesuatu yang "mudah dipahami" oleh anak, aku terkejut.
Dunia anak adalah sebuah dunia dimana batasan imajinasi menjadi blur dan tak berbatas. Dunia itu warna-warni, beberapa diantaranya penuh istana, boneka, makanan manis dan lezat serta banyak sekali binatang atau alien dengan warna tosca.
apakah aku sudah berhasil memasuki dunia imajinasi mereka, terus terang saja aku akan menjawab, "Tidak. Belum. Aku tak tahu!"
Hingga sekarang, aku bahkan tak tahu apakah aku dapat menterjemahkan boneka Tedi Beruang persis seperti yang mereka ingin lihat. Atau, apakah betul monster di dalam pikiran mereka adalah aneka kawaii monster seperti yang aku corat coret.
Aku kadang terbenam dalam imajinasi berwarna itu, ketika sedang berusaha keras menterjemahkan sesuatu, lalu tertidur dan bermimpi.
A dream is a succession of images, ideas, emotions, and sensations that usually occurs involuntarily in the mind during certain stages of sleep (wikipedia)Hebatnya .. buat kita, si manusia dewasa yang akil balig, kita mendapatkan itu semua hanya saat kita bermimpi, sementara anak-anak tidak!
Menurut kita,
warna jamur adalah putih kotor kecoklatan, atau oranye kehijauan. Menurut anak-anak, tidak! Warnanya bisa pink keunguan dengan semburat titik perak.
Dedaunan kita terjemahkan menjadi hijau, hijau tua, kuning. Sementara, anak-anak dengan bebas berkata, warna dedaunan itu biru, ungu bahkan hitam.
Bukit tidak selalu berbentuk segitiga, tapi juga bisa bulat-bulat, kotak dengan aneka motif.
Menurut kita, peri, penyihir dan monster itu tidak ada.
Menurut kita, burung, semut dan daun tak dapat bicara.
Menurut kita, jamur itu kecil dan menjijikkan.
Mereka bilang, peri, penyihir dan monster ada, semua makhluk (hidup dan mati) bisa berkomunikasi, dan jamur itu adalah rumah orang bajang. Oke fix.
Alhamdulillah..
kadang saat menggambar juga kusadari, saat itu aku sedang melepas endorfin dan bersenang-senang.
Soalnya kita tahu kan, melepas endorfin - si hormon pembuat kebahagiaan - ini hanya bisa dengan cara menarik seluruh otot tubuh hingga relaks?
Endorfin hanya terlepas dari otak, saat si otot senyum terangkat ke atas?
Nah, itulah yang kurasakan ketika menggambar, melukis, doodle dan menulis cerita untuk anak.
E... nanti dulu, lalu apa hubungannya dengan judul di atas itu ya.. BERKIBAR INDAH PADA SAATNYA?
Walopun kalimat yang lebih tepat adalah,
Alhamdulillah 'ala kulli haal' - segala puji bagi Allah atas segala sesuatu.. wallahu'alam dan ungkapan
Bersama kesulitan akan ada kemudahan (Qs. Al-Insyirah)Sesi curcol dimulai. Sadness alert.
Jadi gini, beberapa waktu lalu, aku menerima cobaan bertubi-tubi.
Kebanyakan sih, berasal dari masalah internal. Mulai dari masalah keluarga, keuangan, hingga masalah (orang yang kuanggap) sahabat. Kebanyakan berkisar pada satu kata : penolakan.
Pada saat menerima cobaan, pastilah hati ini langsung sakit ya. Boong aja kalo engga. Kebayang engga sih, kalo kita ngomong dikacangin di grup yang isinya mayoritas sahabat ..eh, orang yang kita anggap sahabat?
Maksudnya dikacangin apa ya, Neng?
I mean, ketika orang ramai bersahutan, lalu ketika kamu yang ngomong dan ucapanmu di-skip.. lalu... kembali sibuk bersahutan dengan orang lain lagi, pokoke selain neng Tanti Amelia ...
OMG!
Itu yang berhubungan dengan dunia online. Dunia maya.
Bisalah, aku abaikan. Biasanya sih, aku seketika istighfar dan mematikan notifikasi percakapan, salah satu andalanku. Lalu ya gak dibuka-buka aja hapenya.
Bisa juga sementara keluar dulu dari grup atau memang sama sekali offline. Karena buatku, membalas perlakuan orang yang jahat kepadamu itu ngga ada di kamusku. Engga banget. Kenapa? Nanti kujelasin (*)
Tapi ada juga yang lebih menyakitkan buatku. Di dunia nyata.
Yaitu ketika karyaku (yang selama ini menjadi andalan dan kebanggaanku) dinilai hanya dengan kata-kata merendahkan diiringi senyum manis yang menusuk hati.
Di situlah aku seperti terlempar dari dunia #lebay
Seketika itu juga, hati langsung teriris-iris. Pediiih... tapi karena berada di antara orang banyak, ga mungkin kan aku nangis bombay di situ? Lagi-lagi.. engga gue banget!
Istighfar dan merenung, adalah pelarianku. Minum air putih banyak-banyak sambil memijit-mijit jempol yang ga sakit, biar sakitnya pindah ke jempol sebentar.. (maaf ya, jempol)
Aku bersyukur banget, Allah SWT memberiku kelebihan berupa menggambar. Setibanya di kamar, aku sujud syukur dan berterimakasih atas cobaan tersebut. Kubasuh muka dengan air wudhu, dan berdoa panjang, berdialog denganNYA. Berterimakasih, karena kalo ngga "ditampar" dengan kalimat sahabatku itu, mungkin aku akan menjadi orang paling sombong sedunia.
Dan itu berarti aku berteman dengan raja kekelaman dari dunia satunya. Hiiiy.. Dan saat itu, apa yang kulakukan? Right! Menggambar! Hasilnya bagus, neng? bahhahaa.. boro-boro, mas bro....
Picture taken from etsy.com - sorry, but I never illustrated this one... I don't want it. |
aku pulang ke rumah dengan rasa terhina. Dan kuputuskan untuk menutup pintu di belakangku, (urusan bisnis memang gak gue banget, ya.. belum sampe levelnya ke situ) bukan untuk sahabatku, tapi untuk segala jenis urusan yang berhubungan dengan bisnis dan uang.
Gak boong juga,
aku curcol dengan suami, adikku Tommy, dan beberapa sahabat dekat, tanpa menyebut nama, tentu saja. Alhamdulillah, aku mendapat banyak sekali tanggapan positif, bukan negatif. Alhamdulillah, aku gak dikomporin biar musuhan, misalnya...
BLESSING INDISGUISE
Pernah dengar kalimat ini, gak? Aku dulu pernah sih, menulis tentang kalimat tersebut, tapi lupa ada di mana tulisanku yang ini.
Tapi, lagi-lagi aku merenung. Siapalah si Neng Tanti Amelia ini. Ilustrator sejati bukan, blogger juga bukan sejenis blogger langitan.. mosok sih, karyanya gak dihargai marah! Hahahaha... aku yang sedang mewek, jadi tersenyum sendiri.
Aih, Tuhan.. aku maluuu.. kataku pada Tuhan. La wong segala yang ada di dunia ini milikMU, aku cuma minjem doang! Akhirnya, aku tertawa. Menertawakan kejadian itu sama DIA, iya.. aku berasa sedang ada di dekatNYA loh! Ketawa bareng, gitu.
Thank God, selera bercanda Allah SWT ke aku itu keren abis. Ga lama, setiba aku di rumah, aku ditelpon sama sahabat bloggerku, Astri Damayanti untuk ke Surabaya. Ternyata, salah seorang blogger (si manis Diah Woro) putrinya sakit DB.. hiks..
Acara yang setting-nya udah sejak berbulan lalu itu, akan dilaksanakan Jumat besok, dan aku menggantikan Diah. Antara sedih dan senang, sih. Sedih karena anaknya Diah sakit, dan senang karena aku bisa berangkat ke Surabaya. Aku pun membatalkan acara reuni.
Hebatnya lagi...
Di hari yang sama, Stabilo menelepon setelah sebelumnya menginbox via instagram, bertanya apakah aku bersedia menjadi salah satu Duta Stabilo Indonesia untuk doodle? Aku akan diberi fasilitas mencoba dan menggunakan semua produk Stabilo selama aku mengadakan pameran dan workshop.
Whaaat! Mimpi apaaa aku! Rasanya tuh, luka menganga yang sedang setengah mati kuperban, didatangi dokter ahli dan dijahit biar seketika menutup!
Yaa Allah, sang Maha Dokter, alhamdulillaaah.. terimakasiiih.. terimakasiiih Tuhaaan.. berulang kali aku bersyukur.
Maka, jadilah tahun 2017 yang akan datang, aku akan jadi salah seorang ilustrator doodle-nya Stabilo. Berkeliling Indonesia dan .. sssssttt (spoiler alert)
See? Ini yang kumaksud dengan tulisan di atas (*)
Membalas perlakuan yang tidak menyenangkan dari seseorang, dengan perlakuan yang sama, tidak akan menguntungkan buatku. Karena, sebenarnya Allah memang sedang "meluruskan" niat en cita-citaku. Mungkin saja, itu pertanda keras, bahwa aku ga cucok ada di lingkungan tersebut.
Terbukti, dari setiap pintu yang tertutup, tersedia pengganti 1000 pintu rejeki lain yang terbuka untukku!
MENYIKAPI MASALAH
Hingga detik tulisan ini kuunggah,
jujur aja, aku masih kok menerima perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan. Dari atas, samping kanan, kiri, bawah. Masih, tapi sekarang aku menyikapinya berbeda.
Syukur
Aku bersyukur selalu untuk segala macam ujian, cobaan karena ternyata di balik itu semua, aku disiapkan untuk jadi seseorang. Aku gak bilang kalo Rencana Allah jauh lebih baik saja, tapi ada juga di sana catatan-catatan dari jutaan doa yang kulantunkan sejak aku kecil hingga sekarang.
Apakah masalahmu selesai, Neng?
BELUM. Belum atau tidak perlu diselesaikan, itu kata hatiku saat ini. Karena jika aku ngomong, mungkin saja situasinya akan berbalik, kata-kataku akan menyakiti hati sahabatku, dan menyakiti orang-orang lain.
Aku juga mungkin akan terbiasa "berbalas pantun" nanti, kalau aku berusaha menyelesaikannya, secara aku tahu dia merasa benar. Debat kusir dong..
Ikhlas
Belajar menerima sebuah kritik.
Belajar untuk melepaskan gerundelan sakit hati, jauh lebih indah daripada ngedumel mengutuki nasib dan orang.
Biarlah waktu yang akan bicara. Dan, karena ini menyangkut sebuah karya, biarlah karya-karyaku yang satu saat bicara. Lama? Ya biar. Enak kok, nikmatin aja... sambil senyum, ya!
Oya, satu lagi.
Dengan keikhlasan yang tulus (ini agak berat sih ngerjainnya) ternyata sekarang bertubi-tubi lagi hikmah dan rejeki yang aku dapatkan. Apa itu, Neng? Well.. ntar yal sesudah pesan sponsornya dateng..
Berdoa
Lagi? Tentu saja.
Doanya kali ini beda, "Semoga saja, semua rejeki dan berkah yang kuterima, ngga bikin aku sombong,"
Trus, satu lagi. Ini sesudah ngobrol cengengesan sama sohib geblek di Yogya sana, Indah, si Emak naga.
"Iya juga ya, jadi manusia tuh, aku mau membuktikan ke siapa? Sesama manusia? Aiiih... di atas langit tuh masih ada 7 lapis langit lagi, Neng!"
Menerima
Masih ngobrol cangkrukan sama indah, sih.
"Ind, kenapa jugaaa gue menuntut sesuatu yang BUKAN HAK GUE, yak! Padahal rejeki gue mungkin aja jauh lebih besaaar dari itu!"
Nah,
sesudah melewati sejenak gajlukan dan menyikapi masalah dengan cara aku, sekarang tiba saatnya aku kembali berimajinasi. Kembali berdoa dan berharap sambil terus berkarya.
Ya kale, karya aku ada yang suka. Ya kale, tulisanku ada gunanya.. hihihi *ngarep*
Last but important, bersandar PadaNYA adalah jawaban dari segala! Karena nanti, gantian kita semua akan berkibar indah pada saatnya!
Ada amiin?
Masih ngobrol cangkrukan sama indah, sih.
"Ind, kenapa jugaaa gue menuntut sesuatu yang BUKAN HAK GUE, yak! Padahal rejeki gue mungkin aja jauh lebih besaaar dari itu!"
Nah,
sesudah melewati sejenak gajlukan dan menyikapi masalah dengan cara aku, sekarang tiba saatnya aku kembali berimajinasi. Kembali berdoa dan berharap sambil terus berkarya.
Ya kale, karya aku ada yang suka. Ya kale, tulisanku ada gunanya.. hihihi *ngarep*
Last but important, bersandar PadaNYA adalah jawaban dari segala! Karena nanti, gantian kita semua akan berkibar indah pada saatnya!
Ada amiin?
Semangat mak Tantii,,,Amel tuh kagum banget sama karya dan orangnya juga hehe.
BalasHapusAaaak! Makasiiiiih Ameeeelll.. Peluuuk
HapusTrus aku gak diajak ya keliling endonesah? #ngambek 😋😂
BalasHapusWakakaaaaaa elo sedang gue ajuin kw Stabilo, jeng... Tenaaang.. Tenaaaang..
HapusNtar lo berkibar kibar sendiri, kok. I knew it!
Alhamdulillah, sukses selalu untuk mu maak.
BalasHapusAlhamdulillah sukses selalu buat Tuty jugaaa
HapusKeren keliling indonesia, kalo ke aceh mudah2an bisa ketemu
BalasHapusOooh dirimu di aceh yaaa oke semoga bisa ketemu yaaa
HapusSelamat ya Mbak Tanti Amelia. Tulisannya bagus juga buat merenung nih TFS ��
BalasHapusApriiil
Hapustersanjung daku.. terimakasih sudah membaca yaa
Asiknya keliling Indonesia, tp memang gambar Mak Tanti itu keren2, saya sampai nggak pede gambar...
BalasHapusYuliiiii ah.. Kamu aja yang ga pede, padahal...
HapusPernah Mbak mengalami dicuekin di grup. Eh, sering malah. Maklum lah ya aku bukan siapa-siapa. Hahaha.
BalasHapusMbak Tanti, percaya banget deh kalau Allah itu tahu banget yang kita butuhkan. Kayak kemarin aku kecewa banget nggak menang lomba, eh, tahu-tahu aku dikontak dapat job terus fee-nya di muka. Tergantikan banget sekalipun jumlahnya nggak seberapa.
Yaa Allaaah alhamdulillah mbak Ika..
HapusAllah lebih tahu apa yang kita perlukan dan butuhkan ya.. Peluuuk...
Hehehe.. Sekeika jatuh cinya pada Mbak Tanti (lagi). Ups jangan geer... Hehehe....
BalasHapusSaya gak muji ah mbak.... Mau kasih kritik aja biar Mbak Tanti makin dicintai banyak orang.... Ktitiknya, "Saya gak suka gambar Mbak Tanti. Apalagi kalo semakin terpampang di mana-mana. Apaan itu? Saya kan juga mupeng." Hahaha...
Sukses terus Mbak Tanti... Jangan pernah bosan berbagi ilmu dan semangat, khususnya buat Uwan.... ������
Aku percaya pake banget Uwan jauuuh akan lebih sukses dengan sajak sajaknya yang ganteng.. Hihihi...
HapusPercaya bahwa kita punya kemampuan lebih yaaa
Mak tanti...kucing mengeong, manusia berlalu sambil lempar tulang mak.hahaha *ceritanya plesetan anjing menggonggong kafilah berlalu..hiraukan saja mak komentar2 negatif, jadikan pecut dan motivasi..insya allah jd pribadi lbh baik yaa mak..salut sama cara mak tanti mengatasi masalah ini..yg pentong, eh penting, mak tanti ttp keren di mata aku..soale aku ga bs gambar kyk mak.wkwkwkwk
BalasHapuswakakakak... di mataku, kamu juga emak keren!
HapusDaaan.. aku juga gak bisa seperti dirimu, kan... naik gunung bawa bayi gitu .. ckckck .. anyway thanks for coming!
selamat ya mba.. semoga lancar semuanya. hehe kesabaran selalu membuahkan hasil yang baik ya
BalasHapusamiiin terimakasih yaaa
HapusSaya termasuk pengagum gambar Mbak Tanti. Beberapa kali ketika kopdar kita ngobrol singkat, ya. Yang saya suka adalah Mbak Tanti belajar otodidak. Ya, walaupun anak saya, Nai, kursus menggambar sejak kecil tapi kalau ada seseorang yang bisa secara otodidak bisa saya jadikan pemicu supaya Nai tetap semangat :)
BalasHapusSemoga sukses terus, Mbak
Waaah baru bacaaa.. Terimakasih banyak mommy Chi
HapusGambarnya bagus-bagus mbak...sangat menginspirasi
BalasHapuswww.sketsawajah.info
Yang namanya rejeki itu tidak ke mana-mana
BalasHapusCuma waktunya aja yang kita nggak tau datengnya kapan
So ... terus berkibar.
Kalaupun angin lagi tidak ada ya nikmati saja ... nantikan angin datang lagi untuk mengibarkan dengan lebih kencang lagi
salam saya Mak
Amiiiin.. Semoga tetap diberikan semangat oleh Allah saja om. Terimakasih banyak kunjungannya
Hapus