Hari masih pagi, ketika aku membuka buku bersampul hitam dengan embose emas bertulisan Aplikasi Pencari Rezeki. Buku baru, karangan sahabat penulisku Achi TM yang berkolaborasi dengan Wusda Hetsa.
Sengaja kubaca buku ini sepagi mungkin, saat anak-anak sudah berangkat sekolah. Saat usai pekerjaan rumah.
Kuseduh kopi, dan duduk di teras. Sayup, lagu Tulus tak sengaja terdengar mengalun pelan, memperdengarkan lirik..
Kuseduh kopi, dan duduk di teras. Sayup, lagu Tulus tak sengaja terdengar mengalun pelan, memperdengarkan lirik..
Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya ku tetap teman baikmu
Seketika hatiku berkabut. Sudah lima bulan berlalu, namun sesekali ada sesuatu yang dingin dan menusuk dari dalam. Perih.
Entah mengapa, tanganku pertama kali membuka halaman 65. Dengan berdebar, kubaca kalimat demi kalimat...
Bencana adalah persimpangan takdir yang berkarakter;
untuk memperlihatkan sisi lain kehidupan, untuk mengangkat kemuliaan dengan SEGERA
Subhanallah... mataku membasah.
Aku tahu, kali ini, Tuhan menghiburku dengan cara seperti ini.
Mungkin, memang buku ini tepat datangnya, tepat pada saat aku membutuhkannya. Aku bukan orang yang gampang menangis. Juga tidak mudah membuatku sedih, bahkan dikala kesulitan dunia menghimpit.
Tapi kali ini berbeda. Kali ini, untuk pertama kalinya aku menyerah pada sebuah kata :
Tapi kali ini berbeda. Kali ini, untuk pertama kalinya aku menyerah pada sebuah kata :
K e p e r g i a n
Sayup sebuah suara bergaung di amygdala,
"Hei Tanti, tugasmu bukan untuk mengkhawatirkan rezeki! Tahu kamu?"
Mungkin kamu tak tahu di mana rezekimu, tapi rezekimu tahu di mana kamu. Dari langit, laut, gunung dan lembah.
Allah memerintahkan rezeki itu menujumu, Allah menjamin rezeki itu untukmu.
Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kesalahan, kekeliruan. Jadi tak perlu kuatir akan rezekimu, jika ditakdirkan itu rezekimu, dia pasti datang menujumu.Aku cepat beristighfar. Yaa Allah, maafkan aku. Anak juga adalah bagian dari rezekiMU padaku. Jika kali ini Kau ambil, bukan berarti Kau tidak sayang padaku, justru sayang. Allah titipkan sebuah permata untuk kusayang-sayang sebentar, lalu saatnya tiba IA ambil, agar aku belajar arti sebuah kata, IKHLAS.
نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لَّا يَشْعُرُونَ. أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُم بِهِ مِن مَّالٍ وَبَنِينَ
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar”
(QS. Al Mu’minun:55-56).
Orang yang mentalnya kuat, tidak akan menyerah ketika dihadapkan dengan banyak persoalan. Mereka malah berbalik menguasai keadaan |
Cepat, kubesut sudut mata, dan tersenyum. Ya, tentu saja Tuhan tahu aku kuat! Dan, hanya pemenang yang bisa mengalahkan masalah dan menerima semua ketentuan yang diberi Allah padanya. Masalah tidak melemahkannya, malah membuatnya makin kuat dan makin dekat pada Allah.
Kali ini, kubuka halaman awal, hmm.. Isi Buku menunjukkan ada 6 Bab menarik yang benang merahnya adalah Aplikasi Rezeki. Baiklah, sepertinya menarik untuk dibaca hingga tuntas!
Selama tiga hari berturut-turut, aku membawa buku ini kemana pun pergi. Antar jemput anak sekolah, ke atm, nungguin di tempat les, sampai ke pengajian aja, aku bawa. Bacanya sedikit-sedikit, dan sesekali mengulang. Rasanya seperti anak kecil yang dikasih permen lalu diemut-emut biar nggak cepat habis!
Bahasanya ringan, tidak terkesan menggurui, renyah namun sarat ilmu dan tidak membosankan. Padahal, yang dibahas berat, loh. Di beberapa bab ada selipan fiksi, sebagai contoh soal. Fiksi yang bercerita tentang Arman dan perjalanan hidupnya ini adalah cerita bersambung di setiap bab dan bisa ditemui di halaman 28 - 43 - 94 - 129 - 184 dan 194. Sayang, sesudah cerita kedua, aku tidak menemukan korelasi mendalam antara halaman fiksi dan Bab yang sedang kubaca.
Buku Aplikasi Pencari Rezeki dikemas seperti membaca sebuah jurnal dari dua orang penulis, sangat tidak membosankan. Walaupun kadang tidak bisa dibedakan antara siapa menulis apa, karena mengalir saja alur penulisannya.
Mungkin sengaja dibuat seperti itu, agar pembaca sibuk menebak-nebak,
"Bab ini yang nulis Achi, ya? Ah, kok sepertinya bukan pengalaman dia banget," atau, "Oh, ini tulisan mas Wusda, toh.. pantesan.. kan pengalaman bisnis dia emang banyak." Tapi, semoga tebakan aku tepat, yang nulis kisah fiksi Arman pasti Achi!
Bab 1 dan 2 ini, adalah basic dari segalanya.
Mengubah mind set atau pola pikir. Terus terang saja kubaca hingga 4 - 5 kali. Rasanya sayang banget mau membuka lembar berikutnya, karena saratnya makna yang kudapat. Aku juga merasa telah menyia-nyiakan waktu ibadahku.
Mengubah mind set atau pola pikir. Terus terang saja kubaca hingga 4 - 5 kali. Rasanya sayang banget mau membuka lembar berikutnya, karena saratnya makna yang kudapat. Aku juga merasa telah menyia-nyiakan waktu ibadahku.
Beberapa pertanyaan yang selama ini menggantung, sebagian akhirnya terjawab. Yes, ubah dulu pola pikirmu!
Ada satu kalimat yang menggugah di halaman 10, Bab 1
Ada satu kalimat yang menggugah di halaman 10, Bab 1
Buku Aplikasi Pencari Rezeki ini sengaja dibuat kekinian dengan banyak quote, dan sisipan bertema lettering, sehingga menarik dan tidak membosankan. Jika dicermati, di setiap sub-bab, font-nya juga berbeda-beda loh. Ya kali, kan aku orangnya visual, sehingga suka dengan desain seperti ini!
Aku suka dengan paparan cerita berupa analogi, seperti analogi sungai dan hutan belantara, serta filosofi. Aku berharap, di setiap bab ada analogi dan filosofinya, dan dibuat berdesain khusus sehingga eye catching seperti quotenya. Mungkin di buku kedua yaa..
Oya ada yang sedikit ganggu di halaman 117,
yaitu mas Wusda menyilakan pembaca untuk membuka link mengenai artikel Keajaiban Air. Kenapa gak diulas dikit aja sih, mas.. kalau yang baca sedang di laptop mungkin bisa langsung klik, lah kalau buku, piye carane?
Oya ada yang sedikit ganggu di halaman 117,
yaitu mas Wusda menyilakan pembaca untuk membuka link mengenai artikel Keajaiban Air. Kenapa gak diulas dikit aja sih, mas.. kalau yang baca sedang di laptop mungkin bisa langsung klik, lah kalau buku, piye carane?
Pada Bab 1 hingga Bab 3, enak dinikmati karena merombak tatanan pikiran dan memberikan pemahaman baru tentang konsep rezeki.
Kita seolah dapat tutorial merapihkan lemari pake metode Konmari deh, yang isinya disusun sistematis, dengan deretan baju berwarna senada, rapih dan bersih. Bab 1 malah membuat otot bahu kita relaks, santai dan siap mengubahdunia cara berpikir mengenai rezeki.
Kita seolah dapat tutorial merapihkan lemari pake metode Konmari deh, yang isinya disusun sistematis, dengan deretan baju berwarna senada, rapih dan bersih. Bab 1 malah membuat otot bahu kita relaks, santai dan siap mengubah
But, ketika usai membaca Bab 1 - 3 dan pembaca sudah dipersenjatai, ibarat mau perang dan siap berhadapan dengan aplikasinya, which is di Bab 4, Aplikasi Dalam Hidupmu, mendadak seluruh isi pengetahuan semesta seolah berhamburan, saking banyaknya muatan! Jadi ibaratnya, lemari keempat ini kepenuhan baju, mbludak dan membuat lemari kudu didorong pake seluruh tubuh ketika hendak ditutup pintunya dan dikunci.. he he..
Menurutku, juga membingungkan karena hidup dibilang mirip twitter - google dan sekaligus cymera - kan, fungsi dan cara mengoperasikannya beda-beda? Mungkin bisa diubah sedikit di bab ini, wahai mas Wusda dan Achi? Agak membingungkan buatku soalnya *ngarep*
Mengingat pembaca ingin tahu, "Oke, setelah gue ubah sudut pandang gue mengenai rejeki, then what?"
Secara spesifik apa sih, Aplikasi Pencari Rezeki itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa step by step-nya?
Bagaimana cara meng-install Aplikasi Pencari Rezeki? Bagaimana jika "keliru" mengoperasikan "apliksi" tersebut? Apakah Merevisi Doa saja sudah cukup?
Atau mungkin bisa ditambahkan dalam judul, bahwa buku ini masih berupa konsep cara mempersiapkan dan prasyarat hardware atau "gadget" sebelum meng-install "aplikasi", dan belum cara menggunakan aplikasi tersebut.
Atau mungkin bisa ditambahkan dalam judul, bahwa buku ini masih berupa konsep cara mempersiapkan dan prasyarat hardware atau "gadget" sebelum meng-install "aplikasi", dan belum cara menggunakan aplikasi tersebut.
Overall, Aplikasi Pencari Rezeki ini aku beri level 4 dari 5 bintang, bukan hanya karena dikemas apik, namun juga Insya Allah -kelak- akan tersaji sebagai solusi sebagian besar manusia, kalifah di muka bumi yang bertebaran mencari rezeki.
Aku sih berharap, buku ini akan ada sekuelnya, bahkan kalau bisa berseri. Dan untunglah, ternyata para penulisnya juga berniat menyajikan buku kedua secepatnya! Bener yaa.. aku nungguin!
Semoga janji penulis untuk lebih fokus pada langkah aplikatif cara mengais rezeki Allah yang begitu luas dapat terwujud di buku kedua.
Semoga janji penulis untuk lebih fokus pada langkah aplikatif cara mengais rezeki Allah yang begitu luas dapat terwujud di buku kedua.
Behind The Scene
Buku Aplikasi Pencari Rezeki
Achi TM, si penulis cerita film layar lebar yang tahun 2016 rilis, "Insya Allah Sah" merasa gemas, dan merasa perlu berbagi tentang pengalamannya selama ini.
Rezeki, di mata Achi, adalah seperti yang ia pelajari dari Ayahandanya, "Percaya sama kekuasaan Allah," dan -seperti message inbox nya padaku-
"Saya ngerasa perlu berbagi aja karena banyak orang di sekeliling saya yang masih takut soal rejeki, takut kehabisan uang, ngga berani buka pikiran untuk menerima rejeki dari arah mana pun yang halal,"
Selain itu,
ide mas Wusda untuk membuat buku ini, ternyata sejalan dengan keinginan Achi sehingga mereka sepakat untuk membuat buku ini bersama, dibantu sahabat mereka, Widuri Al Fath.
ide mas Wusda untuk membuat buku ini, ternyata sejalan dengan keinginan Achi sehingga mereka sepakat untuk membuat buku ini bersama, dibantu sahabat mereka, Widuri Al Fath.
Buku ini,
menjawab kegelisahan banyak orang, dan menarik karena berasal dari pengalaman pribadi kedua penulis, sehingga menarik buat disimak!
Oya, selain buku, kalian juga bisa membuka website yang dibuat khusus untuk itu di Aplikasi Pencari Rejeki
menjawab kegelisahan banyak orang, dan menarik karena berasal dari pengalaman pribadi kedua penulis, sehingga menarik buat disimak!
Oya, selain buku, kalian juga bisa membuka website yang dibuat khusus untuk itu di Aplikasi Pencari Rejeki
Semoga saja,
dengan diterbitkannya buku Aplikasi Pencari Rezeki, banyak pembaca yang dapat mengambil hikmahnya, minimal membuka wawasan dan mengubah pola pikir tentang cara mencari rezeki yang mudah.
Semoga!
dengan diterbitkannya buku Aplikasi Pencari Rezeki, banyak pembaca yang dapat mengambil hikmahnya, minimal membuka wawasan dan mengubah pola pikir tentang cara mencari rezeki yang mudah.
Semoga!
Kadang hati juga suka julit ya mak kalau liat rezeki orang berlimpah kalau gak banyak istiqfar bisa-bisa kita sirik dan berburuk sangka sama Allah. Naudzubillah mindzalik
BalasHapusmakanya jangan terlalu akrab ama medsos ya Tati
HapusSuka deh sama kutipan2 motivatif-nya ..bikin semangat menjemput
BalasHapusbetul, kutipan kutipannya keren
HapusBuku yang memotivasi agar memaknai rezeki bisa lebih positif lagi...
BalasHapusiya, dan .. betambah banyak pastinya
HapusTulisannya puitis banget kan di awal2 paragraf jadi seneng bacanyaa
BalasHapusasyiiik.. kalo lagi melow gini nih ciiint
HapusSelama ini mindset kita " rejei itu akan dtg sendiri.." tapi kitanya gak ikhtiar, dirumah doang mana dateng rejeki ya makkk, sukak bukunya
BalasHapusiya Alia, seringnya kita banyak meminta sedikit memberi hahaahaaa
HapusMakjleb deh sama kata-kata ini "Mungkin kamu tak tahu di mana rezekimu, tapi rezekimu tahu di mana kamu. Dari langit, laut, gunung dan lembah"
BalasHapusiya seperti kera sakti yaak *garing*
HapusKereeen ulasan mak Tanti
BalasHapusWah makasih mas Agung Han
HapusAku mau baca, i need it...thank u for sharing, mba tanti..big hugs..
BalasHapusBermanfaat bangeeet jeng Dedew. sila japri alamat yaaaa
HapusReviewnya lengkap. Selama ini mindset kita bahwa rezeki itu bisa dilihat dari sisi materi aja.
BalasHapusiya bener, kita selama ditutup mata batin ((((mata batin)))) bahwa rejeki itu berhamburan di muka bumi Allah SWT
HapusSuka banget kata-katanya mba motifasi banget untuk ku.... Jadi pengen punya bukunya
BalasHapusNoted Echiiii ^^
HapusSaya baca buku ini ngerasa disentil, mindset rezeki= uang-nya harus dirombak, ternyata kesehatan, kasih sayang, persaudaraan juga masuk dalam rezeki
BalasHapusBuku yang bikin mikir ulang mengenai perspektif baru tentang rezeki.
BalasHapusRezeki itu luaaas, kadang aku masih tidak menyadari betapa Allah Swt. sudah memberiku begitu banyak rezeki, banyak nikmat hidup yang aku abaikan. :'(
BalasHapusMau baca bukunya secara menyeluruh Mak Tan :*
Semoga nanti ada aplikasi pengingat syukur juga ya
BalasHapusasik, banyak quote penambah semangat mencari rezeki
BalasHapusPercaya bahwa rejeki adalah urusan Allah benar-benar harus ditanamkan dalam diri kita ya mba
BalasHapusaisshh nemu aja lagi kliping korannya hehe, aku penasaran juga nih mau ketemu penulisnya, isi kepalaku sama kek beliau
BalasHapusAku bukan tipikal yang doyan baca buku selain novel.. tapi pas kenal buku ini, ih ternyata gak ngebosenin banget bacanya. Suka👌
BalasHapusHemhhh, no comment deh buat tulisanya. Yang jelas big hug buat mak Tanti.
BalasHapusAda Tuhan tapi abaikan Tuhan dalam perbuatan Dan ucapan keseharian? Itu sumber macetnya rezeki..Gitu ya, Ci?
BalasHapusBenar sekali Mak Tanti, merubah mindset tentang rejeki itu penting sekali sehingga bisa menambah rasa syukur.
BalasHapusSetuju sekali Bunda, buku ini disampaikan dengan bahasa yang ringan namun penuh dengan siraman rohani.
BalasHapusKalimat2 dibukunya makjleb bgd mak tanti. Baca buku sekaligus bahan renungan. Ah jd pgn punyalahhh.
BalasHapusMakasih sharingnya ya mak
Isi buku ini jlebbb banget seakan mengingatkan kita tentang rejeki, kehidupan dan takdir.
BalasHapusQuote di buku buku ini bnr2 menyentuhhhh... wajib punyaaa.. T.T
BalasHapusBuku ini wajib banget dipunya sm aku mbak. Biar makin semangat cari rejeki yang halal. Quotesnya nyentrik semua hehehe
BalasHapussepertinya isi bukunya bagus mba...ini kalo mau beli dmn??
BalasHapus