Hari ini, aku mulai membuat post ODOP atau one day one post.
Insya Allah selama 30 hari ke depan, dan semoga bisa seterusnya, blog aku tidak akan lumutan lagi yaa.. dan isinya tentu saja murni dari pengalaman pribadi!
Topik hari pertama ini menarik.
Ceritakan kiat berdamai dengan diri sendiri saat marah atau kesal terhadap orang lain dengan tujuan agar tidak terjadi kebencian satu sama lain.
Ketika
kesal pada seseorang biasanya tinggal sedikit lagi rasa kesal itu akan menjadi
amarah jika kita biarkan.
But, we must control it biar bisa merasakan yang namanya “berdamai dengan diri sendiri”. Untuk bisa “berdamai” kita harus practice practice and practice mengontrolnya.
Lalu, kalau udah terlanjur marah atau kesal, baiknya disalurkan dimana dulu?
Kalo masih sekedar kesal dalam hati, terus tiba-tiba sadar harusnya kita ga kesel, saya bilangnya it’s the thing we feel when we practice the first step to experience “inner peace”.
Tapiii...
ada kan, terjebak di satu situasi dimana kita udah kesal - lalu berusaha meredam - lalu teteeeup dipancing emosinya?
Mending kalo bisa keluar ruangan. Lah kalo enggak?
Ada kalanya saya "meledak" juga sih, finally.
An anger is a choice, as well as a habit. It is a learned reaction.
If you want peace, you can choose good reaction. Like “do the next right thing” Emang sih, kita tidak bisa selalu menyerah kepada nafsu amarah
setiap saat, karena itu akan sangat merugikan diri kita dan orang lain.
Kerugian itu akan timbul dalam bentuk yang bermacam – macam. Utamanya, kita
akan merasa sangat lelah dan semakin buruk terhadap diri sendiri setelah
memendam kekesalan.
Kita pun bisa dikenal sebagai orang yang mudah
emosi dan dijauhi orang. Untuk mencegah hal itu kita harus mencoba
mengendalikan diri ketika merasa kesal atau jengkel agar tidak berlanjut
menjadi marah dan dendam.
So.. ini beberapa kiat yang kukumpulkan dari hasil tanya sana sini en tanya mbah Gugel tentu saja.
So.. ini beberapa kiat yang kukumpulkan dari hasil tanya sana sini en tanya mbah Gugel tentu saja.
Cooling Down
Mengendalikan
diri dengan cooling down atau mencari cara bersikap
tenang serta cara menenangkan
hati dan pikiran terlebih dulu sangat penting dilakukan.
Caranya dengan menjauh untuk sementara dari orang atau situasi yang membuat
kesal.
Pergilah ke tempat lain dan lakukan kegiatan yang harus Anda lakukan
sebagai cara meredam
emosi.
Atau lakukan kegiatan untuk meredakan kekesalan, misalnya
membaca, mendengarkan musik, mengaji, berdoa, mengambil wudhu, bahkan tidur
sejenak jika mungkin.
Mungkin, kalau aku memilih aktifitas yang aku suka, yaitu .. doodle!
Why doodle? Researchers believe that doodling gives a break to parts of the brain, making it possible to absorb and retain more information overall. |
Selalu introspeksi diri
Introspeksi
diri sangat penting untuk meredakan kekesalan. Kita bisa menelaah dan mengkaji
situasi, apakah hal yang membuat kita kesal itu juga disebabkan oleh diri kita
sendiri, maksudnya apakah kita juga memiliki andil terhadap situasi yang
terjadi.
Pikirkan juga bagaimana cara mengatasi masalahnya agar tidak perlu
merasa kesal berlarut – larut dan memiliki ciri – ciri
orang baik hati.
Memaafkan
Menjadi
seorang pemaaf tidak pernah ada ruginya. Memaafkan justru menunjukkan bahwa
kita adalah orang yang berhati lapang dan dewasa.
Sebagian orang sering keliru
mengartikan memaafkan dengan harga diri, karena itu mereka tidak mudah
menurunkan ego dan memaafkan orang lain. Padahal, dengan mudah memaafkan tidak
sama artinya dengan kebodohan atau dimanfaatkan orang lain.
Memaafkan bisa
membuat kita menghilangkan rasa kesal lebih cepat dan juga cara
membersihkan hati dari segala penyakit hati.
Ngobrol ama orang yang kita percaya
Aku paling tidak bisa menghadapi persoalan dengan diam. Ada kalanya kita perlu mengungkapkan
kekesalan kepada orang yang membuat kita kesal. Tapi ingat, jangan berlarut-larut ngomongnya...
Jangan kepancing ngomongin "orangnya" dan bukan "perilaku" atau "kejadian" yang bikin kesel - mangkel. Nanti ujungnya ghibah deh..
Terakhir...
Mengendalikan
diri memerlukan perjuangan besar dari dalam diri kita. Mendahulukan emosi tidak
pernah mendatangkan hasil yang baik.
Itulah sebabnya kita perlu belajar
mengelola perasaan kita sendiri agar bisa lebih terkendali. Ketika kesal dengan
siapapun, usahakan untuk menahan diri dan mulut agar tidak mengeluarkan kata –
kata yang tidak pantas serta membuat suasana semakin buruk.
Try it!
Betul mak. kalo kesel menjauh aja daripada berantem ya
BalasHapusiya, atau bobok siang juga oke
HapusAku tidurrrr mba 😂😂😂 biar kalem
BalasHapusefektif Chaaa *jempol empat*
HapusRugi Mbak, kalau marah bener dech. Lebih baik memang memyalurkan dengan kegiatan yg bermanfaat.
BalasHapusaku kan orangnya pemarah ya, jadi suka terpancing gitu! Sumbu pendek kalau orang bilang
Hapusmakanya sekarang beralih ke painting itu bener banget
Setuju banget sama tulisan Mak Tanti. Cooling down dulu. Ajak komunikasi klo bisa, kalau nggak bisa, saya memilih menjauh aja daripada rame. Trus klo mau curhat, pilih orang yang bisa dipercaya biar curhatannya kita nggak keluar dan jadi bahan gosip. Soalnya salah curhat, bisa bikin masalah baru....
BalasHapusini udah pernah kejadian di aku .. hiks hiks...
Hapusbtw cooling down biasanya yang enak ngudut sama ngupi.. *melipir
Lama banget lho belajar untuk meredakan kemarahan di waktu yang singkat. Aku sendiri masih belajar sampai sekarang, paling gampang ya "abaikan".
BalasHapusHahahha
wuaaah, abaikan! seriously?
Hapusjujur, saya pernah mengalami hal paling memalukan dalam hidup dan rasanya geram sampai sekarang
Klo kesal menjauh tp klo lg keselnya sm suami gmn donk hahah pengalaman pribadi sy klo lg kesel sm suami sy ngalah ga ngomong klo ngomong makin emosi tp biar emosi tersalurkan biasanya sy nyuci atau nyetrika biar capek trus tidur hehhehe
BalasHapusKalau sama orang, saya menjauh dan gak akan pernah balik lagi kecuali ada insiden tak sengaja
Hapuskalau sama suami..... saya biasanya juga mendiamkan suami . tapi saya pikirkan gimana caranya biar dia mendapt "balasan" hihi
aku suka kesel sama anak abis gimana ya kadang disuruh bocan siang ga mau, malah milih main.
BalasHapusKalau dulu saya juga gitu, suka marah mereka ngga bobo siang, tapi sesudah itu bersyukur, karena sekarang sekolahnya kan sampai jam 3 sore... gak kebayang kalo mereka terbiasa boci
HapusKlo aq biasanya tidur....
BalasHapustidur obat paling mujarab yaaa Stef!
HapusPR aku banget nih makneng, masih sulit bgt meredam emosi justru pd orang2 terdekat dg kita
BalasHapushikksss... sama Ophie, itu sebabnya aku lebih memilih mengerjakan aktifitas doodle
HapusAhh makneng lopyuu, pengen atulah kalo aku marah/kesel bisa nge-doodle, ga bisa gambar niih hahhaaa
BalasHapushaiih ... ini kan doodle jelek, liat aja kalo lagi kesel
HapusDan pastinya kalau saya, menjauh dulu dari social media. Meskipun keselnya bukan sama keluarga atau teman di socmed, tapi kalau lagi marah trus buka socmed bawaannya malah negatif melulu. Kalau gak jadi tambah kesel hatinya atau pengen segala dicurhatin di socmed. Untung sejauh ini belum sampe kejadian.
BalasHapusheheheh itulah kekuatan jempol, semoga gak terpancing banget ya kita, amiiin
HapusMba Tan samaaaa aku pun kalo lagi marah suka buru2 instrospeksi diri biar kita juga sadar akan kelemahan diri :)
BalasHapuswalopun dalam hati teteeeep cari pembenaran ya jeng *aku sih itu, ngaku*
HapusWahh kerennya bs posting tiap hari. Semangat Mbak 👍
BalasHapusiya nih kalau gak ikutan ISB ODOP mana bisa . ikutan yuk April
HapusAku blm jadi ikutan nih omaak tanti..
BalasHapusKlo sama anak2 buru2 cari cemilan ajah biar nggak stres ����