Kalimat di atas adalah quote yang kupegang erat-erat hingga saat ini. Bahkan jika ditanya, "Pelajaran sekolah apa yang melekat hingga sekarang dan berpengaruh terhadap karir dan kehidupan?"
Tanpa ragu akan kujawab, pelajaran KESENIAN, terutama MENGGAMBAR!
Tidak pernah kuduga, kalau satu saat hobiku menggambar dan doodle menjadi salah satu pekerjaan yang bisa kulakukan dengan tanpa tekanan, karena aku memang menyukainya.
Tadinya, sebagai pelukis yang belajar secara otodidak, 'karya-karyaku' tersebar di kertas-kertas, diary, dinding rumah hingga buku pelajaran anak-anak. Lama-lama, teman dan saudara sering meminta tolong dibuatkan karikatur, atau logo dan saat ini, aku juga sering diminta untuk berbagi tutorial doodle.
Bahkan secara rutin, seorang pejabat PU daerah yang notabene sahabat keciku dulu, sering memintaku menggambar dan dipajang di dinding kantornya!
Dengan itu, aku jadi tak susah lagi membayar uang sekolah anak anakku. What a beautiful gifted that Allah give to me!
Bahkan secara rutin, seorang pejabat PU daerah yang notabene sahabat keciku dulu, sering memintaku menggambar dan dipajang di dinding kantornya!
Dengan itu, aku jadi tak susah lagi membayar uang sekolah anak anakku. What a beautiful gifted that Allah give to me!
Di keluarga mungilku, ke 4 anak semuanya suka menggambar. Mereka senang melihat mamanya berkarya, dan mereka terlihat bangga saat beberapa teman di sekolah atau kuliahnya mengintip instagram milikku.
Anak ke 2, Dio mengikuti jejak dan berhasil menjadi Runner Up saat Lomba Menggambar di Japan Foundation tahun 2016 lalu. Ia juga rajin mengikuti ajang menggambar poster, salah satunya di Lions Club tahun 2017.
Yang kutakutkan,
akhir-akhir ini, sejak derasnya arus teknologi merambah dunia bermain anak, mereka jadi lebih tertarik dengan bermain melalui gadget. Bahkan, mewarnai saja dilakukan dengan gadget.
Wah.. sebagai ibu, tentu saja aku berpikir, jika tidak ada pembaruan, pastilah anak-anak tak lagi tertarik memegang pensil dan kertas mereka, karena lebih menyukai gadget yang praktis!
Mengenal Aplikasi Colour to Life dari Faber Castell
Anak ke 2, Dio mengikuti jejak dan berhasil menjadi Runner Up saat Lomba Menggambar di Japan Foundation tahun 2016 lalu. Ia juga rajin mengikuti ajang menggambar poster, salah satunya di Lions Club tahun 2017.
Yang kutakutkan,
akhir-akhir ini, sejak derasnya arus teknologi merambah dunia bermain anak, mereka jadi lebih tertarik dengan bermain melalui gadget. Bahkan, mewarnai saja dilakukan dengan gadget.
Wah.. sebagai ibu, tentu saja aku berpikir, jika tidak ada pembaruan, pastilah anak-anak tak lagi tertarik memegang pensil dan kertas mereka, karena lebih menyukai gadget yang praktis!
Mengenal Aplikasi Colour to Life dari Faber Castell
Kenal dekat dengan Faber Castell?
Tentu saja!
Sebagian besar penduduk bumi pasti mengenal nama besar satu ini. Ketika diundang untuk menghadiri acara yang diadakan Faber Castell, di Gramedia Central Park, tanggal 7 April 2018 lalu, aku tidak menduga bahwa saat ini Faber Castell telah melakukan satu milestone. Tak lagi berputar di dunia mewarnai manual dan konvensional, namun sudah bergerak ke dalam aplikasi teknologi digital.
Bapak Yandramin Halim, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, menjelaskan tentang derasnya arus digital, yang mau tak mau berpengaruh pada kemampuan berpikir dan menyerap anak.
Melihat hal ini, Faber Castell dengan jeli mengajak anak untuk belajar sambil bermain menggunakan kertas sebagai media konvensional, digabung dengan teknologi digital berupa aplikasi berbasis augmented reality Colouring Book Faber Castell.
"Diharapkan, hasil mewarnai anak nantinya bisa muncul menjadi sebuah karya digital. Dengan demikian," lanjut pak Yandramin Halim, "diharapkan anak mengerti proses karya digital itu selalu dimulai dari gambar konvensional."
Cara Menggunakan Colour To Life dengan teknologi augmented reality
Dari tadi kita bicara tentang menggabungkan konvensional dan digital, ya.. nah biar jelas, ternyata teknologi yang digunakan oleh Faber Castell adalah augmented reality technology.
Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Metode augmented reality ini bekerja dengan memindai tanda atau yang lebih sering disebut sebagai marker. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan benda virtual 3D di koordinat yang ditunjukkan marker.
Jadi di dalam kotak, telah tersedia sebuah buku mewarnai dengan 5 (lima) buah karakter, dan satu set alat mewarnai connector pen. Semua yang hadir dipersilakan mewarnai bersama.
Semua peserta yang hadir terlihat asyik mewarnai |
Pak Richard Panelewen dan Pak Yandramin Halim |
Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen, mengatakan, "Colour To Life terdiri atas 5 game yakni Giddy Up, Pogo Boy, Dress Up Challenge, Balance your Brain dan Safe Flight. Game ini terbagi dalam 15 gambar yang dapat di warnai dengan produk connector pen yang sudah terdapat di dalam produk ini.Game Safe Flight, Giddy Up, dan Pogo Boy dapat melatih konsentrasi dan motorik, sedangkan Dress up Challenge, dan Balance your Brain mempunyai keunggulan untuk melatih keseimbangan otak kiri dan kanan.
Setelah mewarnai, ikuti step by step untuk menggunakan aplikasi Colour To Life sebagai berikut;
- Unduh aplikasi Colour To Life yang tersedia di google playstore.
- Scan dengan jarak 30 cm dari gambar yang telah diwarnai, buka pilihan game sesuai gambar yang diwarnai
- Lalu tunggu hingga gambar berubah menjadi hijau - dan gambar akan berubah menjadi "hidup" atau tiga dimensi
Pak Halim mencontohkan saat telah berhasil menscan gambar |
- Pengguna bisa memilih, apakah hendak bermain atau swafoto bersama karakter yang telah diwarnai!
Wah, dengan cara ini, anak-anak sehat karena berlatih konsentrasi untuk fokus saat mewarnai, dan terstimulasi otaknya dengan rasa bahagia, karena ketika mereka telah selesai mewarnai, mereka dapat bermain secara virtual.
Buku Colour to Life bisa dibeli pada bulan April 2018 di semua jaringan Gramedia di Jakarta dan kota-kota besar juga melalui official store Faber-Castell di Tokopedia, Buka Lapak dan Blibli dengan harga RP 129.000.
Mungkin kah juga masuk gramed malang tanggal itu? Mau beliin anak juga, hehe. :D
BalasHapuspasti ada dong
HapusWah ntar cobain ke Khalil lah 😍 etapi harganya sebanding dengan kualitas ya Mak hehe, keren Faber Castell
BalasHapusEh ngga mahal kan yaaaa Noofa, 129 ribu udah dapat coloring marker berupa connector pen dan buku mewarnai juga
BalasHapusKeren ini Mbak..bisa belikan juga buat anak saya. Makasih sharingnya.Faber Castell memang selalu juwaraa kualitasnya:)
BalasHapusWah, jadi penasaran dengan aplikasinya... coba lihat ah pas ke Gramedia
BalasHapus