Ethnic diversity adds richness to a society ~ John LockeKalimat cantik itu terasa terngiang di kepala, ketika para model berjalan hilir mudik. Diiringi dentuman musik yang cozy, lantai 3 Green Kosambi atau yang akrab disebut Greko, Bandung, disulap menjadi runway.
Pagi tanggal 10 Mei 2018 kemarin,
aku dan rekan-rekan bloggers memang sengaja diundang kemari. Kami akan menyaksikan pagelaran busana Itang Yunasz. Tadinya, Kang Emil akan datang juga, namun ternyata bentrok dengan kesibukan beliau yang sangat padat.
*penonton kecewa
*udah pasang alis kenceng padahal
*skip
Area co-working space di depan Jeanologia yang moderen, terlihat sudah dipenuhi kursi bersarung putih. Seluruh undangan yang hadir, terlihat absolutely fashionista! Mungkin, kalau terselip blogger di sana, kurasa itu adalah beauty blogger deh..
Buktinya, ada Amanda Kohar, salah satu beauty blogger terkenal ituuuh.... dan dia cantik sekali emang, hihihi..
Eh, btw apa sih JEANOLOGIA?
Apa hubungannya dengan INDIGOLOGIA?
What is Indogologia actually?
Tagline dari Greko Creative Hub adalah “Creative Space for Creative People”. Pengunjungnya adalah para ‘creative people’ dan tempatnya secara keseluruhan bertujuan menjadi fasilitas ‘creative space’.Nah, pertama, tentu saja aku bahas Indigologia.
Sebagai wadah UKM, Greko menyiapkan sebuah ruang workshop sekaligus untuk menjual hasil karya. Indigologia, digagas oleh Pak Aan, dan para konsumen bisa bebas memesan desain khusus atau customize.
Di Indigologia ada beberapa UKM yang bergerak di bidang tekstil, contohnya Canting Raja Batik, Kandura Keramik, Tarum Bali Fabrik.
Ada yang menarik, yaitu saat memasuki Jeanologia.
Dengan tagline The Science of Finishing, maka segala sesuatu yang tadinya dalam pikiranku "rumit" terlihat menjadi sangat mudah dan simpel dengan bantuan sains dan teknologi!
Jeanologia hadir di tengah kebutuhan konsumen dan fashionista jaman now yang butuh serba cepat, dan memiliki ciri khas masing-masing. Hal ini ditegaskan oleh Francis.
Bandung memang sejak jaman aku kecil, sudah terkenal dengan industri jeans dan denim. So, dengan adanya teknologi canggih ini, tepat sekali dengan tagline Bandung, The Sillicon Valley of Indonesia!
Jeanologia, sebuah perusahaan teknologi bahan jeans atau denim asal Spanyol yang memanfaatkan teknologi laser dan ozon untuk membuat produk jeans yang mampu menghemat 85% penggunaan air dan tanpa limbah (zero waste).
Selain itu, Jeanologia adalah pioneer dalam perangkat lunak EIM (Environmental Impact Measuring) yang mampu mengukur penggunaan daya, air, bahan kimia, hingga kesehatan pekerja sekali pun dalam proses pembuatan produk tekstil.Dengan peralatan yang serba canggih,
Jeanologia menunjukkan kombinasi efisien laser, ozon, dan eFlow yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Proses pembuatan jeans menjadi revolusioner, sehingga prosesnya menghemat hingga 85 persen air, 90 persen chemicals, dan 40 persen energi. Proses ini terkenal menjadi sangat ramah lingkungan.
Berkunjung ke Indigologia, siap-siap kantong jebol....
I don't think I can write about this, as you can see, all of these beautiful craft has their own story...
Meet one of the fashion godfather in Indonesia
Aku tersentak kaget ketika melihat sosok di hadapanku. Itang Yunasz, sang desainer yang juga dulu berprofesi sebagai model, selain penyanyi tentu saja!
Itang Yunasz tetap gagah, dengan balutan busana serba hitamnya yang khas. Rambutnya telah mulai berganti warna keperakan, namun tak mengurangi aura elegannya.
Itang Yunasz, bernama lengkap Yusjirwan Yunasz (lahir di Jakarta, 31 Desember 1958) adalah perancang busana asal Indonesia. Sejak kehadirannya di dunia mode, terutama di tahun 2000, Itang memutuskan untuk berkreasi dengan mendesain aneka busana muslim.
Dalam mencipta busana muslim, karya rancangannya adalah busana yang longgar dan hijab yang simpel. Ia juga kerap mengeluarkan koleksi busana yang kaya motif dan menggunakan tenun asli Nusantara.
Diakuinya, kemajemukan Indonesia yang begitu baik membuat desainer Indonesia dapat lebih kreatif dalam mengeluarkan tren baru. Identitas Nusantara juga sering Itang tampilkan dalam rancangan di bawah label busananya.
Diakuinya, kemajemukan Indonesia yang begitu baik membuat desainer Indonesia dapat lebih kreatif dalam mengeluarkan tren baru. Identitas Nusantara juga sering Itang tampilkan dalam rancangan di bawah label busananya.
Begitu juga dalam pagelaran busana kali ini, Itang yang menampilkan dua lini koleksi busana (satunya adalah Allea - second line busana Preview by Itang Yunasz) juga menampilkan ragam TENUN SUMBAWA.
Btw, Itang ini memiliki beberapa label busana, yaitu yaitu Itang Yunasz (lini utama), Tatum (busana kerja), Marrakech (busana muslim untuk anak muda), Preview (busana muslim pria) dan Kamilaa (busana muslim perempuan) serta yang terakhir adalah ALLEA, yang dikhususkan untuk kaum muda usia produktif (20 - 45 tahun).
koleksi busana kedua ini lebih menampilkan pribadi yang aktif, ceria dan stylish.
Pernah baca, Itang rupanya "mengkhayalkan" dua figur selebriti pada saat m merancang lini busana ALLEA. Figur tersebut dianggap representatif untuk koleksi ini. Mereka adalah Dewi Sandra dan Raline Shah.
Oya, untuk koleksi anak muda ini, tentu saja disesuaikan dengan tema Indigologia dan Jeanologia, yaitu semua berbahan denim termasuk tas, sepatu dan kaos. Wah, jadi pengen beli semua koleksinya! Keren sangat!
Di akhir acara,
para blogger kondang (grupnya Amanda dan para fashionista tadi) dan blogger belom kondang (...aku maksudnya) diberi kesempatan berfoto bersama mas Itang Yunasz. Huhu.. senangnya!
Makasih undangannya yaa Greko Creative Hub, semoga one day aku bisa bekerjasama juga, amiiin yra.
Pic taken by Amanda Kohar |
Blogger yang belum kondang, berfoto bersama mas Itang Yunasz |
Wahh keren2 sangat ya mak rancangannya Itang Yunasz. Dan ku jadi mupeng. Nice article ��. Lop yu pul mak..dr aku (blogger yg memang belum kondang) hihi
BalasHapusMba lengkap amat infonya. wew... hehe
BalasHapusLihat foto-fotonya Mak Tanti yang Jeanology langsung keingetan lagi sama celana jeans dan baju yang kutaksir. huhuhu... mesti nabung nih, trus langsung ke Greko lagi buat beli. Keren hasil karya di Jeanology
BalasHapusItang Yunasz masih eksis ya, Mbak. Masih bagus -bagus rancangannya :)
BalasHapus