"Wuidih, bagusnya.. mbak Tanti lagi di luar negeri, kah?"
"Keren lorongnya. Pasti lagi jelong-jelong di Negeri Singa!"
Beberapa komen cantik mampir di akun instagram Neng Tanti sore itu.
Aku hanya mesem. Tentu saja tidak. Aku sedang menunggu bus Trans Jakarta - Tangerang di halte busway, persis di depan gedung perkantoran Jakarta Selatan. Moda transportasi yang buatku murah, aman, nyaman dan menyenangkan.
Dengan santai, aku memasuki halte busway, men-tap kartu e-money dan tak berapa lama, bus tiba. Aku memasuki bus Trans Jakarta yang dingin dan nyaman. Seorang petugas berseragam batik tersenyum dan menyapa ramah di pintu.Saat bus melaju, aku sekali lagi membuka layar hape. Gara-gara komentar tersebut, aku jadi ikut memperhatikan kembali foto yang kuunggah di akun instagram.
Memang, saking kagumnya dengan pengalaman menarik sore itu, aku langsung mengabadikan momen usai menaiki lift tangga penyeberangan. Oh, moda transportasi Indonesiaku kini terlihat sangat mewah, canggih dan artistik.
Sekilas Tentang JPO Kekinian Jakarta
Lorong JPO atau jembatan penyeberangan orang ini, dibuat minimalis, dengan bagian lantai dari kayu artificial sehingga tak mudah lapuk. Atap dilapisi dengan bahan polycarbonate berwarna abu-abu, yang mampu menahan sinar ultra-violet. Sedangkan bagian dalam dilapisi rangka cincin terbuat dari sejenis baja ringan. Sekali lagi, cantik!
Selusur tangga tak kalah menarik, terbuat dari kayu bulat yang kokoh, dengan sistem double railink. Jika tinggimu lebih dari 170 cm, pasti otomatis memegang railing atas, sedangkan anak-anak akan nyaman memegang railing bawahnya, yang berbeda ketinggian 30 cm!
Untuk difabel juga nyaman. Adanya lift, ramp, double railing holder, dan lantai bermotif kapsul timbul untuk difabel netra di sepanjang lantai, membuat mereka tak kesulitan untuk menyeberang.
Jangan takut, JPO moderen ini juga dilengkapi pagar kawat pengaman, sehingga jika kita membawa anak-anak menyeberang, aman dan nyaman. CCTV 24 jam dan lampu LED dengan desain minimalis moderen turut memperindah JPO ini.
Pengalaman 'horor' naik transportasi umum dahulu kala
Suasana di terminal |
metromini berhenti di tengah jalan sumber : maskomuter.wordpress.com |
Jika tadi aku bercerita panjang lebar tentang JPO dan faktor ketidaknyamanan saat itu, tentu saja, yang teringat JPO jaman dahulu kala. Kotor, jorok, tak terawat, dan tentu saja, tak aman untuk digunakan.
Ini belum ditambah 'penderitaan' selanjutnya. Halte bus tampak tak terawat. Kursi-kursi rusak, somplak bahkan kadang dicabut seenaknya, tergeletak begitu saja. Bau tak sedap menguar, karena ada calon penumpang membuang sampah sembarangan.
Setelah itu, harus bersiap-siap berdesakan di atas bus reyot. Aku beruntung, jika bus tersebut berhenti di pinggir atau agak lama sedikit. Kadang, aku harus berlari sedikit ke tengah jalan, dan baru saja kaki sebelah menjejak, si kondektur akan berteriak, "Tariiik!"
Semua ini tentu saja berhubungan dengan peran penting Kementerian Perhubungan. Mereka bekerja keras untuk mengubah wajah moda transportasi umum, hingga memikirkan kenyamanan pengguna jalan. Ya, bahkan pejalan kaki pun layak mendapatkan keamanan dan kenyamanan, bukan!
Pak Menteri Budi Karya Sumadi sumber gambar : bisnis.tempo.co |
"Perkembangan pun dapat dilakukan lebih optimal karena daya jangkau yang lebih luas sampai ke ujung-ujung Indonesia," tuturnya saat Konferensi Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2019 di JCC Senayan.
Oya, berita kemajuan transportasi di Indonesia ini juga bisa diakses di media sosial Kementerian Perhubungan, yaitu @kemenhub151 atau di kanal Youtube Kementerian Perhubungan.
Menggunakan Transportasi Jadoel? Apa boleh buat!
Ngomongin moda transportasi memang tak ada habisnya. Aspek yang satu ini sangat penting di setiap kota di seluruh dunia. Jika sekarang kita bisa berkendara dengan bus Trans Jakarta, KRL, taksi, hingga jasa ojek online, maka dulu tidak.
Sulit memang, membayangkan transportasi di Indonesia jaman dulu. Mau kita telaah satu persatu? Yuk!
1. Kereta Rel Listrik
Aku masih ingat, aku sangat menghindari transportasi umum yang satu ini. Sudah naik berdesakan, teman-temanku dulu yang masih berseragam sekolah malah ada yang naik ke atap! Bayangkan, betapa berbahayanya!
2. Angkutan Umum
Angkutan umum antar kota, biasa disebut Angkot, adalah kendaraan yang mau tak mau harus kunaiki. Selain murah, angkot lebih menjangkau ke sudut-sudut kota. Tapi, faktor ketidak nyamanan menjadi alasan lain untuk menghindar naik angkot.
Sudah ngetem, (menunggu penumpang tak peduli berapa lamanya), menaik-turunkan penumpang di tengah jlaan, menyalip seenaknya, sudah begitu banyak copet!
3. Bus reyot, Kopaja dan metromini
Memang, bus reyot, Kopaja dan metromini adalah alternatif terbaik menjangkau ke tempat-tempat yang lumayan jauh. Namun lagi-lagi, moda transportasi ini juga tak kalah ugal-ugalannya.
Yang ugal-ugalan, bukan hanya supir, namun juga pengamen dan copetnya! Walau hingga kini juga masih ada pelecehan seksual, namun kala itu jauh lebih menyeramkan :(
Masih untung jika kondekturnya baik. Ini, kadang juga tak kalah galak!
4. Bajaj dan ojek
Jika punya uang lebih, aku tentu saja memilih keduanya, karena moda transportasi taksi jauh lebih mahal. Namun, di masa lalu, layanan bajaj dan ojek juga sangat buruk.
Nah, itu sekilas pandangan mata tentang moda transportasi jaman dulu. Jika dibandingkan saat ini, tentu saja berbeda jauh! Seperti kalau kalian bepergian ke planet lain rasanya.
Beberapa dekade lalu, naik transportasi itu seperti menonton film horor. Menakutkan, dan mencekam.
Belum naik saja, pikiran kita sudah bermain dengan banyak sekali fenomena. Naik bus di terminal, rasanya kayak main Game of Throne. Harus cekatan berlari, dan mengandalkan insting juga.
Bayangkan, aku pernah turun di terminal, dan untuk menuju bus selanjutnya, aku terpaksa berlari ke sana kemari. Bus dan metromini tanpa kenal ampun berseliweran. Saling mepet, saling kebut, dan saling rebutan penumpang.
Aku pernah mendengar, bahwa ada penumpang yang mengalami retak tulang panggul karena terjepit di tengah bus! Hiks... namun itu semua terpaksa harus dijalani, karena.. ya, apa boleh buat? Masak harus naik taksi pulang dan pergi ke sekolah atau tempat kerja?
Berubahnya era moda transportasi, dan penumpang adalah raja
10 tahun terakhir, rasanya menjadi tahun-tahun menyenangkan dalam hidupku.
Bagaimana tidak? Sejak itu, perubahan menjadi cepat sekali. Mulai dari Kemenhub mengubah wajah Kereta Api. Moda transportasi ini menjadi lebih bersih, tertib dan tepat waktu. Penumpang juga harus duduk sesuai tiket, tidak tidur di lorong sembarangan, tidak boleh ada pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Sesudah itu, diikuti dengan masuknya era kendaraan umum dengan metode online. Ojek online dan taksi online.
Kalau dulu untuk mendapatkan taksi saja, harus telpon bolak balik. Jika mencegat taksi di jalan kadang ditolak dengan alasan macet lah, jauh lah, mau pulang ke pool, dan sejutatopan badai alasan.
Begitu juga dengan ojek, tak kalah sadis. Kadang sampai malu, karena saat menawar malah ditertawakan. Lebih parahnya, dengan kewenangan penuh di tangan mereka, kita tak bisa mengkritik cara mengemudi mereka. Ini terjadi karena beberapa teman pernah diturunkan di tengah jalan...
Ini belum ditambah dengan fasilitas terbaru yang namanya MRT atau Mass Rapid Trans. Dijamin, deh.. membandingkan Jakarta dengan negara tetangga itu tak kalah keren. Malah kadang terasa, Jakarta itu jauh lebih metropolitan dan hi-tech.
Begitulah,
dengan berubahnya era transportasi, maka penumpang menjadi pihak yang tak lagi dirugikan. Jika sebelumnya yang menjadi "tuan" adalah si pengemudi dan pemilik kendaraan umum, maka sekarang terbalik. Penumpang adalah raja.
Keamanan yang tadinya menjadi momok dan menakutkan, sekarang bisa diminimalisir. Seluruh pengemudi dan penumpang harus sudah terdaftar resmi. Daftarnya pun juga harus mengunggah KTP dan data diri yang benar. Harus mengunduh aplikasi, dengan nomor telepon yang terkoneksi ke akun media sosial juga.
Begitu juga dengan aplikasi yang terus menerus diperbarui. Penumpang bisa memantau saat ini pengemudi sudah berada di mana, dan dalam perjalanan juga bisa mengirim rute yang dilalui.
Bagaimana nasib bus reyot - kopaja dan metromini?
Rencananya, Kopaja dan Metromini akan diintegrasikan dengan Trans Jakarta. Selain itu, pengadaan bus-bus baru juga bakal menggantikan bus-bus reyot itu. Bus-bus tersebut sebagian besar dari pabrikan Eropa.
Bus-bus baru yang dioperasikan oleh PT Trans Jakarta tersebut dikenalkan kepada masyarakat dengan nama Minitrans dan Metrotrans.
Minitrans selaku transportasi umum hasil revitalisasi Metromini akan berfungsi menjadi feeder. Sedangkan Metrotrans yang ukurannya lebih besar, akan menjadi bus kota seperti TransJakarta namun dapat berhenti di jalur non koridor.
Oya, berita kemajuan transportasi di Indonesia ini juga bisa diakses di media sosial Kementerian Perhubungan, yaitu @kemenhub151 atau di kanal Youtube Kementerian Perhubungan.
Menggunakan Transportasi Jadoel? Apa boleh buat!
Angkutan umum - sumber : mobilmoto.com |
Sulit memang, membayangkan transportasi di Indonesia jaman dulu. Mau kita telaah satu persatu? Yuk!
1. Kereta Rel Listrik
Aku masih ingat, aku sangat menghindari transportasi umum yang satu ini. Sudah naik berdesakan, teman-temanku dulu yang masih berseragam sekolah malah ada yang naik ke atap! Bayangkan, betapa berbahayanya!
2. Angkutan Umum
Angkutan umum antar kota, biasa disebut Angkot, adalah kendaraan yang mau tak mau harus kunaiki. Selain murah, angkot lebih menjangkau ke sudut-sudut kota. Tapi, faktor ketidak nyamanan menjadi alasan lain untuk menghindar naik angkot.
Sudah ngetem, (menunggu penumpang tak peduli berapa lamanya), menaik-turunkan penumpang di tengah jlaan, menyalip seenaknya, sudah begitu banyak copet!
Beberapa moda transportasi jaman dulu, sumber : historia.id |
3. Bus reyot, Kopaja dan metromini
Memang, bus reyot, Kopaja dan metromini adalah alternatif terbaik menjangkau ke tempat-tempat yang lumayan jauh. Namun lagi-lagi, moda transportasi ini juga tak kalah ugal-ugalannya.
Yang ugal-ugalan, bukan hanya supir, namun juga pengamen dan copetnya! Walau hingga kini juga masih ada pelecehan seksual, namun kala itu jauh lebih menyeramkan :(
Masih untung jika kondekturnya baik. Ini, kadang juga tak kalah galak!
4. Bajaj dan ojek
Jika punya uang lebih, aku tentu saja memilih keduanya, karena moda transportasi taksi jauh lebih mahal. Namun, di masa lalu, layanan bajaj dan ojek juga sangat buruk.
Nah, itu sekilas pandangan mata tentang moda transportasi jaman dulu. Jika dibandingkan saat ini, tentu saja berbeda jauh! Seperti kalau kalian bepergian ke planet lain rasanya.
Beberapa dekade lalu, naik transportasi itu seperti menonton film horor. Menakutkan, dan mencekam.
Belum naik saja, pikiran kita sudah bermain dengan banyak sekali fenomena. Naik bus di terminal, rasanya kayak main Game of Throne. Harus cekatan berlari, dan mengandalkan insting juga.
Bayangkan, aku pernah turun di terminal, dan untuk menuju bus selanjutnya, aku terpaksa berlari ke sana kemari. Bus dan metromini tanpa kenal ampun berseliweran. Saling mepet, saling kebut, dan saling rebutan penumpang.
Aku pernah mendengar, bahwa ada penumpang yang mengalami retak tulang panggul karena terjepit di tengah bus! Hiks... namun itu semua terpaksa harus dijalani, karena.. ya, apa boleh buat? Masak harus naik taksi pulang dan pergi ke sekolah atau tempat kerja?
Berubahnya era moda transportasi, dan penumpang adalah raja
10 tahun terakhir, rasanya menjadi tahun-tahun menyenangkan dalam hidupku.
Bagaimana tidak? Sejak itu, perubahan menjadi cepat sekali. Mulai dari Kemenhub mengubah wajah Kereta Api. Moda transportasi ini menjadi lebih bersih, tertib dan tepat waktu. Penumpang juga harus duduk sesuai tiket, tidak tidur di lorong sembarangan, tidak boleh ada pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Sesudah itu, diikuti dengan masuknya era kendaraan umum dengan metode online. Ojek online dan taksi online.
Kalau dulu untuk mendapatkan taksi saja, harus telpon bolak balik. Jika mencegat taksi di jalan kadang ditolak dengan alasan macet lah, jauh lah, mau pulang ke pool, dan sejuta
Begitu juga dengan ojek, tak kalah sadis. Kadang sampai malu, karena saat menawar malah ditertawakan. Lebih parahnya, dengan kewenangan penuh di tangan mereka, kita tak bisa mengkritik cara mengemudi mereka. Ini terjadi karena beberapa teman pernah diturunkan di tengah jalan...
Ini belum ditambah dengan fasilitas terbaru yang namanya MRT atau Mass Rapid Trans. Dijamin, deh.. membandingkan Jakarta dengan negara tetangga itu tak kalah keren. Malah kadang terasa, Jakarta itu jauh lebih metropolitan dan hi-tech.
zetizen.com |
Begitulah,
dengan berubahnya era transportasi, maka penumpang menjadi pihak yang tak lagi dirugikan. Jika sebelumnya yang menjadi "tuan" adalah si pengemudi dan pemilik kendaraan umum, maka sekarang terbalik. Penumpang adalah raja.
Keamanan yang tadinya menjadi momok dan menakutkan, sekarang bisa diminimalisir. Seluruh pengemudi dan penumpang harus sudah terdaftar resmi. Daftarnya pun juga harus mengunggah KTP dan data diri yang benar. Harus mengunduh aplikasi, dengan nomor telepon yang terkoneksi ke akun media sosial juga.
Begitu juga dengan aplikasi yang terus menerus diperbarui. Penumpang bisa memantau saat ini pengemudi sudah berada di mana, dan dalam perjalanan juga bisa mengirim rute yang dilalui.
Ojek online, sumber foto : Hipwee |
Rencananya, Kopaja dan Metromini akan diintegrasikan dengan Trans Jakarta. Selain itu, pengadaan bus-bus baru juga bakal menggantikan bus-bus reyot itu. Bus-bus tersebut sebagian besar dari pabrikan Eropa.
Bus-bus baru yang dioperasikan oleh PT Trans Jakarta tersebut dikenalkan kepada masyarakat dengan nama Minitrans dan Metrotrans.
Minitrans selaku transportasi umum hasil revitalisasi Metromini akan berfungsi menjadi feeder. Sedangkan Metrotrans yang ukurannya lebih besar, akan menjadi bus kota seperti TransJakarta namun dapat berhenti di jalur non koridor.
Bus Minitrans, sumber : metro tempo.com |
Lebih jauh, Minitrans juga dilengkapi dengan AC, kursi yang lebih nyaman, dan pembayaran elektronik (tap in), serta tombol stop untuk tanda pengingat ke pengemudinya.
Sedangkan Metrotrans, sudah memiliki fitur yang sama dengan bus kota seperti luar Negri. Selain AC, pembayaran elektronik, dan tombol stop, bus bisa dibuat rendah dengan tombol menurunkan suspensinya sehingga memudahkan penumpang untuk naik.
Bisa tentu saja. Aku berharap banyak tentang ini, karena aku dan anak-anak adalah penumpang aktif angkot. Tidak selalu kita bisa naik kendaraan taksi online dan ojek online, bukan?
Aku tersenyum.
Bisakah Angkutan Umum Kota (Angkot) menjadi lebih baik lagi?
Bisa tentu saja. Aku berharap banyak tentang ini, karena aku dan anak-anak adalah penumpang aktif angkot. Tidak selalu kita bisa naik kendaraan taksi online dan ojek online, bukan?
Kulihat di sini, permasalahan terbesar kan bukan lagi di bentuk kendaraannya. Kendaraan yang digunakan sudah baru loh. Bagusan angkot dari pada mobil di rumahku *eeh.. curhat. Begitu juga dengan tersedianya tempat untuk menunggu khusus angkot, sudah disediakan.
Aku merasa, moral para pengemudi ini yang belum maksimal edukasinya. Misalnya, dengan muatan penumpang penuh mereka menyalip sambil ngebut.. padahal itu sedang antri panjang. Ini membahayakan semuanya, tentu saja. Apalagi jika jalanan sedang penuh kendaraan lain.
Yang lebih miris adalah, angkot sering mengambil trotoar untuk parkir seenaknya, untuk ambil jalan juga seenaknya! Aku pernah melihat anak-anak sekolah yang sedang jalan di trotoar ketakutan.. :(
Aku berharap, para pengemudi angkot diberikan edukasi dan sekaligus apresiasi, diadakan setiap bulan untuk penegemudi terbaik, dan angkotnya pun diberi tanda bahwa yang sedang mengendarai adalah pengemudi terbaik bulan itu. Ini hanya sekedar keinginan semu, tentu saja.. ha ha .. semoga "terdengar" eh terlihat, ya, impianku ini.
Aku tersenyum.
Sore ini, langkah kakiku ringan sekali. Berbagai moda transportasi keren, aman dan nyaman sudah tersedia untukku. Aku tinggal memilih mau naik apa kemana.
Aku men-tap kartu, membalas senyum manis mas kondektur, dan menaiki bus menuju Tangerang.
Aku men-tap kartu, membalas senyum manis mas kondektur, dan menaiki bus menuju Tangerang.
Tap e-money saat menaiki kendaraan umum |
Kerja keras Kementerian Perhubungan selama beberapa dekade terakhir, berhasil! Selamat tinggal transportasi horor!
bersih, rapih dan indah itu JPO, beda jauh sama beberapa ahun lalu yach
BalasHapusbeda banget..dulu ke jpo itu kayak mau masuk lorongnya demit. kadang ada kotoran juga .. hiiiy
HapusIndonesiaku..makin keren saja yransportasi nya ya mba.
BalasHapusTinggal angkot² nih perlu di koordinir lagi agar lebih tertib.
Iya nih perlu diremajakan otak pengemudinya terutama. aku kok mbayangin angkot ini kayak taksi online ya one day. tertib, sopan wangi ..aminkan dulu saja ya
HapusMasih ingat banget, Mak, dulu kalo kerja pulang malam perasaan waswas mulu gara-gara pernah lagi di angkot lalu ada preman naik terus minta uang. Traumaaa. Alhamdulillah sekarang udah nyaman banget naik Transjakarta.
BalasHapusyaa Allah... itu traumatik pastinya!
HapusSekarang cari aman, naik ojek online taksi online jauuuh lebih hemat dan sampe depan rumah pula.aman
Keren ya Indonesia sekarang bawa anak ank ga khawatir repot lagi y , lari larian
BalasHapusiya ngeri kecemplung di pinggiran jembatan itu loh Nov.. hiiiy amiiit amiiittttt
HapusAku seneng banget dengan kemajuan transportasi yang ada di jakarta. Inget banget dulu saat masih sekolah, aktif banget menggunakan metro mini dan kopaja. Selalu deg2an aku tuh, ya pengamennya, ya kebut-kebutan supir bus nya, dan copet.
BalasHapusSemoga nanti semakin berkembang ya mba dan kota yanh mepet jakarta kebagian juga, aamiin.
amiin amiiin yra
Hapussebagai pengguna jalan dan fasum aktif kita tuh seringnya deg degan ya kan. Gak cewe gak cowok kayak terhantui rasa takut kalo naik fasum yang horor kek jaman baheula
Alhamdulillah sekarang mulai bebenah jadi aman nyaman
Aku juga suka moda transportasi sekarang. Bahkan bisa dijadikan alternatif rekreasi keliling jakarta dengan berbagai moda transportasi. Kereen deh.
BalasHapushahahahah iya ini aku banget. daripada ajak anak anak jalan ke tempat wisata mending tak ajak naik turun MRT ama bus TJ wekwkwkkwkkk
Hapusudah murah aman dingin
Hahaha aku MRT juga deket rumah enak deh, stroller friendly banget. Skg ajak anak jalan ga perlu deh bawa mobil pribadi
BalasHapusoiya itu penting bangeeet buat ibu ibu ya, bu dokter... kan kasian kalo kita bawa anak terus anaknya belum bisa jalan
HapusAku suka banget kalo udah d ajak naik MRT lho mak neng hihi. Bangga sama kemenhub
BalasHapusAKu juga sukaaa, kayaknya Indonesiaku memang sudah siap menghadapi perubahan ke arah lebih baik!
HapusTeknologi memang semakin canggih ya Mbak, sehingga kita bisa melakukan segala hal dengan mudah.
BalasHapusIya Nisa, menyenangkan memang di satu sisi, walau memotong tenaga kerja sih ya jadinya
HapusIya ya Bun fotonya bagus. Menggambarkan betapa jauh lebih baiknya tempat difoto itu dibandingkan zaman transportasi dulu. Aku ya klo naik KRL aja misalnya, langsung serasa lagi jdi tokoh pemain drama korea wkwkkw *soalnya KRL skrang bagus kayak punya luar hahaha ��
BalasHapusHahahahha komennyaaa bikin aku ngakak, berasa di KOrea saking buaguuusssnya
HapusTransportasi umum semakin canggih ya Mbak, semoga banyak yang beralih menggunakan transportasi umum.
BalasHapusIya nih, amiiin .. semoga transportasi umum Indonesia semakin bersinar
HapusTerimakasih banyak sudh berbagi informasi dan pengalaman yang sangat menarik ini Mbak.
BalasHapusterimakasih kembali untuk kunjungannyaaaa ^^
HapusKenyamanan kita saat bepergian memang sangat penting ya Mbak, agar kita selalu merasa aman.
BalasHapusNah iya, aku merasa keamanan kenyamanan itu faktor terdepan saat bepergian naik kendaraan umum
HapusSemoga banyak orang semakin beralih ke kendaraan umum ya Mbak, untuk mengurangi kemacetan dan polusi.
BalasHapusamiin, sejujurnya aku lebih suka naik kendaraan umum kalo nyaman karena santuy gitu gak mikir cari parkir dan bayr uang parkir
HapusBenar sekali Mbak, penumpang adalah raja, sehingga kenyamanan penumpang sangatlah penting.
BalasHapusKadang dulu kumerasa, punya uang kok gini amaaat.... mereka kubayar tapi kok aku disembarangin gitu
Hapusdulu aku naik transportasi was2 banget kalau sekarang bisa santuy
BalasHapusalhamdulillah, kisah bersama MRT itu keren banget
HapusKalo aku ngalamin yang horor tuh dulu kalo naik metromini yang ke Blok M, suka ada orang yang minta-minta tapi sebelumnya ´aksi´ nyilet-nyilet tangan dulu. Horor banget itu mah, mana minta-mintanya sambil maksa.
BalasHapusIni banyak yang alamin, mereka kok kayak mainan gitu ya, kadang sedih juga aku.. cari makan sampe harus begitu amat :(
HapusKadang memang kayak film Joker, seperti lingkaran yang tak tau ujungnya di mana, mana duluan telur apa ayam? jahat dulu, apa emang baik lalu dibully hingga jadi jahat juga?
Alhamdulillah lately aku gak pernah lagi liat yang beginian. Sekarang perbuatan mereka aku unggah di medsos juga kalo kelewatan
aku udah ngerasain naik MRT, sambung TransJak dan WAWW amazing banget sih iniii
BalasHapusIndonesia-ku makin keren bin mantab soul!
Kudos buat KemenHub dan semua yg terlibat
Kita kudu jaga sama2 yaaa
siap, doain aja ni orang Indo makin educated bahhhhhahaaaaaa
HapusBener, transportasi sekarang makin nyaman..
BalasHapusnyaman dan aman itu wajib yaaa Monik
Hapushahaha Mak Tanti nih bisa aja yang viral kemarin iya horor tapi nyatanya lebih horor dengan fasilitas yang kotor ya
BalasHapushiiih itu bakalan lebih terbayang bayang seumur hidup.. aku pernah liat kotoran manusia cobaaaaa hiiiyyyyyy
HapusWaktu zamannya Ahok jadi Gub DKI, kopaja dan metromini harus diremajakan, jadi yang reyot2 gak boleh lagi beroprasi, walhasil sekrg nungguin kopaja Utank kayu-Kampung melayu lamaaaaa banget, bisa diitung dgn jari yang beroprasi. Tapi untunglah ada Tran-Jakarta yang sekrg rutenya banyak jadi kemana2 naik TJ aja. yuhuuu...
BalasHapusyihaaaa.. untung ya ada bus TJ ini, gak perlu naik kopaja atau metromini yang reyot
Hapusdi Surabaya dulu saya sering kemana2 baik bus kota. mama saya sampai kaget sebab katanya bus kota itu kan kotor nan jorok. belum lagi banyak orang jahatnya. ahahah. sekarang malah saya sering naik bus kota di surabaya sama mama, udah enak ada AC dan bersih
BalasHapusiya enak gak mikir parkir - ga mikir macet juga ya (kalo bawa mobil sendiri itu yang namanya bensin - parkir bikin stress)
HapusKalau Jakarta punya transjakarta yang nyaman dan murah, Jogja juga punya transjogja yang bisnya lebih kecil dari transjakarta. Sejak tinggal di kota Jogja, saya juga lebih memilih menggunakan transportasi umum soalnya udah nggak horor kayak dulu. Tapi kalau melipir ke kabupaten yang tidak dijangkau transjogja lebih milih pakai kereta prambanan ekspress atau ojek online. Hehe
BalasHapusNah, waktu ke Yogya ku pengen banget nyobain naik bus transjogja tapi malah takut nyasar hihihi.. next deh aku cobain
HapusSalut banget ada revitalisasi metromini, kopaja ini. Two thumbs up untuk kemenhub! Kayak gini makin semangat banget ya mbak untuk naik angkutan umum. Udah kenyamanan oke, harga murah, jangkauan pun luas.
BalasHapusIya, Kemenhub memikirkan sansa transportasi hingga ke pelosok ya Ranny
HapusDulu saya suka malas naik kendaraan umum. Malas karena suka ngetem lama dna dioper-oper. Sekarang jauh lebih nyaman. Makanya ke mana-mana angkutan umum jadi andalan :D
BalasHapusDuh itu dia, kalau naik angkot masih begitu HINGGA KINI!
HapusINI YANG KUDU DITATAR PENGEMUDINYA EMANG....
Pernah naik kopaja, saya itu deg-deg ser, Mbak. Orang baru di Jakarta kala itu. Naik bus yang ampuuun dah. Tapi kalau sekarang saya tinggal di Jakarta, nampaknya enggak perlu kayak gitu lagi. Karena sudah ada kendaraan yang nyaman seperti MRT ya.
BalasHapushuhuhuu ini sama kayak waktu baru pindah Jakarta. Gemes tapi ga bisa berbuat apa apa.. mau naik kopaja, metromini, bus, angkot sama horornya
HapusWaah aku malah belum pernah foto di JPO yang ngehits itu Mak Tanti. Kapn - kapan foto ahh. Naik busway sekarang nyaman banget. Bawa batita aja sendirian aku berani naik busway, dulu bawa anak naik bis sendirian gak bisa.
BalasHapusFoto dooong .. ada di seputar bundaran Senayan dskt deh, keren keren ya
Hapusdengan bertambahnya pilihan transportasi, akses yang dimudahkan, bikin nyaman mau kemana-mana ya mba
BalasHapusiya jadi naiknya pake semyum manis
HapusYoh aku juga kadang takut Mbak kalau ketemu sopir angkot. Tapi, di balik oknum yg sering seenaknya sendiri, banyak juga sopir angkot yang baik hati kalau dimintai tolong. Semoga ada penertiban dan edukasi tentang cara mengendara yg baik buat para sopir angkot ini.
BalasHapusTu kaaan, ini tuh beneran oknum deh. Coba deh mikir, ya kalo bus TJ - MRT kan semua pengemudi dll udah diberikan pendidikan khusus, nah jadi seragam semua perlakuannya
HapusGrab - Gojek dan semua yang online "berjuang" untuk nama mereka sendiri
kalo ANGKOT? Mereka bisa seenaknya karena berlindung di balik angkot yang buanyaaak itu. GEMAS SAMA SUPIR ANGKOT TENGIL YANG MEMBUAT ANAKKU KEHILANGAN NYAWANYA
ini menjadi bukti bahwa Indonesia mengalami banyak kemajuan ya mbak.. banyak perubahan di bidang transportasi kita.. transportasi merupakan salah satu bidang terpenting yang harus diperhatikan lebih oleh pemerintah..
BalasHapusalhamdulillaah , karena memang transportasi itu kan sumbu atau bahan bakarnya seluruh perekonomian
HapusJadi inget jaman dulu pas aku masih SD gitu, ada transportasi umum dari desa aku ke kecamatan, seiring dengan maraknya kendaraan pribadi, jadinya tranportasinya udah punah, terus terminal di kecamatan tidak terawat, etapi di kota, terminalnya bagus dan terawat skrg,
BalasHapusSalut dan keren banget dengan prestasi Kementerian Perhubungan
alhamdulillaaah..s emoga ke depannya KEMENHUB mikir tentang adanya penataran atau edukasi khusus supir angkot
HapusJaman dulu emang terkenal kalo transportasi di Indonesia horor ya. Terutama angkota dalam kota, yang suka ngebut, penuh asap rokok, bikin sebel pokoknya. SEkarang terminalnya aja bersih, wangi, enggak ada tuh asap rokok. Dan kondisi angkutan umum seperti BRT dan sekarang MRT bagus semua ya mbak
BalasHapusMmmm.... kalo angkot masih mbake, masih sebagian besar kayak gitu
Hapusmending naik yang lain kalo ada ya
Iya ya, transportasi sekarang Alhamdulillah udah gak horor lagi. Walopun masih ada sih 1-2. Tapi secara umum udah bagus. Berharap banget dengan semakin bagusnya transportasi kita, semua orang bisa memanfaatkannya. Jadinya di jalan jarang mobil probadi. Biar gak maceeet...
BalasHapusnah itu, aku berdoa semoga mereka diberikan pendidikan khusus dan penghargaan juga
HapusInget banget zaman kuliah dulu, naik kereta horor. Lantai hitam, kotor, bau muntahan di mana mana. Gerbong pwnuh desak-desakan. Alhamdulillah sekarang kondisinya jauh lebih berbeda. Gak ada lagi lantai busuk dengan karpet terkelupas. Bravo Kemenhub!
BalasHapusHiiyyyy.. itu horor bangeeet! Dan aku pernah masuk ke sebuah toilet yang tidakkalah horornya!
HapusSemakin kesini semakin baik ya mba Transportasi Indonesia nyaman, praktis Dan cepat walaupun tetap waspada kyk kmrin d Trans Jakarta mestinya dipasang CCTV di setiap bus☺️
BalasHapusIya Utie, itu bener bener faktor "kecolongan" .. amit amit, cepat lapor petugas untung petugasnya responsif
HapusBener juga ya, jaman dulu tuh kalau mau naik transportasi umum saat malam hari tuh serem. Aku kalau naik jam 7 malam aja takut banget. Sekarang aku kalau naik jam 9 malam masih merasa aman.
BalasHapusalhamdulillaaah, karena kita semua terdaftar hingga nomor plat aja terdaftar, bisa dipantau pula jadi keamanan itu penting!
HapusIya kayak gampangnya kereta KRL kereta jabodetabek yang sekarang jadi comuter line yang nyaman digunakan masyarakat ya mbak.
BalasHapusIya Cha, kereta dan bus trans - MRT sekarang jadi moda pilihan utama
HapusSukaa banget dengan progress transportasi publik di Indonesia..Mobilitas jadi memungkinkan kemana2..
BalasHapusalhamdulillah yaa Diane, darat laut udara diperhatikan
HapusYang membuat saya bahagia dan merasakan perubahan adalah di sektor kereta api Mbak. Dulu kebayang gimana semrawutnya di dalam kereta. Pedagang asongan dan copet berkeliaran. Sekarang Alhamdulillah nyaman.
BalasHapusduh... aku sampe heran, kita kemana mana rasanya kayak dikejar kejar pedagang asongan, dipaksa beli, dibangunkan malah pernah!
HapusKainget awal aku pindah ke Jkt hampir gak pernah naik transportasi umum, kemana2 naik burung biru bahkan sampai bekasi wkwkwkw tekoorr. Begitu transportasi umum membaik seneng banget, skrng sih ke mana2 naik angkutan umum :D
BalasHapusalhamdulillaaaah, naik burung biru ke mana mana mah beneran tekor atuh April jahhahahahaa
HapusIya, keinget segimana ga enaknya ketika harus menggunakan bus di jaman lampau :)) Tapi dengan capaian oleh pemerintah di 5 tahun ke belakang ini, kini masyarakat makin menikmati esensi perjalanan yang mereka lakukan.
BalasHapusdulu berasa kaayak ... apa gitu yaaa
HapusAku dulu suka parno di JPO Mak tanti karena sering kelihatan udah rapuh, bolong-bolong, kumuh dan banyak pedagang dan copet, sekarang kok kece bener ya Jakarta, semoga warganya bisa ikut merawat keindahannya..
BalasHapushiiiy.. itu dia, aku paling benci naiknya, sekarang malah senang
HapusDulu aku kalau ke Jakarta nggak pernah berani pergi sendiri. Takut banget. Apalagi kalau naik kendaraan umum. Setahun yang lalu pas ke Jakarta. Aku berani kemana-mana swndirian. Naik angkot, KRL atau trans jakarta nggak kuatir salah jurusan. Informasinya sangat jelas. Jalan ke JPO malam hari pun nggak takut lagi.
BalasHapusalhamdulillaaah, bukti bahwa transportasi kita udah berjalan, KEMENHUB bener bener bekerja dengan baik ^^
Hapus