- Tentu saja harus halal, karena rata-rata mie atau bakmie biasanya non halal
- Mienya harus yang langsing, kalo bisa keriting. Kalo mie-nya tebal biasanya saya suka mikir-mikir mau makan.. berasa makan karet!
- Mie ayamnya harus disajikan kering, jadi kuahnya dipisah. Hahahaha... ini bukan kayak mahzab bubur ayam diaduk dan tidak diaduk loh, tapi sejenis itu.
Kenalan sama Bakmie
Bakmie tentu saja salah satu kuliner yang asalnya bukan dari Indonesia, melainkan dari Tionghoa. Para pedagang Tionghoa ini memperkenalkan mie yang kemudian jadi favorit seluruh dunia!
Di tanah kelahirannya, bakmi dibuat dari tepung terigu dan disajikan dengan kuah terpisah. Di atas mi biasanya ditambahkan lauk berupa potongan daging berbumbu serta sayuran. Daging yang umumnya digunakan di China adalah daging babi.
Namun, saat "hijrah" ke Indonesia melalui hubungan perdagangan, bakmi berubah menyesuaikan lidah lokal.
"Dulu bakmi menjadi "kata kunci" bagi pedagang untuk menambahkan bumbu dan minyak babi. Itu cara tradisional. Tapi sekarang sudah berubah,” katanya.
Uniknya lagi, kendati mi ayam diturunkan dari China, tapi varian mi ini tidak bisa ditemukan di Negeri Tirai Bambu. Mi ayam, bisa dibilang sudah menjadi kuliner Indonesia.
Di China sendiri, terutama di daerah Fujian dan Guandong, memang ada menu mi ayam, namun punya wujud dan citarasa berbeda.
Di Indonesia sendiri, jika berbicara soal mi ayam, kawasan yang lekat dengan jenis makanan ini adalah Wonogiri, Jawa Tengah. Di daerah tersebut, mi ayam adalah menu sehari-hari warganya dan banyak dijajakan dalam bentuk gerobak seperti juga di kota-kota besar lain di Indonesia.
Mi ayam khas Wonogiri terdiri dari semangkuk mi yang di atasnya diberi potongan ayam semur, sawi rebus, daun bawang, bakso dan pangsit. Mi ini bisa disajikan dengan kuah atau kering.
Satu hal yang membedakan mi ayam Wonogiri dengan daerah lain adalah bumbunya yang khas. Rahasia bumbu ini terletak pada racikan minyak ayam yang dibuat menggunakan minyak sayur, jahe, lada, ketumbar, kulit ayam serta bawang putih.
Bakmie tentu saja salah satu kuliner yang asalnya bukan dari Indonesia, melainkan dari Tionghoa. Para pedagang Tionghoa ini memperkenalkan mie yang kemudian jadi favorit seluruh dunia!
Di tanah kelahirannya, bakmi dibuat dari tepung terigu dan disajikan dengan kuah terpisah. Di atas mi biasanya ditambahkan lauk berupa potongan daging berbumbu serta sayuran. Daging yang umumnya digunakan di China adalah daging babi.
Namun, saat "hijrah" ke Indonesia melalui hubungan perdagangan, bakmi berubah menyesuaikan lidah lokal.
Menurut Chef Edwin Lauw, dalam perkembangannya daging babi diganti dengan daging ayam yang disemur kecap, karena mayoritas kerajaan kuno Nusantara merupakan kerajaan Islam.Bahkan, variannya semakin kaya. Ada mi yamin yang bercita rasa manis karena menggunakan kecap, ada juga yang memakannya langsung bersama kuah yang dicampur ke dalam mangkuk mi.
"Dulu bakmi menjadi "kata kunci" bagi pedagang untuk menambahkan bumbu dan minyak babi. Itu cara tradisional. Tapi sekarang sudah berubah,” katanya.
Uniknya lagi, kendati mi ayam diturunkan dari China, tapi varian mi ini tidak bisa ditemukan di Negeri Tirai Bambu. Mi ayam, bisa dibilang sudah menjadi kuliner Indonesia.
Di China sendiri, terutama di daerah Fujian dan Guandong, memang ada menu mi ayam, namun punya wujud dan citarasa berbeda.
Di Indonesia sendiri, jika berbicara soal mi ayam, kawasan yang lekat dengan jenis makanan ini adalah Wonogiri, Jawa Tengah. Di daerah tersebut, mi ayam adalah menu sehari-hari warganya dan banyak dijajakan dalam bentuk gerobak seperti juga di kota-kota besar lain di Indonesia.
Mi ayam khas Wonogiri terdiri dari semangkuk mi yang di atasnya diberi potongan ayam semur, sawi rebus, daun bawang, bakso dan pangsit. Mi ini bisa disajikan dengan kuah atau kering.
Satu hal yang membedakan mi ayam Wonogiri dengan daerah lain adalah bumbunya yang khas. Rahasia bumbu ini terletak pada racikan minyak ayam yang dibuat menggunakan minyak sayur, jahe, lada, ketumbar, kulit ayam serta bawang putih.
Meski bukan berasal dari Indonesia, tapi bakmi sekarang jadi kuliner favorit yang sangat banyak peminatnya. Nggak heran, soalnya rasa bakmi ini memang beragam, dan rata-rata memiliki penggemarnya masing-masing.
Saking populer, kita bisa makan bakmi ini, mulai dari abang-abang hingga resto mahal, khususnya di Tangerang.
Warning! Jangan salfok ama wajah babang tamvan yang jualaaaan! PS. Ini foto dari akun Panji Akbar Nugraha - penjual mie ayam cwiemie87 di Jl Lombok - Bandung |
Mie Ayam Favoritku
Kamu bisa menemukan banyak sekali bakmi enak di Tangerang lho, baik itu yang ada di rumahan, maupun yang ada di pusat perbelanjaan.
Tapi favoritku yang sederhana, Mie Ayam Banyumas yang terletak di Jl Layar Raya Kelapa Dua Tangerang. Bukaaan, bukan babang di atas yang jualan yaa, bukan!
Meski ada yang bilang rasanya sama aja kayak mie ayam kebanyakan, tapi ada yang beda dari mie ayam yang satu ini.
Harganya terjangkau, seporsi Mie Ayam (boleh yamin atau tidak) hanya IDR 13K, jika pake tambahan pangsit atau bakso menjadi IDR 15K.
Tapi untuk dibawa pulang, aku biasanya tidak beli mie ayam, hanya pangsit kuahnya saja. Rasanya endeeessss. Lembut, kenyal dan ayamnya melimpah! Udah gitu diberi tongcai (irisan sawi putih asin) yang tak kalah endeeeus...
Mie ayam ini juga memberikan sensasi tersendiri: ayamnya yang super banyak dan menggugah selera, daun bawangnya yang masih hijau fresh from the oven, serta pangsit gorengnya yang besar dan lebar, dengan tekstur yang kriuk-kriuk.
Oh iya! Satu lagi yang gak boleh ketinggalan, ya mienya dong; memiliki rasa yang khas banget dan gak bikin eneg.
Bingung? Cobain aja langsung ya. Buat kamu yang gak terlalu tertarik sama mie ayam dan malah suka yang agak manis, di sini juga ada mie yamin.
Jadi, buat kamu yang berdomisili seputar Perum Kelapa Dua Tangerang, atau sedang berencana ingin ke sana, kamu harus cobain, pasti kamu nggak akan menyesal deh!
Mie Ayam Banyumas
Jl Kano Raya RT 004/RW 003 - Perum Kelapa Dua
Tangerang
Tangerang
Mak Tanti kenapa.ngga makan d warung babang ganteng? 😁😁😁
BalasHapusAku sukaaakkk banget ana mie ayam. Dalam seminggu, bisa 3-4 kali jajan mie ayam pake pangsit.
Tapiiii aku kok blm bisa deskripsiin sampe sedetail artikel ini yhaaa hihi
doi di BANDUUUUNGGGG hiks hiks
Hapusnamanya Panji (eh kok jadi galfok)
Duh mia ayamnya bikin laper...
BalasHapusTrs klo abangnya yg jualan macam tu, jadi pgn dtg trs yaaa..
Hahaa
hahahah sayang doi jauh banget itu si Panji, mosok makan mie ayam kudu ke bandung duluuuu
Hapushihi jauh bikin lapar, makan jd lahap.
Hapussaya jd ingat nenek sering cerita kalau dulu yg makan bakmi cm orang kaya. dan kebanyakan bukan muslim karena kan bahan bakunya minyak babi. sekarang udah enggak. kalau gak halal pasti ada tulisannya jg
Mbk Tanti, aku suka banget makan mie ayam yang ada pangsitnya beginian, mupeng banget deh.
BalasHapusiya ini sedep banget dan dijamin halal jadi aku juga suka, mie nya keriting kayak otakku
HapusMba Tanti, aku naksir juga pangsit kuahnya kliatan banget lembuutnya. Yummy bangte. Tapi ya mie ayamnya juga beneran enak banget ini bikin nambah :)
BalasHapushahah jangaaaaan. .. jangan nambah kalo makan mie dan nasi, bahayaaaaa Al!
HapusDi dkt rumahku ada juga nih cabangnya Kelapa Dua. Tapi yg jual beda hahaha kok jadi termotivasi pengen ke pusatnya aja ya 😜 kalo aku lebih suka pangsit mie sih, karena citarasanya lebih ke Chinese, makanan favoritku 🤤🤤
BalasHapushaah mosok? Kamu tinggal di mana? janjian yuk makan di situ
HapusAku juga penyuka mie ayam ada beberapa Kali kita kunjungi, namanya mie ayam "kantor pos" 😊
BalasHapusOh ada ya mie ayam kantor Pos hahahhaa baru tau aku
HapusDuh, aku sempat galfok sama Babang Tamvannya. Wkwk. Aku juga termasuk penggila mie ayam, setiap hari makan mie ayam rasanya nggak akan bikin bosan.
BalasHapusoiii fokuuuusssss
HapusMbak, aku sudah deg-degan kupikir Babang tamvan itu yang jualan..dah mau cuus ke sotu penasaran kwkwk
BalasHapusOh ya, mie ayam memang ya mengenyangkan dan ngangeni. Dan ini harganya okeeh bener. Di Joglo, ga pake apa-apa 15 rb, nambah ini itu 20 rb.
Kapan-kapan kalau lewat Kelapa Dua ku mampir ah..pengin nyoba
Ku juga ingat benar, Mbak Tanti, merantau ke Bali, Sumut sampai Jakarta..orang Wonogiri terkenal jualan mie ayam atau bakso ya..
Hapusmemang beda dengan mie ayam oriental
Khas dia
iya beda, aku ga tau bedanya di mana, tapi mungkin dari mienya kali ya, sama rasa
Hapustinggal ngomong, tak traktire wes
HapusSaya juga penggemar mie ayam Mbak. Kalau saya sukanya yang ada kuahnya sedikit.
BalasHapusBTW, kalau penjualnya setamvan itu, kayaknya bakalan banyak pembelinya ya, Mbak hihihi
gini loh.. kalo pake kuah itu, rasa asin asem manis dari si adukan mie pertama itu aku takut jadi hambar, that's why kuah kalo aku wajibun dipisah
HapusWahhh saya baru dengar nama tempat ini. Jadi penasaran pengen coba juga deh
BalasHapuslah dirimu tinggal di mana? Kalo seputar Tangerang oke lah, ada mie Aceh juga di dekat sini, uenak jugaaaaa
HapusSaya sangat suka mi ayam Mbak. SUka bikin sendiri juga. Lebih hemat. Dengan biaya 50 ribu bisa untuk makan mi sekeluarga plus beberapa tamu sepuasnya. Jadi kalau ada yg konfirmasi datang, dan saya sedang senggang, saya masakin mi ayam ala Susindra.
BalasHapusaiih aku juga kalo bisa bikin ,mending bikin sendiri, lah mie ayamnya beli di mana? Kan khusus itu yang kriting kriting
Hapuswaduh, mie ayam, bakmi ayam aku suka, gambar dan ceritanya bisa lho bikin aku laper hmmmm
BalasHapushahhahaa syukurlah, misi berhasiiiil
HapusWalah, tadinya kupikir dedek tamvan itu orang banyumas hahahha.. (benar2 komen salah fokus). Kalau mi ayam sih udah pasti aku suka. Apa lagi kalau liat penampakan di sini udah meyakinkan banget
BalasHapuswkwkwkwkkkk fokuuussss oiiiiii
Hapuspenampakan yang mane nih, mie nya apa abangnyaaaa
Murah banget, seporsi lengkap cuma Rp 15.000
BalasHapusSaya setuju, mie ayam harus langsing, kalo bisa keriting.
Ketika dikunyah terasa lembut di lidah
nah iya AMbu, kalo aku mah suka yang git, kalo terlalu tebal dan kenyal berasa makan karet gelang
HapusAku pernah bikin mie ayam ala Wonogiri, ribet sih tapi enak rasanya. Dan bener kalo kuahnya itu enak karena terbuat dari kulit ayam yang digoreng hingga keluar minyaknya.
BalasHapusTernyata mba Tanti juga suka tong cai ya, aku pun juga. Beda rasanya kalo mie ayam ada tong cainya. Tapi biasanya itu mie ayam Jakarta atau BAndung yang ala chinese food. Kalo mi ayam Wonogiri nggak ada tong cai nya
oooh gitu, jadi emang olahan bumbu ngaruhnya ya, aku pernah coba bikin kuah ayam kayak gitu gosong malah, hiks hiks
Hapustapi mereka ada tongcai loh, keren kan
Tahu nggak, sih? Aku seperti menemukan diriku dalam tulisan ini. Suka mie ayam tapi pakai catatan, nggak suka mie yang tebel, setuju bahwa mie ayam Wonogiri itu enak banget, aku pernah lama mengajar di Perum Kelapa Dua. Jl. Layar, Jl. Kano, itu familiar sekali. Aku juga suka pangsit dicemplungin ke kuah mie ayam kayak gitu.
BalasHapusYa Allah ... Ada diriku di dirimu, Mbak, hahahaha ...
oalah, kalo tau gitu kita janjian yaaa makan di situ!
Hapushahahaha ada kita ya, kita cucok, tooossss
Aku salah nih nengok tulisan dan foto makanan ini jam segini. Kan aku favorit banget sama mie ayam, khususnya ayam suwirnya itu.
BalasHapuswkkwkwkwkkk ciyaaaaan
HapusDi sini, tukang mi ayam yang lewat itu pasti pakai gerobak warna biru, itu ciri khas dari wonogiri bukan ya?
BalasHapusnggg.. mungkin itu karena beda bos, soalnya di sini ada yang bos-nya gitu, satu bos membawahi beberapa gerobak, nah si gerobak itu punya ciri masing masing, IMHO
HapusAku juga suka mie ayam yang halal tentunya mbak. Asli itu babang tamvan bikin gagal fokus hahaha. Waah mie ayam Banyumas di perum dua Tangerang ini harus kucoba nih suatu hari nanti. Harga terjangkau tapi dapetnya mie ayam berdaging banyak, kalau tambah toping bakso dan pangsit hanya nambah
BalasHapus2 ribu :)
wkwkkwkk, sengaja aja pasang abang tamvan di situ, biar kamu baca
HapusBaca ini pagi2 jadi meleleh makneng dan mari kita buktikan ..dkt rumah juga ada banyumas sama g ya?
BalasHapuscek
HapusKayanya kalo labelnya "ngapak" mie ayamnya banyak yg enak deh. Tempohari waktu pulang kampung suami di daerah banjarnegara aku buktiin ini. (Sok berteori padahal sampelnya minim. wkwkwk).
BalasHapusEtapi yg beneran, babangnya TAMVAN. Eh... maksudku, ini mienya kelihatan enaknya. Lihat tampilannya aja udah ok. Kalo di Bondowoso sini, Mbak. Yang disebut mie ayam, seringkali ayamnya adalah ayam giling, yang cuma ditaburin aja sebagai toping. Wkwkwk keknya syarat ajah. Lha wong di sini harganya cuma under 5K. Gila kan!?
(((BHAHAHHAHAHHA))) asyiiik aku bisa bikin salfok ama bbang tamvan tukang mie ayam yang mie ayamnya uenaaaakkkk
Hapustongcai itu apa?
BalasHapuspangsitnya pasti enak bagnet ituuu
kelihatan dah mana pangsit yang enak dan enggak, hehe
kalau favoritku tetep mie ayam wonogiri, hoho
btw ini pake desain blognya kak Cory yaa
keren baanget
Tongcai itu sayuran asin yang diiris kecil-kecil - terbuat dari sawi putih yang diasinkan. Tongcai biasanya dijadikan sebagai pelengkap yang ditaburkan di atas mi atau bubur, berbentuk potongan kecil-kecil berwarna coklat. Sawi Putih diiris tipis, diberi Bawang Putih dan garam, dan disimpan beberapa lama.
HapusTaun 2012 aku tinggal di perum 2 kelapa tangerang, tapi aku kayanya gak sempet nyicip mie ayam ini deh... duhh sayang banget...
BalasHapusyaaaah kok bisaaaa.... oya sekarang tinggal di mana Levi?
HapusSlurpppp baca ini asli bikin perut kukuruyuk,mi ayam ni makanan sejuta umat banget yaa..hihi penasaran aku sama pangsit rebusnya mak, kayaknya nyamleng bangeeet
BalasHapusyoi, nyamleng, kenyal dan bumbunya itu loh.. bikin ga bisa ke lain hati mie ayam lain
HapusSebenarnya jaraknya ngak terlalu jauh nih ke Kelapa Dua dari Citra Raya, jadi pingin nyicipin juga mie ayamnya, soalnya aku juga penggemar mie ayam tapi ngak suka kuahnya banyak-banyak, jadi cukup dituang sekadarnya...lebih makyusss. Babang Tamvannya kelihatan ahli banget ya mengolah mie ayam, nikmatnya jadi double nih...hahaha.
BalasHapusjauuuuh tauuuuu
Hapuswakakkakak iya doi serius jualan itu, tapi di Bandung yaaa bukan di Kelapa Dua itu
Euleuh Mak Neng, aku jadi kepengen ke sana deh. Ya ngiler lihat mie ayamnya, ya seger lihat pemandangannya. Kwwkwkwk... Jadi lapar deh.
BalasHapuswkwkwkkwk sudah kudugaaaaa
HapusMie ayam salah satu menu favorit kalau cari makanan kaki lima, kebetulan aku ada beberapa langganan tapi di Jakarta. Ada salah satu langgananku, tanpa minta dia sudah menyediakan extra pangsit goreng.
BalasHapuswah senangnya punya langganan yang sediain pangsit goreng, aku juga mauuuuu
HapusMusim hujan tuh bakso sama mie ayam seakan2 jadi sahabat dekat, apalagi kalo yg jual babang tamvan, mungkin saingannya adalah pengunjung mahasiswa dan para abege yak wkwkwk
BalasHapussekoteng ama pangsit kuah juga bersahabat
HapusYa Allah, aku ngiler! Aku pecinta mie, mie ayam suka banget! Dan kalau makan pun agak pilih-pilih warung. Aku menghindari mie yang besar-besar. Kalau mienya kecil, hayuk
BalasHapusnaaah iya, kadang kalo aku, daripada gimana gitu, mending tanya, ada bihun kuah gak
Hapusbaru tahu nih tentang bakmi hahhaa dan mie ayam juga favorit aku jadi pengen sayang warung langganan entah kenapa tutup mulu jadi nelen ludah liatin ini :D
BalasHapusAduuuh ganteeeeng banget. Jadi salah fokus sama mas - mas penjual mie ayam di Bandung.
BalasHapusWah Suamiku penggemar berat mie ayam nih. Boleh dicoba yang di Tangerang kalau pas ke sana.
Babang Mie Ayam cakep banget, Bang! Gak jadi artess aja nih Bang? Wkwkwkwk.
BalasHapusBtw kriteria mie ayam kita hampir sama Mbak. AKu juga suka yang langsing dan disajikan kering. Tambah pangsit ho oh, enggak pun gpp. Daun bawang harus banyak karena menurutku bikin mie-nya semakin sedhap.
Waduhh..mie ayaaammm..aku mau bingits. Apalagi kalo yang jual babang tamvan ituh..nah kan jadi ikutan galfok :))
BalasHapusmbaaaa aku kayaknya pernah makan mie ayam di perum kelapa dua tangerang ini deh. diajakin temen yang tinggal di daerah sana juga
BalasHapusBaru ngeh kalau awalnya Bak mie adalah mie yang dikasih daging atau bumbu babi. Sama halnya dengan Bak Pau yaitu Pau yang di dalamnya ada daging babi. Iya ya istilahnya nggak berubah tetap ada "Bak" nya walaupun Babinya sudah hilang diganti oleh olahan lain.
BalasHapusNgiler bngt akutuh next klo k Tangerang ajak akuh kesini y mba secara harga seporsi Mie Ayam (boleh yamin atau tidak) hanya IDR 13K, pangsit+ atau bakso menjadi IDR 15K. Muraahhh
HapusAuto ngences ngences busui liat begini malem2. Jadi inget dulu bikin mie ayam pernah super enak. Tp mienya motong sendiri pakai pisau n digulung2. Saking kerajinannya. Haha. Gak punya cetakan mie tp maksa bikin. 2 jam bikin mienya. Habisin nya cm butuh waktu 15 menit. Huft. Sejak itu jera bikin mie ayam. Cuss beli ajaaah
BalasHapusOh ya ampun yang jual mie ayam kok tampan gitu ya mbak.. Aku loh salfok malahan sama yang jual mie ayam gitu kak... Hehe
BalasHapusAduh, kalau babangnya cakep gitu bisa duduk seharian di situ sampe diusir dengan hanya semangkok mie ayam. Lho, ternyata ada ya mie pakai daging babi gitu? Oke, new insight!!
BalasHapusSepertinya enak nih mbak mie ayamnya...Kelapa dua Tangerang toh kirain kelapa dua depok..🤣🤣
BalasHapusJadi penasaran pingin nyoba. Dan tempatnya juga bersih dan cukup nyaman.😊😊
Be that as it may, in Europe and North America the pace of life proceeds as ordinary. Albeit numerous Muslims will be experiencing indistinguishable rigors from individuals in Syria or Singapore, Ramadan can be that smidgen harder.Taraweeh
BalasHapus