KENALI MANFAAT MINUMAN HERBAL DENGAN HERBADRINK WEDANG UWUH

“THE DOCTOR OF THE FUTURE WILL NO LONGER TREAT THE HUMAN FRAME WITH DRUGS, BUT RATHER WILL CURE AND PREVENT DISEASE WITH NUTRITION.” – THOMAS EDISON

Dan itu yang sedang kulakukan sekarang. Menyesap nikmat secangkir wedang uwuh.

Aroma secangkir minuman herbal yang berkepul panas, menguarkan bau wangi aneka rempah. Seketika simpul syaraf yang berkelindan, mengendur satu per satu. Menyisakan senyum di bibirku. 

Sore jelang malam kali ini, menjadi menyenangkan. Putra bungsuku, Derry menghampiri, membawa setumpuk buku. Kutahu itu PR miliknya, dan alih-alih menggerutu karena lelah, aku malah tersenyum, memeluknya.

Tak terasa lagi pengapnya udara di dalam shuttle bus yang terjebak kemacetan berjam-jam. Tak terasa lagi lelahnya usai berkejaran dari kedua event yang kuikuti hari ini. Aku tersenyum dan siap menyapa ketiga buah hati tercintaku.

Kenalan dan jatuh cinta pada minuman tradisional, wedang uwuh 

Dulu aku tuh penikmat pijat dan kerokan, plus peminum segala jenis pain killer!

Hiiy.. seram banget sih, konsumsi obat kimia terus menerus? Iya, penyebab utamanya apa, hingga saat ini aku juga tidak terlalu paham. 

Pokoknya setiap minggu aku pasti kena flu dan kadang radang tenggorokan, naik kendaraan jenis apa aja, bahkan naik ojek aja aku pasti pusing dan demam! Jangan tanya kalau naik taksi (dulu kan belum ada taksi online ya), pastinya aku bisa mual.... 

Untuk menghindar dari sakit, aku rutin pijat badan seminggu sekali, setiap bulan harus kerokan dan parahnya, dua tiga hari sekali harus minum obat sakit kepala! 

Bisa ditebak isi tasku kan?

Isinya sekantong obat-obatan, jamu instan tolak angin, segala jenis minyak gosok hihihi...

Ke dokter bolak balik, hanya diberi vitamin, atau kalau sedang pusing sekali diberi obat pereda sakit kepala. Alhamdulillah, kalau dipikir-pikir sekarang ini, aku tidak terkena sakit lambung, atau apa gitu, ya.. 

Memang kuakui, gaya hidup dan pola makanku tidak sehat. Aku hobi begadang saat inspirasi menggambar atau melukis tiba. Aku juga minum kopi bergelas-gelas, dan dulu itu minum kopinya tentu saja pakai gula dan creamer. 

Hingga satu ketika, aku bertandang ke rumah sahabatku Indah yang pindah ke Yogyakarta. Seperti biasa, usai jalan-jalan ke sana kemari, aku mengeluh pusing. Badanku sudah gemetar dan keluar keringat dingin, pokoknya. 

Indah langsung mengajakku ke sebuah warung kecil, aku lupa nama warungnya, tapi suasananya sangat cozy. Tanpa bertanya, Indah memesankan segelas besar wedang uwuh. 

Btw, wedang itu bahasa Jawa yang artinya minuman, ya.

Aku mengernyit melihat warnanya yang "Kok merah amat, Ind?"

Indah hanya tertawa, "Iya, itu merahnya dari kulit kayu secang, neng. Udah, lo minum aja dulu, pasti ntar sehat!"

Aku menatap aneka bahan yang seolah seperti "campur aduk" di gelas. "Kayak sampah ya neng? Makanya oleh orang Jawa, ini disebut wedang uwuh, soalnya kayak uwuh, sampah, tapi sebenernya ini tuh kayak racikan jamu."

Kucium baunya, tak seperti jamu. Sepintas ada bau segar tajam, seperti cengkeh dan jahe, bercampur dengan aneka bau lainnya.

Aku masih ragu, tapi Indah menyodorkan gelas itu sekali lagi, "Udah, minum!" katanya galak.

Dengan ragu, kuteguk wedang itu. 

Hmm... serempak aroma tadi menyatu, manis dan segar! 

Mungkin karena diminum dalam keadaan panas, atau mungkin juga karena aneka rempah di dalamnya menyatu dalam setiap hirupan, keringat membanjir membasahi bajuku, sehingga mengusir mual yang tadi kurasa.

Sekitar 10 menit kemudian, aku takjub karena tak lama rasa pusingku berangsur menghilang, dan aku tak lagi berkunang-kunang.

Indah cengengesan, "Enak, Neng?" 

"Enaaak! Ih ini minuman apaan sih Ind? Aku mau dong bawa pulang ke Tangerang kalo ada racikannya!" 

"Nih, beli aja, sebungkus cuman 5 ribu kok," Indah menyodorkan ke tanganku.

Aku membeli beberapa bungkus sekaligus, dan tak cukup hanya di warung itu, sebelum pulang ke Jakarta, aku dan Indah mampir ke Pasar Beringharjo untuk membeli sekaligus satu kardus!

Bisa cengengesan lagi sama Indah
sesudah meminum habis segelas besar Wedang Uwuh

Setiap sore, segelas besar wedang uwuh aku seduh dan minum, dan benar saja, kondisi badanku berangsur membaik. Aku tak lagi mudah pusing dan mual. Tidurku jauh lebih berkualitas.

Jadi setiap persediaan habis, aku minta tolong Indah membelikan satu kardus dan mengirimkannya ke Tangerang.

Nah, masalah timbul ketika satu saat Indah pindah lagi ke sebuah kota kecil di kaki gunung Merapi. Aku harus memutar otak untuk memesan wedang uwuh!

Sampai satu ketika, adikku datang ke rumah dan membawa kotak kecil berwarna kuning, dengan tulisan Herbadrink Wedang Uwuh!

TERNYATA ADA HERBADRINK WEDANG UWUH!

Hei... iya, aku juga sudah tahu bahwa di dunia ini ada yang namanya Herbadrink, tapi dalan bayanganku, varian rasanya pasti hanya rasa jahe atau kunyit asem, karena itu populer.

Oya, sebelumnya kuterangkan dulu, yaa... HERBADRINK itu adalah minuman herbal alami yang dibuat berdasarkan resep tradisional Indonesia, diproses menggunakan teknologi modern dengan mempertahankan manfaat alaminya. 

Yang lebih sering dikenal dan tentu saja dicari orang, adalah Sari Jahe, Temulawak atau Kunyit Asem. Minuman Herbadrink dibuat dari resep minuman tradisional, serta diproduksi tanpa pengawet. 

Herbadrink dikemas secara praktis dan higienis, tinggal diseduh, bersih dan tanpa endapan karena diproduksi dengan teknologi tinggi. 

Oya Herbadrink Wedang Uwuh ini diproduksi oleh PT KONIMEX. Untuk menjaga mutu produknya, KONIMEX menerapkan prosedur produksi sesuai pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang selalu disempurnakan. 

Konimex adalah salah satu dari perusahaan farmasi di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Menghadapi era pasar bebas, KONIMEX juga menetapkan manajemen mutu yang sesuai dengan tuntutan standar internasional ISO. 

Dengan demikian produk-produk Konimex juga bisa diterima di luar negeri. Semua itu selaras dengan keinginan Konimex untuk merintis jalur distribusi Asia Pasifik seperti Singapura, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Saudi Arabia.

Apa saja sih, kandungan di dalam segelas Herbadrink Wedang Uwuh?

Herbadrink Wedang Uwuh ini mengandung  jahe 2000 mg, kayu secang 1000 mg, biji pala 599 mg, minyak cengkeh 3 mg serta minyak sereh 0.25 mg dalam setiap bungkusnya. 

Nah, buat aku yang sangat takut kelebihan gula karena sudah manis, Herbadrink Wedang Uwuh ini Sugar Free, mengandung pemanis buatan Sukralosa, yakni pemanis buatan tanpa kalori. Herbadrink juga diproduksi tanpa pengawet.  

Sekilat info, sukralosa ini tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat, kontrol glukosa darah jangka pendek maupun panjang, ataupun pelepasan insulin.

Sukralosa diperbolehkan penggunaannya pada makanan dan minuman di hampir 80 negara termasuk Indonesia dan telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Nah, jadi kan aman yaaa menkonsumsi Herbadrink Wedang uwuh yang Sugar Free!

Herbadrink Wedang Uwuh ini dikemas dalam bentuk sachet yang praktis dan sangat higienis. Netto per sachetnya @18 gram. Satu kotak Herbadrink Wedang Uwuh berisi 5 sachet.

Cara mengkonsumsi Herbadrink Wedang Uwuh juga praktis dan mudah. Tinggal larutkan 1 sachet Herbadrink Sari Temulawak ke dalam +/- 150 ml air panas atau dingin. Aduk rata dan siap disajikan.

Sejak rutin mengkonsumsi Herbadrink Wedang Uwuh, 

seperti tadi kuceritakan di atas, aku tak lagi mudah merasa pusing dan mual. Dan alhamdulillah, aku juga jadi kuat berjalan kaki lebih dari 30 menit, padahal sebelumnya, aku sering merasa nyeri sendi.

Berdasarkan pengalamanku,

aku juga sering menyarankan teman-teman dan saudara untuk juga ikutan mengkonsumsi Wedang uwuh. 

Kalau tidak bisa menemukan yang alami, artinya kemasan berisi aneka rempah itu seperti yang mudah ditemukan di Yogya, jangan kuatir, kan ada 

Herbadrink Wedang Uwuh!

Gimana, kalian juga mau kan, mencoba Herbadrink Wedang Uwuh? Stay healthy stay positive yaaa!