Sebagai anak yang kepo-an di bidang seni,
tentu saja kalo ada berita yang menyeleneh tentang seni, tentang lukisan, atau apalah apalah, aku langsung mantengin. Tak terkecuali berita yang satu ini, cukup mencubit!
Apa itu, neng?
Gini. Coba deh kalian beli kanvas beberapa biji beserta cat - kuas dll. Lalu kalian melukis dengan sepenuh hati segenap jiwa. Terus kalo udah, kalian bingkai lalu jual.
Kira-kira laku berapa? Kalau laku seharga 100 juta aja, udah super super duper bagus banget.
Apa? 5 juta?
5 juta juga udah baguuuus!
Nah, baru-baru ini,ada sebuah lukisan yang dibuat oleh kecerdasan buatan - terjual di lelang di Christie's seharga $ 432.500 (dengan kurs hari ini (15/2/2021) sekitar IDR 6 miliar atau lebih tepatnya IDR 6.010.798.500
The best part of it is.. Lukisan ini dilukis menggunakan AI (artificial intelligence) - which is menggunakan algoritme dan menggunakan cache berisi 15.000 potret dalam periode dari abad ke-14 hingga abad ke-20 untuk membuat Potret Edmond de Bellamy.
baca juga :
BAGAIMANA SIH, CARA MENILAI SEBUAH KARYA SENI?
Seorang anak laki-laki West Virginia berusia 17 tahun menciptakan kode yang memungkinkan semua itu terjadi. Dia dengan murah hati mengunggahnya ke sebuah platform sehingga orang lain dapat belajar darinya. Uang tersebut disumbangkan ke kolektif seni yang berbasis di Paris.
Uwuuwuwuw... baiknyaaaa!
Tahukah kalian, berapa banyak lukisan atau karya seni yang terjual dengan harga fantastis?
Hong Kong Sotheby pernah menjual sepasang lukisan karya almarhum pelukis Cina Prancis Zao Wou-Ki seharga $ 65,1 juta dan $ 11,5 juta pada bulan September.
Terus di tahun 2017, "Salvator Mundi", lukisan yang telah lama hilang yang diduga karya Leonardo da Vinci yang kemudian menjadi subjek teori konspirasi pinggiran, dijual di Christie's seharga $ 450 juta, menjadikannya karya - seni - termahal - yang - pernah - dijual!
Diam-diam kuketik kalkulator online daaan... omaygaaad! Kalau dirupiahkan jadi IDR 6.254.010.000.000 (baca : enam triliun, dua ratus lima puluh empat miliar, sepuluh juta rupiah).
Huhuhu... kalo dibelikan tongseng kambing, pake acar timun - kerupuk sama sambal rawit pake kecap, yang makan bukan hanya se-RT tapi juga satu Endonesa Raya trus ngundang negara tetangga pula. Nasinya bebas, boleh nambah, terus cuci mulutnya es buah pake sirop marjan wkkkkkk....
Mengapa seni begitu mahal?
1. Nama besar dengan karya unik dan anomali
Baca Juga :
Si seniman harus udah jadi bisik-bisik tetangga, karena keunikan dan jauh berbeda dari karya yang sudah ada. Biasanya karakter si seniman juga unik, kalo ga bisa dibilang "gila" saking nyentriknya - sehingga karakternya nancep di benak masyarakat.
Untuk seniman doodle, misalnya ada MR. Doodle yang nyentrik abis, cenderung 'nggilani' kalo orang Jawa bilang.
Ini jadi kayak duluan mana ayam sama telur ya?
Sebagai seniman yang hidup di jaman now, aku tentu saja berharap karyaku dipajang di sebuah galeri atau ruang pameran. Masalahnya, modal yang dibutuhkan tentu tidak sedikit.
Memang sih, tetap saja untuk para seniman,
bisa pameran sendiri lalu karyanya booming itu sesuatu banget. Mungkin saja, dulunya seorang Affandi pun tidak berpikir seperti itu. Ia hanya berkarya saja.
2. Perupanya sudah tiada
Nah, ini menjadi faktor X juga.
Misalnya karya Basuki Abdullah, Lee Man Fong, Le Mayeur, Raden Saleh, Affandi; dll. Selain karya seni mereka bagus pake banget, pastinya karena si empunya tangan udah tiada, maka lukisan mereka pun terbatas jumlahnya.
Karena tidak akan ada lagi karya yang sama dari si perupa tersebut, sekelompok kecil kolektor kaya akan memburu karya. Yang terjadi selanjutnya bisa ditebak, si karya seni boom! Seketika itu juga karya itu bernilai tinggi.
Dan tentu saja,
semakin tua usia karya akan menjadi semakin mahal, dengan catatan karya tersebut awet - nah ini kaitannya dengan poin di bawah.
3. Media dan material yang digunakan kualitas premium
Kolinsky Sable brush paint pastinya beda dari kuas Joyko yang bisa kita temui di banyak toko stationery. Kolinsky Sable harganya per-buah bisa mencapai US$300 - sementara Joyko hanya dengan merogoh kocek senilai US$ 1 udah bisa dapat satu set kuas ukuran 1-2-3.
Yang satunya terbuat dari sintetik, dan satunya terbuat dari bulu musang Mustela Sibirica yang halus tapi kuat.
Kanvas yang digunakan Young & Battaglia pastinya beda kualitasnya sama kanvas yang bisa kita beli di Toko Prapatan.
Cat watercolor, cat akrilik atau cat minyak juga beragam merek. Untuk kualitas terbaik, para perupa biasanya membuat mix media ala mereka sendiri.
4. Makna di balik karya dan ide yang tidak biasa
Untuk makna di balik sebuah karya, kalian pernah dengar tidak, lukisan yang sangat "tidak jelas maksudnya" berjudul THE SCREAM - karya Edvard Munch terjual dengan harga fantastis yaitu 11 triliun?
aku udah pernah menulis panjang lebaaar di sini.
5. Sekolah seni itu mahal!
Last but not least.
Gelar MFA (Master of Fine Art) didapat dengan biaya tidak murah.
Pada tahun 2014, biaya kuliah di 10 program MFA paling berpengaruh menelan biaya rata-rata $ 38.000 per tahun, yang berarti seorang siswa seni harus mengeluarkan sekitar $ 100.000 untuk menyelesaikan gelar mereka.
Dan usai lulus, mereka juga harus mengadakan pameran karya - dan tentu saja bekerjasama dengan beberapa galeri. Mereka mendiversifikasi representasi mereka, sehingga tercipta sinergi dan "pertarungan sengit" dalam menaruh sebuah nilai - bukan harga yaaa...
Nah. Itu semua adalah beberapa faktor yang membuat sebuah lukisan atau karya seni menjadi sangat. Sangat. Sangat. Sangaaaat mahaaaal.
Menurut kalian, apa lagi?
Iya ya sekolah seni itu mahal
BalasHapusIde dari pegiat seni itu juga mahal
Kita tidak bisa meremehkan karya orang lain, termasuk karya seni yg sepintas ya gitu gitu aja...
nah bener itu teh Okti, bahan bahan dan pamerannya yang mahal
Hapusah ini toh alasannya,mengapa karya seni itu sangat bernilai
BalasHapuskarena emang effort nya susah ya mbak
sehingga layak dihargai lebih
Ya mbak .. seniman mah banyak di Indonesia aja satu pulau Bali seniman semua isinya kan
HapusTapi yang "berkualitas" premium itu yang kayak ngedapetin jarum di tumpukan jerami
6 milyar, 6 triliun, uang semua itu Mbak Tanti
BalasHapus😀😀😀😀
He he he emang soal seni gak bisa didebat
Apalagi bisa diperjual belikan sesudah nya
Jangankan karya seni, tas branded bisa begitu mahal dan diburu orang
BUkaaaan itu sebagian pake kerupuk ambuuuuu
Hapusiya sih, masih kadang di luar jangkauan "masyarakat rata rata" mikir investasi seni
Baca dari atas liat duit hitungannya trilyun, milyar, itu segimana banyaknyaaaa wkwkwk Seniman yang "gila" emang selalu out of box, karyanya unik dan luarbiasa
BalasHapuswkkwkwkwkk he eh, nggilani pokoke - semakin nggilani semakin keren
HapusBaca THE SCREAM - karya Edvard Munch terjual dengan harga fantastis 11 triliun itu bikin aku tergangga hahaha...zoom karya2 disini itu bikin "gilak! Hahaha
BalasHapusbahahahahaaaa 11 T neeeek!
Hapusudah gitu kita mikirnya "ih jelek amat lukisannya - gue juga bisa"
karya seni memang sangat mahal harganya, karena tidak mudah membuat karya seni itu harus punya skill. bidang ilustrator ini patut diacung jempol.
BalasHapusyes mbak Sumi. kadang kita kudu melihat NAMA BESAR aja sih, effort dia sampe ke sana piye
HapusSeni itu menyangkut rasa yang tidak bisa disentuh atau dihitung dalam jumlah uang. Ide dan keahlian yang langka adalah 2 faktor yang turut mempengaruhi selain 5 poin di atas. Tapi saya beneran shock saat baca ada lukisan yang laku sampai trilyunan dan sebuah karya yang sudah bersentuhan dengan AI. MashaAllah. Kagum luar biasa.
BalasHapusnaaaah sebagai pekerja seni, udah tau ya mbak Annie
Hapusyang mahal itu IDENYA DAN NAMA BESARNYA!
Bincang lukisan di kota Malang banyak pelukis profesional. Lukisan mahal selain penopang juga karyanya diterima secara universal.
BalasHapusOOh iya mas, di Malang itu seniman banyak - dan karyanya juga LUAAAR BIASAAA
Hapusada Sadikin yang terkenal karena melukis dengan kaki ya mas!
kalo nonton film luar negri, jadi seniman itu kayanya menjanjikan ya. Tapi kalau di Indonesia tidak semua masyarakat memahaminya. Malah dikomenin , gitu aja mahal.. padahal mereka enggak tau proses dibalik karya tersebut...
BalasHapushiks hiks di situ kumerasa sediiiih
Hapuslukisan mahal karena nilai seni dan cerita dibalik lukisan itu ya mba, aku betah loh berlama-lamam memandang lukisan yang indah dan tersirat rasa saat melihatnya
BalasHapusKarya Ilustrator harga mahal itu sesuai dengan pengalaman dan keunikan. Semoga makin banyak ilustrator dari Indonesia yang dihargai karyanya sampai internasional
BalasHapusAwalnya akupun heran knapa lukisan itu harganya bisa mahal bangt ternyata mereka melihat dari segi seni yg gak bisa Kita lihat sbg orang awam
BalasHapusAku baru tahu alasan lukisan mahal tuh banyak faktor. Aku kira hanya karena lukisan itu memiliki makna atau unik. Ternyata faktor perupanya sudah meninggal pun harga bisa fantastis. Biaya untuk go internasional pun tak murah.
BalasHapusyang pasti sih menurutku karena karya seni itu unik dan mencerminkan si pembuatnya makanya jadi bernilai tinggi dan mahal yaa
BalasHapusFokus ke jika sang perupa telah tiada, maka makin langka karyanya sehingga harga hasil karya membumbung jadinya.
BalasHapusWah jadi nambah banyak ilmu baca artikel ini...dan artinya menempuh MFA hampir setara dengan MBA, $100.000 biaya pendidikannya. Wah!!
True! Aku tuh ya sering ngobrol sama suami dan mikirin, kenapa gitu lukisan begitu bisa semahal itu. Bukan gatau alasannya, tapi aku pengen banget bisa melihat nilai seninya dan bisa tahu ada makna apa di dalamnya. Pengen banget bisa baca karya seni lukisan.
BalasHapusaku gak begitu kenal para pe-seni sih kak
BalasHapustapi aku tahu kreatifitas dan ide itu mahal
salah satu yang kukenal si diana rikasari, memang bukan seorang seniman, tapi fashion designer yang idenya was banget. unik nyentrik
Wuaaaa aku takjub sama harganya
BalasHapusTapi ya memang ide dan karya asli itu gak ada batas nilainya sih ya
Dan itu layak banget dihargai mahal
Sukses selalu buat semua seniman. Selamat berkarya
Sungguh aku terkesima sekaligus menikmati pembahasan tentang harga dari karya seni ini. Memang karya seni bisa mahal karena seni itu sendiri murni berasal dari hasil individu yang unik.
BalasHapusBagi pecinta lukisan dan paham lukisan, harga berapapun akan dibayarkan ya neng. Apalagi kalau duitnya banyak, itu kolektor tidak mikir lama. Hehehe.
BalasHapus