BAGAIMANA CARA DESINFEKSI UDARA DALAM RUANG?

Kalo dulu pas jam-jamnya anak senja pada bangun persiapan mo pada ngopi aka ke cafe, nah kali ini karena masih PPKM, mending isi waktu dengan....

Apa? Yes, ikutan dan denger ilmu dengan Webinar Signify: karena kok temanya menarique, bosque.

Perlindungan Gelombang Lanjutan:
Desinfeksi Udara dalam Ruang dengan UV-C untuk Mengurangi Risiko Transmisi Virus & Bakteri melalui Udara

Konon, salah satu teknologi yang disebut-sebut bisa membunuh virus corona di sekitar kita adalah lampu UVC germicidal. 

Manfaat sinar UVC atau ultraviolet C dapat menghancurkan bakteri dan virus mikroskopik tanpa merusak kulit dan mata manusia. UVC yang mengandung sinar ultraviolet yang dapat menghancurkan mikroorganisme.

Dikutip dari BBC, sinar matahari mengandung tiga jenis UV. 

• Pertama ada UVA, yang membentuk sebagian besar radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. UVA mampu menembus jauh ke dalam kulit dan dianggap bertanggung jawab atas 80 persen penuaan kulit, dari keriput hingga bintik-bintik penuaan.
  
  
• Selanjutnya ada UVB, yang dapat merusak DNA di kulit, menyebabkan kulit terbakar dan akhirnya kanker kulit. Keduanya cukup dikenal, dan dapat diblokir oleh krim matahari yang paling baik.
  
  
• Sementara UVC dinilai sangat baik dalam menghancurkan bahan genetik partikel virus. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka dapat memanfaatkan UVC untuk membunuh mikroorganisme.

Baca juga :

Shifting Paradigm di Era New Normal

Aku beruntung karena tinggal di sebuah rumah yang berada persis di tepi danau. Ya walau itu ternyata hanya "danau" yang mungil dan terjadi secara tidak sengaja karena sawah yang tak lagi dipelihara.

Karena berada di tepi sawah (yang sekarang danau itu) maka sirkulasi udara cukup baik dan sinar matahari melimpah ruah.

Walau jarang berada di luar ruangan akhir akhir ini saking puanasnya,

tapi minimal pagi hari adalah kesempatan bagus untuk membuka semua pintu dan jendela (sambil sesekali menghalau kucing liar yang selalu kelaparan dan pingin masuk!)

Gaes, tahu tidak sih, resiko penularan tertinggi itu adalah jika kita berada dalam ruang tertutup - ditambah jika ada air conditioner- di dalamnya? Konon bahkan bisa mencapai 100  kali lipat penyebarannya dibanding dengan di udara terbuka!

Itu sebabnya, penting sekali bagiku menulis hasil webinar bersama Signify kemaren karena ada narasumber seperti pak Dicky dan dosen Deddy el Rashid yang menerangkan tentang proteksi terhadap covid yang saat ini bermutasi gen!

Hadir dalam webinar Signify ini antara lain;

1. Bapak Dedy Bagus Pramono, Country Leader and President Director at Signify Indonesia
2. Bapak  Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University Australia
3. Ibu Lea Kartika Indra, Head of Integrated and Marketing Communication Signify Indonesia
4. Bapak Deddy el Rashid, Praktisi Pengelola Bangunan, Sekjen BOMA dan BOG ASHRAE Indonesia

PENGGUNAAN SINAR UVC DAN INOVASI SIGNIFY

Sejak penemuan pada tahun 1878, UVC yang diproduksi secara artifisial telah menjadi metode pokok sterilisasi - yang digunakan di rumah sakit, pesawat terbang, kantor, dan pabrik setiap hari

Gelombang yang terkandung dalam sinar tersebut disebut bisa menonaktifkan mikroorganisme dengan cara menghancurkan asam nukleat dan mengganggu DNA mereka, sehingga mikroorganisme tidak bisa melakukan fungsi vitalnya.

UVC bisa digunakan untuk membunuh virus yang ada di lingkungan sekitar kita.

Dengan tuntutan keadaan, Signify yang merupakan pemimpin dunia di bidang pencahayaan, terus berinovasi memberikan kontribusi untuk menciptakan udara lebih bersih melalui Teknologi Ultraviolet-C dengan luminer dan perlengkapan baru untuk penggunaan profesional di Indonesia.

Radiasi UV-C tidak terlihat oleh mata manusia dengan panjang gelombang antara 200 - 280 nanometer (nm) sehingga pada panjang gelombang tertentu 253.7 nm dapat digunakan untuk desinfeksi atau pemurnian karena memecah DNA mikroorganisme dan membuatnya tidak berbahaya serta tidak lagi dapat bereproduksi. 

Pemanfaatan teknologi UV-C dapat menjadi solusi disinfeksi udara, permukaan, benda dan air yang tentunya efektif dalam meningkatkan protokol kesehatan di dalam ruangan

Penting juga pemahaman masyarakat terkait kewaspadaan dalam memilih dan menggunakan produk UV-C lainnya. Alih-alih untuk kesehatan malah jadi berbahaya nantinya. Sebab sinar UV-C yang terpapar langsung akan menyebabkan iritasi kulit, cedera mata, kanker dll. 

Penggunaan teknologi UV-C harus dilakukan secara bijaksana agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Signify Produksi UV-C Lindungi dari COVID-19

Untuk yang belum pernah tahu bentuk dari Signify UV-C ini, di awal dulu Philips  mengeluarkan UV-C Disinfection Desk Lamp yang dapat digunakan untuk mendesinfektan permukaan di dalam ruangan. 

Penggunaannya saat mensterilkan ruangan dilakukan saat ruangan kosong dan tidak ada orang. 

Keunggulannya produk tipe ini memiliki fitur setting time, berapa lama produk ini beroperasi dan dilengkapi fitur otomatis pendeteksi gerak, sehingga akan mati sendiri jika terdeteksi adanya gerakan di dalam ruangan tersebut. Aman untuk makhluk hidup ketika kita gunakan dengan benar dan sesuai aturan. 

Produk tekhnologi UV-C untuk rumah tangga selain Philips Disinfection UV-C Desk Lamp, ada juga Philips UV-C Disinfection Box & Chamber.

Inovasi terkini dari Signify adalah pencahayaan desinfeksi UV-C dengan luminer dan perlengkapan baru untuk penggunaan profesional di Indonesia. Salah satunya adalah Teknologi UV-C Upper Air yang aman dan dapat digunakan terus-menerus walaupun ada orang beraktifitas di dalam ruangan tersebut. 

Produk ini membantu memberikan perlindungan tambahan dari bahayanya transmisi virus dan bakteri penyebab penyakit dengan menjaga kualitas udara di dalam ruangan tertutup. 

Namun demikian, tetap saja tidak bisa menjamin 100 persen penggunaan alat ini bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19 pada seseorang. Karena kan kita tahu, bahwa penyebaran justru terjadi saat bertemu OTG.

Tidak ada yang bisa membuat risiko terkena Covid-19 jadi 0, tapi menggunakan UVC bisa membunuh virus di udara dan perabotan.

Siapa pun harus tetap berhati-hati dalam menggunakan UVC ini. Sebab cahaya yang dihasilkan memiliki dampak baik bagi manusia maupun perabotan yang ada di ruangan yang dipasang UVC.

UVC sangat berbahaya jika cahayanya terkena mata, kulit, atau bagian tubuh manusia. Dampaknya bisa menimbulkan kanker.

Mengenal Beberapa Produk Signify UV-C

Batten desinfeksi UV-C

Batten UV-C TMS160 cocok untuk berbagai aplikasi. Dirancang untuk desinfeksi permukaan yang terkena radiasi.

Desinfeksi UV-C lapisan udara atas pemasangan di plafon

Desinfeksi UV-C Philips lapisan udara atas pemasangan di plafon dirancang untuk dipasang di plafon palsu untuk desinfeksi udara dalam berbagai aplikasi.

Desinfeksi UV-C lapisan udara atas pemasangan di dinding

Desinfeksi UV-C Philips lapisan udara atas pemasangan di dinding dirancang untuk dipasang di dinding untuk desinfeksi udara dalam berbagai aplikasi.

Bilik desinfeksi UV-C

Bilik desinfeksi UV-C Philips (tersedia dalam tiga varian) digunakan untuk mendesinfeksi barang seperti ponsel, perangkat genggam, dan benda sehari-hari lainnya dengan menghancurkan kemampuan bakteri untuk berkembang biak dan menyebarkan penyakit.

Luminer linier desinfeksi UV-C dengan sensor

Luminer linier desinfeksi UV-C Philips dengan sensor memberikan pancaran UV-C universal dengan distribusi homogen.

 
Troli desinfeksi UV-C

Troli desinfeksi UV-C Philips dirancang untuk mendesinfeksi permukaan profesional dalam jangkauan area persegi seluas 20 m2 atau area melingkar 36 m2, tergantung jenis troli yang dipilih.

Kapan saat yang tepat dan berapa lama?

Penggunaan UVC paling tepat adalah ketika ruangan tersebut sedang kosong atau tidak ada manusia yang berkegiatan di dalamnya. Misalnya saat malam hari atau pagi sebelum jam kerja, bisa juga saat jam istirahat siang.

Penggunaan sinar UVC setidaknya harus selama 15-30 menit agar mendapatkan hasil yang maksimal, yakni terbunuhnya mikroorganisme.

Karena apabila sekadar terkena cahayanya, disebutkan Muti tidak dapat efektif membunuh virus. Sementara pada barang-barang perabot, sinar UVC ini perlahan bisa merusak warna dan struktur perabot.

Bahan-bahan furnitur lab dan rumah sakit biasanya dibuat dari bahan durable yang tahan UVC, karena sinar ini lama-kelamaan bisa merusak warna dan struktur barang-barang yang terbuat dari plastik dan kayu.

Lalu, jika ingin membeli dan menggunakan germicidal UVC ini, tidak disarankan untuk membeli UVC ini di platform jual beli online, karena marak barang tiruan yang tidak bisa dijamin kualitas dan keamanannya. 

Pastikan UVC-nya memang germicidal. Harus cek bahwa UVC yang digunakan memang untuk membunuh mikroorganisme.

Memastikan sertifikasi dan spesifikasi UVC sebelum dibeli juga hal penting yang tidak boleh dilewatkan

Sebelum digunakan, kita juga disarankan untuk mengecek secara berkala apakah lampu dalam alat tersebut masih berfungsi dengan baik.

Harus dicek juga secara berkala apakah lampunya masih berfungsi membunuh mikroorganisme.

Terakhir, kita juga harus menyesuaikan banyaknya lampu UVC dengan besar ruangan yang akan menjadi lokasi penggunaan, karena harus sesuai.

3 Hal Utama Cegah COVID-19 Menurut Epidemiolog

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menegaskan bahwa tiga hal utama yakni vaksinasi , testing, dan tracing menjadi kunci utama penanganan COVID-19 selain penerapan protokol kesehatan (Prokes).

"Strategi yang ada saat ini harus berkesinambungan yakni utamanya percepatan vaksinasi, dan memaksimalkan testing dan tracing pada PPKM Level 4 maupun tahapan selanjutnya agar Indonesia bisa menghadapi pandemi dengan baik," ujar Dicky Budiman 

Menurutnya, perubahan nama dari PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4 meski agak terlambat namun tetap penting untuk dilakukan.

"Ini bukan hal baru. Kebijakan yang berbasis pada science dan sistem kesehatan yang ada. Jadi istilah Level 4 ini sudah lama. Meski memang agak terlambat tapi setidaknya membuat cost efektif," kata Dicky.

Dicky menilik pembatasan di tengah masyarakat yang selama ini membuat gesekan antara aparat dan pedagang kecil bukanlah hal yang utama.

Menurut pak Dicky, strategi utamanya adalah vaksinasi, testing dan tracing. 1/1000 orang itu minimal dan harus meningkatkan sesuai eskalasi peningkatan kasus COVID-19. Ini yang harus dipahami, tracing minimal 80% dari kasus kontak.

Hal ini merupakan strategi utama dalam wujud merespon pandemi ini agar lebih terkendali. Level di PPKM ini rujukan indikatornya adalah positif rate, tingkat BOR rumah sakit, dan tingkat kematian.

Nah, sudah cukup jelas belum yaaa

Yang jelas setelah mengosongkan gelas kopi ke-2 - sedikitnya aku cukup paham mengenai  Perlindungan Gelombang Lanjutan dan Desinfeksi Udara dalam Ruang dengan UV-C untuk Mengurangi Risiko Transmisi Virus & Bakteri melalui Udara!

Share dan komen ya kalau kalian rasa bermanfaat, makasiiiih