Aku berdiri di tengah ruangan sambil menatap berkeliling. Bajuku basah oleh keringat, dan tanganku berlumuran cat warna-warni.
Rasanya tak sia-sia. Empat dinding berukuran raksasa telah berhasil kuselesaikan. Ah, terbayang bahagianya si bontot masuk ke sekolah bilingual ini! Terimakasih, Allah...