Setiap anak lahir ke dunia dengan jutaan mimpi dan potensi yang ada dalam diri, termasuk anak-anak yang diberikan keluarbiasaan oleh Allah yang memerlukan perlindungan dan perhatian khusus dalam menjalani kehidupan.
Anak berkebutuhan khusus, istilah tersebut yang akhirnya dikenal oleh masyarakat umum. Istilah tersebut mungkin tidak asing lagi di telinga kita, namun sampai saat ini masih memerlukan pemahaman mendalam tentangnya, termasuk cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus di tengah masyarakat dengan kondisi yang sedikit berbeda dengan anak-anak lainnya.
Siapa Saja Yang Bisa Disebut ABK?
sumber : shutterstock |
Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan baik dari segi fisik, mental, perilaku sosial, emosional serta komunikasi.
- Ada beberapa jenis kekhususan, diantaranya kita kenal dengan tunanetra atau keterbatasan dalam melihat, tunarungu atau keterbatasan dalam mendengar, tunagrahita atau keterbatasan dalam pola intelektual dan kognitif, tunadaksa atau keterbatasan kondisi fisik, autisme, dan beberapa kekhususan lainnya.
- Setiap kekhususan memerlukan penanganan dan jenis perlakuan yang berbeda dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memudahkan interaksi dan memberikan ruang yang nyaman dalam menjalani aktivitas.
- Secara umum, anak berkebutuhan khusus akan lebih mudah memahami kalimat yang spesifik dan jelas. Selain itu juga kita perlu menyejajarkan kontak mata untuk mendapatkan atensi penuh, dengan tetap menjaga sopan santun saat berkomunikasi.
Bagaimana Cara Meng-handle ABK?
Tak dipungkiri, keluarga sebagai lingkungan terdekat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus. Pola pikir dan perilaku orang tua akan sangat mempengaruhi kondisi anak, begitu pula sebaliknya.
Seluruh anggota keluarga perlu bersinergi untuk dapat menjadi lingkungan ternyaman bagi anggota lainnya yang berkebutuhan khusus, dan akhirnya semua adalah tentang penerimaan dan penyesuaian. Penerimaan awal dari keluarga akan sangat mendukung anak berkebutuhan khusus untuk dapat berinteraksi dengan dunia yang lebih luas nantinya.
Setelah penerimaan keluarga, anak berkebutuhan khusus juga memerlukan lingkungan lebih luas untuk mendukung dan menjadi tempat yang nyaman untuk dapat berinteraksi serta beraktifitas sebagaimama mestinya.
Seorang sahabat yaitu Farida Pane, seorang blogger, book and script writer sekaligus seorang Ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, menuturkan di dalam sebuah buku antologi, yaitu berisi pengalaman bersama ibu-ibu lain yang bernasib sama.
Sumber : faridazp.info |
Selain itu ada Vivi Machzery yang memiliki anak tunarungu, Rian Mega Nanda yang anaknya menyandang cerebral palsy dan microsephaly, Putri Haneen dengan anak lissencephaly atau smooth brain yang merupakan kasus langka, serta seorang tenaga pengajar di SLB bernama Dina Rahayu.
Lingkungan Yang Ramah Disabilitas
Kondisi yang ramah, menghargai dan mengakui keberadaan serta menghormati keberagaman atau disebut dengan inklusifitas sangat dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus untuk tetap menunjang perkembangan dan kesehariannya.
Dengan kata lain, masyarakat inklusif adalah masyarakat yang mampu menerima, menghormati serta mendukung gerak anak berkebutuhan khusus tanpa diskriminasi, termasuk melalui fasilitas umum yang memang diperuntukkan kepada siapapun. Hal ini diwujudkan oleh pembangunan fasilitas ramah disabilitas oleh pemerintah dengan partisipasi masyarakat melalui pemahaman serta penyesuaian yang baik.
Untuk mendukung terwujudnya masyarakat inklusif, kita dapat berperan aktif dengan memperdalam kembali ilmu dan pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus agar dapat berinteraksi dengan nyaman dan dapat membantu kesulitannya ketika bertemu di tempat umum.
Anak Adalah Amanah
Selain menulis buku tentang ABK, Farida juga adalah seorang blogger yang suka mereview buku-buku berkualitas. Beberapa buku yang ia review antara lain buku-buku parenting, novel remaja, buku cerita anak, buku fiksi dan non fiksi.
Mengapa? Karena di mata Farida, seharusnya setiap manusia memandang bahwa setiap anak merupakan amanah bagi orang tua, ladang amal nyata untuk membentuk generasi terbaik dalam menyongsong masa depan agama dan bangsa.
Dari pengalamannya mereview buku-buku informatif dan inspiratif, ia menyadari bahwa tidak sedikit kisah inspiratif yang memberikan makna syukur lebih dalam kepada orang lain di sekitarnya. Hal tersebut menjadi sebuah refleksi yang perlu kita sadari bersama bahwa setiap manusia lahir ke dunia dengan ragam kebaikannya masing-masing.
Akhir kata, aku mengutip sebuah film India berjudul Taare Zameen Par, benar bahwa setiap anak spesial dengan sinar bak bintang, mereka dapat memancarkan energi dan cahaya kebaikan dari arah mana saja. Manusia dapat mengambil hikmah dari semua yang ada di dunia dengan pemahaman dan sudut pandang yang berbeda, namun kebaikan tetap akan menumbuhkan kebaikan lainnya.
Terima kasih banyak atas rekomendasinya untuk buku "Bukan Berbeda tapi Istimewa". Semoga makin banyak yang memilikinya dan terinspirasi
BalasHapuslove you jeng semoga semakin semangaaaat buat inspirasi semua orangtua di dunia aamiiin
HapusSelamat utk mb farida dkk atas terbitnya buku ini. Juga trima kasih utk makneng yg sudah review. Kalau lihat film inspiratif keluarga dg ABK,rasanya slalu tertegur dan terenyuh. Keluarga2 yg diberi amanah istimewa, dg segala perjalanan mereka. Aku bbrp kali baca post mb ida yg bercerita ttg parenting AbK. Inspiratif.
HapusWaaah Mbak Farida, ini buku menarik, menyajikan ABK dari kacamata orang tua dan guru yang mengasuh sehari-hari. Kadang saya itu bingung saat berhadapan dengan ABK, mau nanya ke ortunya tapi khawatir tersinggung.
HapusSelalu percaya kalau anak seperti ini punya keunggulan sendiri, sering ketemu sama mereka kadang ada yang jenius dan ada yang berhati lembut. Pasti di balik kekurangan ada kelebihan yang jauh lebih istimewa dari orang pada umumnya. Terima kasih sharingnya, menginspirasi sekali!
BalasHapusSetiap anak memiliki kepribadian dan ciri khas masing-masing. Ada anak yang agak berbeda dengan anak-anak lainnya. Namun tetaplah amanah buat orangtuanya untuk selalu sayang, mendidik sebaik-baiknya sehingga si anak dapat hidup mandiri. Seperti keponakanku yang istimewa, kami sayang padanya. Insya Allah dia anugrah terbaik yang harus selalu dijaga dengan baik.
BalasHapusABK biasanya punya keunggulan yg justru ga dimiliki rekan sebayanya.
BalasHapusKyk anak tetanggaku kan aBK juga.
Kreatiifff bgt.
Perasaannya halus, bs bikin lukisan yg ciamik! 😍
Jadi mau baca bukunya deh, pastinya banyak pengalaman yang mengharu biru didalamnya. Ga kebayang perasaan ortunya gimana ya?
BalasHapusAku punya tmn kecil ABK mba, luar biasa. Dia jago bahasa inggris, ngajar ABK kalau nggak salah sekarang. Ayah ibunya support selalu. Lingkungan teman2 main biasa aja waktu dulu. Mainan bareng. .
BalasHapusOrang tua ABK ortu pilihan banget ya mba..betul bgt yg dibilang mba Farida.
Setuju setiap anak bersinar bagai bintang, istimewa pancarkan kebaiakn dari arah mana saja. Kagum pada orang tua hebat yang diamanahi Anak Berkebutuhan Khusus. Senang sekali bisa mengenal Mba Farida Pane salah satu dari mereka, dengan karya-karya terbaiknya.
BalasHapusBaca ini, auto flashback waktu ngajar ABK di SMP dan SD. Setiap anak pasti punya kelebihan masing masing ya mbk. Terima kasih sharingnya. Pingin baca Bukunya
BalasHapusSaya sungguh angkat topi, salut kepada ibu-ibu dan bunda-bunda dari para anak berkebutuhan khusus ini. Mereka sungguh luar biasa. Ibu-ibu yang hebat.
BalasHapusLagi mulai suka baca buku saat waktu santai di rumah, buku ini aku masukin ke list aku, harus banyak baca pengalaman yang bikin haru gini, supaya kita tau bagaimana luar biasanya ABK dan orangtua mereka. Makasih sharing ya mbak Tanti.
BalasHapusWajib baca juga nih bukunya. Biar nambah pengetahuan soal disabilitas. Molly sebagai aktivis wajib dong baca buku ini
BalasHapusWah iya
BalasHapusABK itu anak spesial ya mbak
Aku jadi penasaran dengan buku mbak Farida
Pasti bukunya sangat related karena emang secara langsung mendampingi anak berkebutuhan khusus
MashaAllah~
BalasHapusFase kehidupan sebagai orangtua yang memahami anak adalah cahaya yang harus kita kenali keistimewaannya karena mereka memiliki sinarnya masing-masing ini membuat semangat para orangtua dimanapun berada untuk teguh membimbing mereka dan menjadikan mereka istimewa.
Seneng banget dapat rekomendasi bacaan buku parenting yang mencerahkan dari kak Tanti, buku "Bukan Berbeda tapi Istimewa".
Jadi pengen baca baca blog dan buku buku Mbak Farida. Biar makin paham menjadi orang tua yang baik itu gimana.
BalasHapusMba Farida enggak cuma ngereview novel, Omaaaa... beliau juga penulis aktif untuk novel2 remaja. Keren pokoknya. Cerita2nya tentang parenting pun inspiratif, semoga menjadi penyemangat bagi para orangtua yang memiliki anak istimewa.
BalasHapusTuhan menganugerahi anak ABK di sebuah keluarga pasti ada istimewanya. Buku2 seperti ini bagus buat memotivasi para ortu yang anaknya ABK sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat awam mengenai seluk-beluk anak ABK ya mbak? Jd penasaranpengen baca juga deh.
BalasHapusMba Farida serba bisa, selain blogger juga penulis novel plus penulis skenario juga, terima kasih ulasan bukunya yang menginspirasi ya Makneng...
BalasHapusMengurus anak ABK tentu lebih butuh banyak waktu ya, Mbak. Dan Mbak Farida itu luar biasa banget. Masih punya waktu buat menulis dan sharing juga.
BalasHapusSetuju, mereka istimewa. Orangtuanya pun adalah orangtua luarbiasa dari anak-anak istimewa. Saya selalu salut dengan para ABK dan orangtuanya, banyak hal yang bisa kita pelajari dari bagaimana tangguhnya mereka menjalani hidup
BalasHapusABK memang anak istimewa yang menguji orangtua, tidak sembarangan orangtua mampu dititipkan anak istimewa. Masyallah, buat orangtua yang sabar dan ikhtiar dititipkan ABK dan bisa menjadikan ABK menjadi anak yang kreatif, memiliki arti dalam hidupnya
BalasHapusSetuju sekali mba. Anak-anak istimewa dari orangtua terpilih yang istimewa juga.. Masya Allah Barakallah Tabarakallah
BalasHapusAda beberapa blogger dengan ABK yang saya kenal dan melalui mereka saya juga belajar bagaimana perjuangannya untuk terus bisa mengakomodir sang buah hati dengan segala keistimewaannya. Rasanya hangaaattt sekali saat mereka membagikan semangat lewat pengalamannya. They are indeed very special and we are special to have them around.
BalasHapussetuju mba..anak2 manis ini adalah anak2 istimewa. semoga dg buku2 semacam antologi ini makin membuka wawasan masy luas utk menerima mereka dengsn semestinya sebagai anak2 istimewa..
BalasHapusAuto teringat, koq batal terus ya njajan buku mbak Farida terkait ABK ini.
BalasHapusManalagi bungsu saya juga terhitung ABK, terlahir dengan kondisi fisik agak berbeda. Ekstremitas tungkai kaki.
Segera ada rezeki, kudu segera juga beli buku mbak Farida Pane. InsyaAllah
bener mba, salah satu ponakan sy ada yang ABK. penerimaan keluarga sangat penting dan anak ABK juga memerlukan lingkungan lebih luas untuk perkembangannya. sekarang ponakan sy sudah SD. ayah ibunya terus mendampingi dengan kegiatan di luar, seperti hiking, berkuda, dan berenang. ternyata dia bisa kok, kadang sebagian memandang sebelah mata atas kemampuannya.
BalasHapusSetiap anak terlahir istimewa. Semua berhak bahagia dan punya kelebihan. Salam manis dariku untuk orang tua hebat yang selalu support kebaikan untuk anak istimewa. Virtual hug.
BalasHapusmemahamkan kepada khalayak ramai bahwa abk itu adalah anak yang istimewa perlu banget kita gaungkan ya mbak. soalnya masih banyak yg malah mengejek dan menganggap hal itu sebagai beban. padahal jelas2 mereka butuh dukungan..
BalasHapusMemiliki anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah ya mbak
BalasHapusNamun itu menjadi pertanda bahwa Tuhan mempercayakan untuk mengasuh anak anak istimewa ini
Buku yang inspiratif, semoga mampu memberi semangat kepada orang tua ABK lainnya
Terkadang, masih ada anggapan yang salah dengan anak berkebutuhan khusus, selain seringnya menjadi korban perundungan di lingkungan bahkan di sekolah, terkadang anak berkebutuhan khusus apabila terlahir dari keluarga yang tak memahami dia yang berkebutuhan khusus juga seringkali semakin membuatnya tidak bisa berkembang.
BalasHapusPerlu sekali ya adanya sosialisasi dari pemerintah, perihal bagaimana menyikapi kondisi ketika memiliki anak berkebutuhan khusus dan bagaimana dalam mengasuh serta merawat anak berkebutuhan khusus, agar nantinya tidak ada anggapan salah dari orang awam, perihal kondisinya yang berbeda.
Suka sekali dengan ulasan buku kak Tanti. Rasanya menjadi orangtua dengan berbagai "hadiah" istimewa yang dilimpahkan Allah itu bikin kita secara pribadi belajar banyak hal. Ada banyak hal indah, petualangan seru dan banyak ujian yang menanti.
BalasHapusSemoga kita diberi kekuatan dan kemudahan. Termasuk dalam buku kak Farida bersama kontributor penulis lainnya yang sudah berbagi pengalaman untuk kita sama-sama petik hikmahnya.
Barakallahu fiikunna.
Salut banget sama orang tua-orang tua pilihan yang diamanahi anak istimewa, luar biasa banget.
BalasHapusSejak kecil tentu saja pengasuhannya lebih khusus dibanding anak lainnya, setelah besarpun harus lebih sabar ketika anak-anak istimewa tersebut kadang mendapatkan perlakukan yang tidak adil :(
abk bukanlah anak yang berbeda ini memang harus sering dikampanyekan di masyarakat yaa karena jujur aja, masih banyak orang di luar sana yang memandang sebelah mata pada anak-anak istimewa ini, dan sedihnya kadang mereka dijadikan bahan lawakan, hiks
BalasHapusABK yang masih bisa dilatih mandiri memang membutuhkan ruang ekspresinya dan fasilitas apabila di tempat umum, namun kadang ada ABK yang memang harus selalu didampingi oleh orang lain dalam setiap aktivitasnya.
BalasHapusakutuh meyakini orangtua yang diamanahi ABK adalah orangtua pilihan Tuhan
BalasHapusAnak-anak istimewa ini, orangtuanya juga istimewa. Saya lihat para orangtua yang diamanahi ABK tuh sabarnya luar biasa. Isi bukunya pasti sangat inspiratif
BalasHapusSetiap anak memang sejatinya merupakan amanah bagi orangtuanya ya, Teh. Turut senang dengan terbitnya buku antologi yang memuat kisah dari para orangtua istimewa dengan anak-anak istimewa ini. Banyak pengajaran yang bisa didapat di dalamnya ya.
BalasHapusBagus banget kutipan quotesnya mba Tanti, saya setuju setiap anak adalah bintang dan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing. Saya sendiri memiliki beberapa orang keponakan yang berkebutuhan khusus seperti autisme. Salut sekali pada orangtua yang gifted memiliki amanah untuk membesarkan anak ABK. Semangaat!
BalasHapusSelalu salut pada orang tua yang diberi kepercayaan Putra putri berkebutuhan khusus. Tentu tak mudah, tapi dengan cinta dan kesabaran tanpa batas mereka berhasil melalui setiap waktu dengan kebahagiaan
BalasHapusSelamat untuk bukunya mbak Farida dkk. Semoga sukses selalu
Karena mereka adalah anak-anak yang diberi keistimewaan dan orang tuanya adalah para manusia pilihan yang diberi kemampuan Tuhan untuk menjaga ciptaannya yang istimewa itu. Saya suka emosional kalau baca cerita-cerita ini.
BalasHapusJadi penasaran sama bukunya, deh. Ada beberapa nama yang familiar malah ternyata, tapi saya telat tahunya kalau ada buku ini, huhu. Masih bisa dipesan nggak, Mbak, bukunya?
BalasHapusLingkungan, dan pendidikan yang inklusif akan menjadi penyemangat untuk mereka ya. Disampaikan melalui buku antologi, sehingga dapat berbagi informasi dan pengalaman. Sukses untuk bukunya kak Farida dkk
BalasHapusaku selalu takjub dengan para orang tua yang memiliki abk, tak hanya anaknya yang istimewa tapi orang tuanya juga, aku berharap sekali masyarakat lebih bisa menerima perbedaan dari abk dan lebih menunjukkan support untuk mereka dan orang tuanya
BalasHapusSaya ada temannakes yang dia aktif dalam sebuah komunitas membersamai ABK, memberikan penguatan kepada orang tua agar senantiasa memposisikan mereka layaknya anak pada umumnya. Termasuk sharing sesama orang tua.
BalasHapusJadi teringat kalau Ibuku pernah merawat salah satu saudara yang anaknya ABK.
BalasHapusMemang jadi perlu belajar lagi dengan cara berkomunikasi dan interaksi dengan anak ABK yang istimewa ini.
Setiap anak memang punya keunikan tersendiri dan istimewa. itu sebabnya tidak boleh membanding-bandingkan kemampuan setiap anak. Demikian pula untuk anak berkebutuhan khusus, kita harus memposisikan dan mensupport mereka agar bisa beraktifitas layaknya anak pada umumnya.
BalasHapus