Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Aku meresapi kata demi kata lirik dalam lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud, dengan mata terpejam dan dada membuncah bangga. Tuhan pasti sedang tersenyum bahagia, ketika Ia menciptakan Indonesia!
Sebuah negeri yang jika digambarkan di film luar negeri adalah Negeri Wakanda. Tidak, aku tidak sedang bercanda, negeriku ini, memiliki tata letak yang indah, sehingga dijuluki Zamrud Khatulistiwa.
Indonesia memang terletak di garis khatulistiwa sehingga kala matahari menyapa, sengatannya tak sesengit di India, atau ketika hujan menerpa pun, sesekali kita masih bisa tertawa, hujan-hujanan riang, tidak takut diterpa badai seperti di Inggris Raya.
Yah, secinta itu aku pada Indonesia-ku!
Kenapa Hingga Kini, Kamu Belum Juga Menjelajah, Neng?
Oh, Traveloka .. do your magic, please! |
Ada satu ketika, aku menghabiskan waktu berjam-jam nongkrong cantik di rumah, scroll sambil mantengin instagram. Menikmati kisah jalan-jalan cantik para petualang, yang juga tak kalah cantik.
Sebut saja, ada kak Trinity, Katerina S, simbok Olenka Priyadarsani, kak Marischka Prudence dan banyak lagi lainnya - nah, yang kebetulan kukenal adalah tiga nama itu, karena pernah satu event bareng.
Kegiatanku ini kuanggap penting, soalnya selain bisa cuci mata liat-liat daerah lain bahkan negara lain, juga sambil mempelajari falsafah (jiaaah) para seleb aka travelgram ini.
Satu hal yang kucatat :
“Semua cewek itu punya passion traveling. Jadi, nggak usah malu untuk keluar dari zona nyamanmu,”
Aku sih ngga malu, hanya saja sampai sekarang belum bisa menjejak ke sini dan sana. Oke oke, para travelgram pasti bilang aku cari pembenaran, tapi serius, ketika anak-anak harus di dalam pengawasanku sendiri, bagaimana yaaa caranya menerangkan ke orang banyak?
Simple. Ga usah.
Ya, memang sepintas terlihat, modal traveling itu sederhana : cuma butuh ‘niat kuat’ untuk melakoninya.
Lha masalahnya, kalau sikon masing-masing keluarga, kan hanya kita yang tahu ya? Niat kuat plus modal tekad sih ada. Tapi judulnya kalo buatku sih, niat mbahmu sangkil kalo sikon kantong kembang kempis berkejaran sama uang saku, sepatu nyaris jebol, dan bayar aneka kegiatan ekskul.
*elap ingus meler pake tisu
Emang Kamu Rela, Menghabiskan Uang Untuk Tiket Wisata Indonesia Yang Termahal, Neng?
Kalau ditanya seperti itu, sudah pasti jawabannya : "Kalau ada, mengapa tidak!"
Walau tiket dan biaya konsumsi yang 'muaha..ha..ha..hal', untuk kaum mendang-mending sepertiku, tentu jadi pertimbangan. Tak dinafikan, biaya transportasi akomodasi berbanding lurus dengan keindahan yang dilihat dan dinikmati selama liburan.
Indonesia menyimpan banyak destinasi wisata yang indah dan menyejukkan mata. Sepertinya, tiap daerah memiliki destinasi alam dengan panorama indah maupun situs bersejarah yang mempesona. Dan, konon semakin menuju ke ujung wilayah Barat atau ujung wilayah Timur, panorama alam Indonesia semakin menjanjikan, seperti Pulau Weh dan Raja Ampat.
Sepertinya sih, selalu ada jiwa bertualang ya di hati setiap orang, dan jika ditanya ingin ke mana kalau ada keleluasaan memilih, pasti akan dijawab destinasi yang seindah, sejauh mungkin dan se- se- se- lainnya.
Nah sebelum sampai ke Raja Ampat beneran pake kebaya, aku punya beberapa info yang bisa kita jelajah virtual. Yuk, siapin cemilan dan minuman ya, kita mau tengok beberapa destinasi favorit di Raja Ampat!
Keunikan Batu Pensil yang berada di Kawasan Teluk Kabui, adalah karena bentuknya yang berupa batu berukuran sangat besar berdiri tegak di tengah lautan!
Dinamakan Batu Pensil sebab ujungnya berbentuk runcing, batunya sangat tinggi menjulang ke langit berbentuk kerucut lancip. Tak heran, jika batu ini begitu menarik perhatian wisatawan.
Jika dilihat dari kejauhan, bentuk Batu Pensil memang terlihat seperti sebuah pensil raksasa yang muncul dari dasar laut menuju ke langit. Pada dasarnya, objek wisata ini merupakan salah satu dari gugusan pulau karang yang berada di Raja Ampat.
Letaknya di dalam Kawasan Teluk Kabui yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Pulau-pulau ini tersusun hingga tampak luas dan terlihat seperti labirin yang megah.
Tidak hanya menyajikan panorama pulau eksotis dengan perairan yang jernih, Pulau Salawati juga memiliki hutan tropis yang masih alami dan cukup lebat. Di sini, aku berharap dapat melihat berbagai tumbuhan khas Papua, salah satunya pohon sagu. Kalo perlu ikutan olah sagunya sama mamatua jadi papeda!
Sementara, Pulau Wayag adalah sebuah pulau yang memiliki tiga puncak yang sering didaki oleh para wisatawan meski terdiri dari beberapa bagian yang sangat terjal.
Unik dan ngeri-ngeri sedap sih ini, ya... karena sebelum mencapai puncak, katanya harus memanjat tebing bebatuan dengan medan kemiringan hampir 90 derajat! Ngik.
Jangan ha! Hii! Haa! Hiiy dulu... ini konon kabarnya wenak tenan. Kayak kalo makan lemak sapi, atau kikil yang direbus sampe lunaaak banget!
Dan ini, selain sagu yang dimakan bersama lauk, juga ada kue khas Papua yang dijual oleh para mamatua, namanya Habo Kon, olahan sagu di Kampung Lopintol, Raja Ampat, Papua Barat.
Selain itu ada lagi Baha-baha, cacing laut yang dimasak pedas, Gani Nu (sagu bakar khas Papua), dan Sabrah aubiah yang dimakan bersama papeda. Kelen tahu tidak, apa itu Sabrah aubiah? Ikan arwana!
2. Hari Kedua
3. Hari Ketiga
Sepertinya gak sulit ya, kalo tahu caranya. Tinggal nabung en sematkan nih ke bucket list di jurnal biar tercapai cita-citaku! Eh, cita-citamu juga deh sekalian!
let’s just do it and celebrate our life, to #LifeYourWay!
Bagian Mana Indonesia Yang Ingin Kamu Jelajahi, Neng? Dan, kenapa?
Sepertinya sih, selalu ada jiwa bertualang ya di hati setiap orang, dan jika ditanya ingin ke mana kalau ada keleluasaan memilih, pasti akan dijawab destinasi yang seindah, sejauh mungkin dan se- se- se- lainnya.
Nah, ini berlaku juga di aku, yang sudah lama sekali hanya mengagumi Raja Ampat dari kejauhan (dadah dadah sama yang udah ke Raja Ampat).
Kenapa Raja Ampat?
Selain Raja Ampat yang terletak di Papua Barat ini jadi bagian dari pesona Indonesia yang mampu menarik perhatian dunia, ternyata Kepulauan Raja Ampat masih dibagi oleh berbagai pulau, di antaranya seperti Pulau Misool, Salawati, Batanta, Waigeo, dan masih banyak lagi.
Raja Ampat juga terkenal karena memiliki kekayaan bawah laut yang luar biasa, serta pantai-pantai yang begitu memesona, dengan pasir putih yang terhampar indah.
Jika aku bisa berkunjung ke sini, sudah terbayang akan disambut oleh langit biru yang berpadu dengan desiran ombak di pantai. Sesekali akan terdengar debur ombak memecah pantai diiringi pekik camar laut... Ah, aku seolah bisa membayangkan itu semua dari tempatku berada saat ini!
Jika aku bisa berkunjung ke sini, sudah terbayang akan disambut oleh langit biru yang berpadu dengan desiran ombak di pantai. Sesekali akan terdengar debur ombak memecah pantai diiringi pekik camar laut... Ah, aku seolah bisa membayangkan itu semua dari tempatku berada saat ini!
Kenapa harus kamu yang berangkat, Neng? Ayok sebutkan 3 alasan kenapa kamu pengen banget ke destinasi tersebut!
Jadi gini, setelah mendengar bahwa Singapore, negara tetangga surga dunia tempat ibu-ibu Indonesia shopping ini - mencanangkan akan membuat hak paten kebaya, maka aku pun merasa tergerak untuk kembali mengenakan kebaya, atau busana tradisional!
Tentu saja aku tak rela jika Singapura akan menominasikan kebaya untuk intangible cultural heritage list atau daftar warisan budaya tak benda UNESCO, dalam upaya multinasional dengan Brunei, Malaysia dan Thailand.
Berita yang aku kutip dari liputan6.dom yang mengunggah laporan The Straits Times, Kamis (24 November 2022), National Heritage Board (NHB) atau Dewan Warisan Nasional pada Rabu 23 November mengatakan, upaya ini akan menjadi nominasi multinasional pertama Singapura untuk UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity (Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO).
Dan upayaku ini beneran loh, aku bersama puluhan ibu-ibu berupaya kembali bergiat mengenakan kebaya ke mana saja kami pergi. So, jika aku bisa bepergian ke Raja Ampat sekali pun, aku akan kekeuh mengenakan kebaya dan mungkin akan aku kombinasikan dengan busana daerah setempat (asal jangan berbentuk koteka aja yaaa... *canda koteka)
2. Kuingin walau sebagai ibu rumah tangga biasa tapi langkah kaki dan jemariku menjelajah ke mana-mana
Hah!
Alasan apaaa itu! Etapi beneran, ini adalah salah satu impianku saat aku masih remaja. Ketika itu dengan pede aku mengatakan kepada kedua orangtuaku,
"Neng akan pergi ke mana-mana, traveling ke luar kota dan ke luar negeri dengan kemampuan sendiri!"
Songong sekali.
Sayang seribu juta kali sayang, keinginan untuk jelajah Indonesia itu memudar jika tak boleh dikatakan sirna, seiring dengan posisiku saat ini. Ibu rumah tangga, banyak anak, ekonomi secukupnya.
Well, tidak menyalahkan kehidupan sih, sumpah engga! Gimana bisa menyalahkan hidup, lawong aku dikaruniai anak empat yang lucu, baik, sholeh sholehah (aamiin) walau Sang Maha Pemberi Hidup mengambilnya satu, namun ketiga adik-adiknya yang lucu, tetap menjadi skala prioritasku hingga sekarang.
Saat ini, fortunately aku sudah ada di titik ketika anak-anak mulai besar, dan mulai terpikir kembali untuk ingin me-time bersama bestie atau kalau boleh, suami tercinta! Uhuk!
3. Kuingin mengisi konten di blog dan media sosialku dengan sharing pengalaman yang tak terhingga banyaknya!
Ya, ya yaaaa.... semua content creator juga punya impian gitu kaleee, neng!
Tak terkecuali aku yang saat ini juga secara tak sengaja tercebur menjadi salah satu pengabdi konten yang sekaligus juga adalah ibu penggerak (tahu kan, ibu penggerak itu apa? Yup, yang juga diberi amanah untuk menjadi pemerhati pendidikan di lingkungan sekitarnya)
Kemungkinan besar, selain jalan-jalan cantik, destinasiku adalah mengunjungi sekolah di Raja Ampat, Papua. Apa iyaaa dengan pesona wisatanya yang seindah itu, sekolah yang mereka miliki tak kalah mempesonanya juga?
Wallahu alam, mare kita ke sana!
1. Batu Pensil
foto : @raindy09 backpackerjakarta.com |
Dinamakan Batu Pensil sebab ujungnya berbentuk runcing, batunya sangat tinggi menjulang ke langit berbentuk kerucut lancip. Tak heran, jika batu ini begitu menarik perhatian wisatawan.
Jika dilihat dari kejauhan, bentuk Batu Pensil memang terlihat seperti sebuah pensil raksasa yang muncul dari dasar laut menuju ke langit. Pada dasarnya, objek wisata ini merupakan salah satu dari gugusan pulau karang yang berada di Raja Ampat.
Letaknya di dalam Kawasan Teluk Kabui yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Pulau-pulau ini tersusun hingga tampak luas dan terlihat seperti labirin yang megah.
foto : @triesetyan bacpackerjakarta.com |
Di teluk Kabui ada sebuah Teluk bernama Passage. Teluk Passage ini sendiri merupakan sebuah jalan atau celah sempit antara pulau Waigeo dan pulau Gam.
Passage ini menjadi salah satu spot favorit penyelaman di Raja Ampat. Bahkan tanpa perlu menyelam atau snorkling, dari atas perairanpun atau diatas kapalpun kita sudah melihat beraneka warna dan bentuk karang-karang maupun ikan disekitarnya.
2. Pasir Timbul
Pernah lihat ciwi-ciwi dengan baju renang bikini, berpose duduk di pasir putih membelakangi kita para viewers di instagram? Nhaaa kemungkinan besar itu di Pasir Timbul Raja Ampat.*ngebayangin pose duduk santai di Pasir Timbul pake wastra Papua yang menggambarkan kehidupan natural Asmat, dengan warna terakota dan kuning Pinang.
Bisa bayangin foto di Pasir Timbul Raja Ampat yang eksotis aja udah sesenang itu, gimanaaa kalo udah sampe ke daerah yang terletak di antara Pulau Kri dan Pulau Koh ini, yaaa!
Mata pasti dimanjakan dengan memandangi hamparan pasir putih bersih yang membentang sepanjang 200 meteran ini. FYI, pasir ini dikelilingi oleh air laut berwarna biru toska yang berarti dangkal, sedangkan biru tua yang berarti dalam.
But, ada fakta menarik tentang Pasir Timbul ini. Jadi, seperti namanya, objek wisata ini akan muncul di waktu-waktu tertentu saja, yaitu saat air laut surut atau sekitar pukul 06.00 WIT, 11.00 WIT, dan 15.00 WIT.
But, ada fakta menarik tentang Pasir Timbul ini. Jadi, seperti namanya, objek wisata ini akan muncul di waktu-waktu tertentu saja, yaitu saat air laut surut atau sekitar pukul 06.00 WIT, 11.00 WIT, dan 15.00 WIT.
Durasinya pun hanya berkisar sekitar 30 menit saja hingga akhirnya air laut kembali pasang. Waaa.. seru kali yaaa, nungguin air surut, lari-lari ke sana, pasang properti foto - pose - klik!
Tak diragukan, di sini juga jadi spot favorit para penggemar snorkeling dan diving karena jernihnya air laut, yang memungkinkan kita untuk dapat melihat dasar laut di permukaan yang tak terlalu dalam dengan mudah.
Ke Raja Ampat, tapi ngga jelajah tipis ke Pulau Salawati dan Pulau Wayag katanya sih diharamkan yaa bestie!
Tak diragukan, di sini juga jadi spot favorit para penggemar snorkeling dan diving karena jernihnya air laut, yang memungkinkan kita untuk dapat melihat dasar laut di permukaan yang tak terlalu dalam dengan mudah.
3. Hopping Island ke Pulau Salawati dan Pulau Wayag
Foto diambil dari web pariwisata Raja Ampat |
Pulau Salawati merupakan salah satu dari empat pulau utama di Kepulauan Raja Ampat, yaitu Pulau Misool, Batanta, dan Waigeo. Pulau ini memiliki luas sekitar 1.623 kilometer persegi dengan sajian keindahan alam serta petualangan yang tak akan terlupakan.
Tidak hanya menyajikan panorama pulau eksotis dengan perairan yang jernih, Pulau Salawati juga memiliki hutan tropis yang masih alami dan cukup lebat. Di sini, aku berharap dapat melihat berbagai tumbuhan khas Papua, salah satunya pohon sagu. Kalo perlu ikutan olah sagunya sama mamatua jadi papeda!
Sementara, Pulau Wayag adalah sebuah pulau yang memiliki tiga puncak yang sering didaki oleh para wisatawan meski terdiri dari beberapa bagian yang sangat terjal.
Unik dan ngeri-ngeri sedap sih ini, ya... karena sebelum mencapai puncak, katanya harus memanjat tebing bebatuan dengan medan kemiringan hampir 90 derajat! Ngik.
Selain itu, di Pulau Wayag ada sensasi berenang di laut biru yang jernih dan bisa sekalian berenang bersama hiu-hiu karang dan hiu-hiu putih, yang habitatnya berada tepat di depan pos konservasi Pulau Wayag!
Nggg... sepertinya aku "main aman dan cantik" aja lah. Cukup foto-foto ala selebgram dan travelgram aja di atas perahu, gimana?
4. Kulineran dan Belanjaaaaa!
Ketahuan!
Oke oke, ngaku deh ... ke Raja Ampat memang tujuan sampingannya juga berburu tas noken, batik Papua, mutiara, koteka, alat musik tifa, dan pernak-pernik lainnya khas Papua!
Selain itu, untuk melengkapi koleksi wastra dengan motif khas Asmat, ke mana lagi kalau gak ke sini?
Sementara kalau kulineran, ada beberapa jenis kuliner lokal yang dijamin, kalian wahai pembaca budiman juga pasti ga tahu bentuknya kayak apa!
Ini salah satunya. Ulat sagu!
sumber : blogdetik |
Jangan ha! Hii! Haa! Hiiy dulu... ini konon kabarnya wenak tenan. Kayak kalo makan lemak sapi, atau kikil yang direbus sampe lunaaak banget!
sumber : tribun papua barat |
Dan ini, selain sagu yang dimakan bersama lauk, juga ada kue khas Papua yang dijual oleh para mamatua, namanya Habo Kon, olahan sagu di Kampung Lopintol, Raja Ampat, Papua Barat.
Selain itu ada lagi Baha-baha, cacing laut yang dimasak pedas, Gani Nu (sagu bakar khas Papua), dan Sabrah aubiah yang dimakan bersama papeda. Kelen tahu tidak, apa itu Sabrah aubiah? Ikan arwana!
Yes, ikan arwana yang diolah jadi berasa asin, asem, manis!
How to get there?
Udah dulu yaa ngayal babunya.
Sekarang kita mikir ke sananya naik apa, berapa lama, dan... penting nih : berapa bujetnya?
Inhale, exhale, aku mo rencanakan liburan dengan traveloka dulu biar aman dan nyaman di perjalanan. Loh, Raja Ampat itu juaauuuh loh bestie. Kalo ke Bogor doang mah, aku berani ga pesan tempat lebih dulu!
Nah kalo udah dapat prakiraan tanggal keberangkatan, dan prakiraan hotel atau resort yang kita tuju, tinggal cek itinerary ke Raja Ampat ini. Itinerary ini disusun dengan panduan dari beberapa sumber ya, termasuk tanya-tanya ke travel agent langganan aku!
Itinerary Raja Ampat 4D3N
1. Hari Pertama- Sesampainya di Sorong, para peserta trip dijemput di bandara lalu diantar menuju ke pelabuhan Sorong untuk briefing dan persiapan menuju Teluk Mayalibit Warsambim (Kali Biru).
- Setibanya di Warsambim, menikmati indahnya kawasan Kali Biru.
- Pulau Friwen untuk Ishoma. Usai makan siang dan berfoto – foto di pantai Friwen yang mempesona, selanjutnya menuju Teluk Kabui, menikmati Batu Pensil dan Batu Wajah.
- Setelah puas mengunjungi Teluk Kabui, peserta trip akan diantar pulang menuju homestay untuk bersih – bersih, makan malam dan istirahat mempersiapkan diri untuk trip hari kedua.
2. Hari Kedua
- Setelah sarapan pagi dan persiapan kegiatan hari kedua, semua peserta trip akan diajak seharian mengeksplorasi keindahan Wayag. Naik ke Puncak Wayag yang merupakan salah satu spot foto paling favorit di Raja Ampat.
- Untuk yang mau, snorkeling sekaligus berenang bareng bayi – bayi hiu sambil berfoto – foto di Pos Hiu atau Wayag Shark Point atau Pos Jaga Wayag.
- Pulang kembali ke penginapan untuk makan malam dan istirahat sebagai persiapan trip hari ketiga besok.
3. Hari Ketiga
- Hari ketiga, setelah sarapan langsung melanjutkan perjalanan trip menuju Piaynemo. Menjelajahi pesona Piaynemo serta Laguna Manta untuk menikmati indahnya pemandangan batu karst yang muncul ke permukaan laut.
- Mengunjungi Arborek, untuk makan siang dan setelah itu melakukan snorkeling sembari menikmati cantiknya keindahan laut yang biru, serta terumbu karang yang berwarna – warni.
- Menuju Sawarandek yang dijuluki sebagai akuarium Raja Ampat. Snorkeling lagi di jeti Yenbuba yang merupakan destinasi selanjutnya.
- Peserta trip akan diantar ke Pasir Timbul untuk berfoto – foto dan mengabadikan momen keindahan alam yang hanya akan muncul pada saat air laut surut.
- Peserta trip diantar pulang menuju penginapan untuk bersih-bersih, makan malam, dan istirahat.
- Sehabis sarapan dan bersiap – siap, semua peserta akan dibawa kembali menuju Sorong. Sesampainya di Sorong, bisa berbelanja souvenir dan oleh – oleh untuk dibawa pulang ke rumah.
- Check out dan diantar hingga Bandara untuk mengikuti penerbangan kembali ke kota asal.
Sepertinya gak sulit ya, kalo tahu caranya. Tinggal nabung en sematkan nih ke bucket list di jurnal biar tercapai cita-citaku! Eh, cita-citamu juga deh sekalian!
Jangan takut dengerin orang yang nyinyir kalo kamu posting di media sosialmu. Ikutin suara hati ajalah, dan jalani hidup dengan caramu! Sesungguhnya yang nyinyir itu representasi impian mereka sendiri hihi...
let’s just do it and celebrate our life, to #LifeYourWay!
Menarik juga liburan keliling negeri sendiri untuk menikmati beberapa keindahan pantai dan budaya lokalnya menggunakan kebaya. Jadi pengin liburan ke pantai, walau negeri kepulauan ini memiliki banyak destinasi wisata tersebut tapi setiap dari mereka mempunyai ciri khas sendiri. Lihat sate ulatnya sedikit geli dan tergiur, hehe. Terima kasih sharingnya!
BalasHapushayuuk mbak Anisa kita ikutan biar bisa liburan bareeeeng!
HapusWonderful Indonesia, jadi pen keliling se Nusantara bisa ndak ya ?
BalasHapusBisaaa! Kalau dikaitkan ke niat - lakukan apa aja - insya ALlah sampeeee
HapusInsyaa Allah.. semangat
HapusWisata pakai kebaya tentu bisa banget dipadu padankan dengan modernisasi kenapa tidak..
BalasHapusNah itu bunda, makasih bundaaaa
HapusPasti bisa...yuk wujudkan traveling dengan kebaya. Cocok juga ko buat kondisi di seluruh alam Indonesia
BalasHapusaah, semoga terwujud ya omaa jalan-jalan ke raja ampatnyaa. aku juga pengen deh ngajak anak2 ke sana, tapi kalau masih kecil2 kayanya belum bisa ya, ihihi.
BalasHapusRaja Ampat kayaknya eman sudah jadi mimpi banyak orang ya mbak, yuk bisa yuk traveloka
BalasHapustapi ya mba, memang Raja Ampat sebagus itu sih, worth it lah dengan segala usaha yang dilakukan ya mba
BalasHapusku suka kebayamu neeeng!
BalasHapusbelum pernah membayangkan pergi jalan-jalan pakai kebaya, riweuh ga sih, hehe
soalnya aku suka pergi ke outdoor jadi pilih pakaian yang nyaman
semoga terwujud yes bisa ke Raja Ampat!
Aku juga mau bangeet nih bisa jalan2 ke Raja Ampat, Jujur selalu mupeng liat keindahan Raja Ampat ini via medsos. Btw makneng aku salfok sama ulat sagunya, serem bangett, gelii liatnya haha
BalasHapusAlasan no dua menyentuh banget MakNeng. Ya benar saya setuju, sebagai ibu rumah tangga biasa, ((biasa)) kita juga ingin ya bisa wara-wiri bermanfaat dan menghasilkan macam mereka yg emang udah kebanyakan uang. Hehehe
BalasHapusSemoga tercapai keinginan jalan-jalan ke Raja Ampat ya, MakNeng. unik banget sambil berkebaya. Ayo MakNeng bikin postingan jalan-jalan ke tempat lain juga dengan berkebaya :)
BalasHapusMasyaAllah salut aku bacanya sampe ikut menggebu-gebu karena semangat. Yang bikin keren dan kagum itu semangat berkebayanya itu lo, daebakk jjang!! Terbaik deh pokoknya..
BalasHapusBetul banget MakNeng, Raja Ampat ini emang seindah itu sampai tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata ya (padahal aku juga belum pernah ke sana, wkwk). Kalo baca-baca tentang Raja Ampat, atau dengerin cerita temen-temen yang pernah kesana emang tempat ini beneran kayak surga duniawi yang nggak bisa dilupakan..
Semoga kita diberi kesempatan, kesehatan dan rezeki yang melimpah buat jalan-jalan keliling Nusantara ya MakNeng... termasuk ke Raja Ampat ini. Aammiin :)
Jalan-jalan pake kebaya menarik juga, saya jadi inget waktu masih aktif naik gunung. Waktu ke salah satu gunung di jawa tengah, rombongan saya pada pake kebaya di puncak waktu memperingati hari kartini beberapa tahun yang lalu.
BalasHapusKalo denger lagu itu aku pasti mbrebes Mili, gak tahu kenapa bisa gitu.
BalasHapusKalo kebaya sekarang model dan bahannya yang nyaman, oke aja ya buat ootd traveling. Aku boleh gabung gak kalo traveling ke Raja Ampat, boleh deh berkebaya malah makin kece jadinya untuk foto foto
Asliiii, baca ini aku jadi langsung pingin beli kebaya sama batik baru buat aku bawa kalo nanti traveling mak.. Maklum ini kebaya udah pada gak muat.. :D
BalasHapusRaja Ampat juga jadi salah satu wishlist aku mak.. Semoga bisa segera ke sana ya kita.. Aamiin 🤲
Ajak-ajak aku ya mak neng kalo mo ke Raja Ampat..pengen makan ulat sagunya yang katanya kayak kikil wkwkwk
BalasHapusMbaaa, perjalanan ini bakal keren banget. Menikmati tempat yang indah dengan busana kebaya yang filosofis juga ^^
BalasHapusSaya juga punya keinginan untuk bawa-bawa kebaya pas traveling, minimal buat pepotoan di destinasi wisatanya tampaknya bakal cakep deh.
BalasHapusRaja Ampat juga masuk salah satu destinasi yang ingin saya datangi makanya nabung terus dan rain-rajin intip promo di Traveloka deh.
Liburan pakai kebaya belum pernah.
BalasHapusTapi naik pesawat dengan celana panjang batik pernah, pas kebetulan sebelahan duduknya sama bule, diliatin terus jadinya hehe