"Hidupmu menyenangkan sekali, ya!" pekik seorang sahabatku..
Aku cengar-cengir, mengiyakan saja. Pasti dia habis mantengin media sosialku, deh.
Yeah, teman-teman yang berada di sekitarku saat ini, dan kebetulan mengikuti "sepak terjang" di media sosial, pasti beranggapan hidupku menyenangkan. Padahal, kenyataannya?
Life as a content creator
Kenyataannya; menjadi content creator itu menyenangkan!
Well, not for all, but for some people like me, aku merasa bahwa aku bangun setiap hari dengan keinginan untuk mewujudkan siapa diriku sesungguhnya itu menyenangkan!
Itu saja?
Tentu saja ada satu fakta lain yang tak kalah menyenangkan, yaitu ketika aku bisa berkarya dari mana saja -bahkan dari rumah- sambil menemani tumbuh kembang anak!
Tapi apa iya, semudah itu menentukan hidup jadi content creator? Apa iya, hidupnya bakalan terjamin tanpa gaji tetap bulanan?
First thing first. Mari kita lihat apa saja pertimbangan dan persiapan apa yang aku lakukan saat memutuskan untuk hidup menjadi seorang pembuat konten atau content creator.
1. Tentukan kreativitas apa yang akan kamu unggah, dan konsisten!
Ya, hal pertama yang menurutku sangat penting adalah : putuskan kamu ingin fokus membagikan apa ke media sosial. Kenapa? Karena pada dasarnya proses pembuatan konten ini melibatkan kreativitas seseorang.
Kreativitas ini harus dilakukan konsisten, karena akan menjadi alat seorang pembuat konten - untuk menarik perhatian orang-orang, sehingga mereka mau melihat konten tersebut.
Kita ngga bisa ujug-ujug jadi seorang pembuat konten tapi isi kontennya tidak jelas. Lagi makan siang, difoto lalu diunggah. Anak lagi tidur siang, difoto lalu diunggah. Hadeeh... yang ada, penontonnya malah mual!
Ya ada siiih konten yang seperti itu. Ada. Tapi, berhubung aku bukan selebriti, aku merasa tidak pantas membagikan kehidupan pribadi seperti itu.
Lalu, apa kreativitas kamu, Neng?
Karena aku suka sekali menggambar, maka hampir 80% isi media sosialku adalah melulu tentang dunia ilustrasi. Ilustrasi dan doodle, adalah jalan ninjaku saat menulis di blog dan media sosialku!
Dan ini terbukti. Pelan tapi pasti, aku mulai dikenal karena rajin sekali mengunggah gambar dan doodle. Kontenku sebagian adalah berupa edukasi, dan sebagian lagi karya-karya berhasil tembus ke beberapa media cetak mau pun online.
Bersyukur banget saat ini di rumah juga sudah ada jaringan Wi-fi melalui Internet Provider, kalo enggaaak, aku nenteng anak-anak ke warnet loh, seperti dulu!
2. Never ever give up on your dream!
Aku merasakan hal itu. Bermula dari impian yang hanya di angan-angan, mendapatkan support dari banyak pihak, keluarga dan teman-teman, serta terutama komunitas.
Semesta selalu bantu wujudkan impianmu, no matter how hard the way is. Just do it, and believe. Dan rasakan seribu sayap malaikat yang mengangkat impian tersebut.
Tidak ada perjalanan meraih dan menggapai impian dengan mudah. Pasti ada naik turun bukitnya, ada kerikilnya. Beberapa perjalanan spiritual itu, tentu saja kutuliskan juga di blog.
Dengan membagikannya, secara tidak langsung aku mengatakan pada para teman dunia maya, bahwa aku tulus, apa adanya dan ingin berteman secara personal. Aku bukan pengemis cinta seorang content creator yang mendadak seleb dan hidupnya estetik seperti feed media sosialnya!
Kuusahakan juga, tulisan di media sosial tidak mengandung unsur SARA, tidak mengandung unsur kebencian atau keputus-asaan. Ada lah curcol tipis-tipis... tapi kubatasi, karena tujuanku adalah ingin agar teman yang membaca mendapat inspirasi, bukan "tumpukan sampah" belaka.
Sebagian tulisan tentang dunia doodle dan ilustrasi ada di sini ya, man-teman!
3. Memiliki jadwal posting dan konten kekinian
Nah, ini.
Ada beberapa teman yang merasa ketika sudah di puncak, berhenti belajar. Kukatakan berhenti, karena jika dilihat, kontennya yang berasal dari satu dekade lalu, persis sama dengan konten yang ia unggah saat ini.
Padahal, melakukan riset dan interview untuk mempelajari tren terkini serta dalam pengembangan konten itu penting. Kebayang nggak, sih kalau seorang Puty Puar - seorang ilustrator terkenal- tidak meningkatkan skill atau keahlian yang ia miliki?
Puty Puar adalah ilustrator untuk fim IMPERFECT-nya Meira Ernest Prakasa dan saat itu, ia diminta juga membuat animasi untuk lagu OST Fiersa Besari, nah kalo ga bisa macem-macem, agak repot kan menuangkan ide?
Nggak usah ngomong cuan kalo gitu! Jauh!
Satu lagi.
Walau memang ide bagi seorang seniman adalah sebuah konsep karya yang terwujud menjadi karya, dan butuh mood, feeling dan stamina yang baik saat mewujudkannya... namun, ketika memutuskan menjadi pembuat konten, buat sebuah jadwal tayang khusus untuk para follower itu, penting.
Itu sebabnya, seorang content creator sebaiknya memiliki schedule board. Di sini bakalan terlihat, di minggu ke berapa kita harus mengunggah tulisan atau video pendek di media sosial.
Last but not least, untuk mengevaluasi diri dan karya, aku membiasakan diri menulis jurnal. Berhubung ini era digital, sebagian aku unggah dan simpan di G-Drive menggunakan internet rumahku.
Lantas, apa saja manfaat yang dirasakan setelah menjadi seorang content creator?
- Kreativitas yang terstimulasi
- Peningkatan keahlian teknis
- Jaringan dan kolaborasi
- Pengalaman dan pembelajaran
- Pengaruh dan dampak positif
- Potensi pendapatan
- Kesempatan bisnis dan karier
- Pengakuan dan apresiasi
Tak Lagi Mencari Pekerjaan, Namun Pekerjaan Menantimu!
Tak dapat dipungkiri, baik oleh para senior maupun new comer, semua content creator pasti ingin memiliki dunia kerja yang asyik, yang menyenangkan, sekaligus mendatangkan cuan. Pucuk dicinta ulam pun tiba.
PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) memintaku dan beberapa teman content creator untuk bergabung dalam komunitas digital konten kreator yang bernama PILOG Digital Community (PDC).
PILOG Digital Community dibentuk sebagai wadah sinergi komunitas konten kreator dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) untuk meningkatkan dan juga memberikan informasi positif terkini terkait perusahaan agar dapat diketahui secara luas oleh masyarakat.
PILOG berharap, konten kreator akan berbicara melalui media baik pribadi mapun User Generated Content (UGC) untuk menyebarkan berita positif terkait program TJSL (Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan) dan CSV (Creating Shared Value) Pupuk Indonesia Group di media online seperti website, sosial media, dan platform digital lainnya.
Karena menyatukan pikiran itu sulit, PILOG Digital Community (PDC) juga memberikan beberapa pelatihan digital media seperti, Creative Writings, Basic SEO (Search Engine Optimization), Video Editing, dan Canva Editing. Semua sangat berguna bagi para konten creator karena akan mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki.
Bangga Menjadi Bagian dari PILOG Digital Community
Pada tanggal 19 Juni 2023 lalu, secara resmi aku menyaksikan launching sekaligus tergabung di dalam PILOG Digital Community (PDC) ini. Tentu saja, rasa bangga dan terharu membuncah.
Semoga dengan bergabung di dalam sebuah perusahaan ternama yang berperan penting dalam pengadaan pupuk, sekaligus mendistribusikannya, aku dapat kesempatan untuk menginspirasi dan memberikan informasi bermanfaat, sekaligus pesan positif kepada masyarakat.
Jujur agak gemes gimana sama desainnya, indah tapi juga comel hehe. Memang penting sebagai konten kreator buat mengetahui trend terkini, jadi harus sering-sering update media sosial dan scroll beranda. Rasanya tidak boleh memanfaatkan trend dan hal yang viral demi menarik audience pada konten. Terima kasih informasinya daging banget ini!
BalasHapusaaaakkkk Nisaaaaa
Hapusmakasih yaaa dibilang comel, aku emang comel sih *dibalangpintu
Paling membuat happy kalau ada yang DM dan bilang, terima kasih kontennya bermanfaat. Lalu diceritakan manfaatnya gimana. Rasanya senang ya bisa bantu orang lain. Dan semuanya jadi terwujud karena dukungan jaringan internet yang oke dari IndiHome
BalasHapusiya bener, Mbak. Tentu ada bedanya content creator dan netizen yang sekadar main medsos. Kalau ingin jadi content creator memang harus punya konsep, ya. Saya masih harus konsisten dalam hal jadwal, nih
BalasHapusSelama ini masih belum konsisten bikin konten, padahal ingin juga jadi konten kreator yang bisa bermanfaat untuk banyak orang. Masih bingung menentukan niche yang tepat, Mak Neng.
BalasHapusKalau Mak Tanti mah udah terkenal dengan doodlenya jadi lebih mudah ya, hehehe
Tanpa indihome, bisa mati gaya ya sebagai konten kreator. Pilihan yang tepat memang indihome tuh. Aku juga langganan, jadi tau pasti bagaimana kerjaan kita berkaitan banget dengan koneksi yang mumpuni.
BalasHapusKeren makneng sharingnya... sebagai content creator ala-ala yg belum jelas ini, aku jd meragukan apakah aku da di jalan yg benar. Salah satunya krn aku kadang masih ragu dg satu saja niche ... Ini nih yg bikin, ya udah jalanin aja gitu. Tapi ini sharing dan tipsnya bener2 deh, ngebuka lg mataku
BalasHapusBiarkan orang lain memandang kita hidup enak terus, ya. Menjadi konten kreator, kunci utama harus konsisten. Mau menggali ide dan terbuka terhadap hal-hal baru/viral, serta upgrade ilmu.
BalasHapusSebagai Blogger, content creator bagiku juga cukup menarik. Cuma masih suka gak tepat waktu aja. Kudu mulai tertib sama jadwal yang dibuat biar selalu update. Jangan lupa buat upgread kemampuan dan pengetahuan juga
BalasHapusKonten kreator dan indihome itu gak boleh dipisahkan bahkan sedetik pun hehehe, nggak bisa hidup dia nanti. Seorang konten kreator butuh dukungan akses Internet yang baik kayak indihome ini untuk tetap eksis. Soalnya kami di rumah juga begitu istilah nya gak ada Internet gak ada uang masuk hahaha
BalasHapusMenjadi content Creator adalah pilihan yang memudahkan untuk dilakukan oleh siapapun dan saat ini di era digital banyak sekali media sosial yang menjadi tempat untuk berkarya para kontemporer apalagi didukung dengan jaringan internet yang lancar seperti indihome
BalasHapusHmm calon juara nih
BalasHapusArtikelnya simple but sangat mudah dicerna oleh IRT yang berusaha selalu upgrade ilmu ini
Setujuuu..yuk mulai aja dulu! Contohnya Mba Tanti ini yang mulai dan menjalani jadi content creator dengan jalan berliku. Sukses selalu ya Mba..Dirimu memang inspiratif dengan karya-karya yang kreatif! Kereen!
BalasHapusmantap banget makneng, masyaAllah, memang kudu konsisten ya kalau sudah terjun dunia content creator dan akhirnya tahu ciri-ciri kontent creator itu seperti itu. itulah mengapa penting banget menikmati proses yaa.
BalasHapusYa Allah,
BalasHapusIngin sekali bisa konsisten. Punya konten khusus dan rajin posting.
Haturnuhu kak Tanti.. Jadi masukan positif buatku yang masih angin-anginan. Padahal engagement semakin bagus kalau rutin posting yaa..
Makneng inspirasi buat para mak Indonesiaaaaa
BalasHapussukaaa bgt dgn semangatnya
kudu kreatif yaahh kita semuaaaa
Ingin jadi content creator tapi masih belum Nemu skill koentji yang ingin dibagikan, plus rajin posting juga makin redup
BalasHapusMasyaAllah, mak Tantiii... Bener-bener panutan deh kalau soal konten mah ini. Semoga aku juga bisa segera menemukan potensi yang keren gini jadi bisa makin terarah nanti. Terus menginspirasi yaa, mak
BalasHapusNeeeeng terbaik...!
BalasHapusmemang passion di content creating yaa dan ilustrasi maupun doodle punya pasar tersendiri loh. Aku tuh suka lihatin ilustrator menggambar di IG live. Betah aja gitu lihat prosesnya karena aku sendiri kurang bisa di bidang itu.
internet cepat IndiHome mah jelas butuh di rumah supaya aktivitas bikin konten lancaaaar!
Huah, seru bacanya oma. Memang ya konten kreator itu terlihat asik tapi perjuangan menghasilkan kontennya itu lumayan juga. lumayan bikin capek, tapi ya tetep menyenangkan karena justru dengan menghasilkan konten jadi salah satu hal yang bikin kita juga happy yaa
BalasHapusWah, keren sekali bunda, memang passion nya disana, aku sih suka banget liatin ilustrator di Reels IG, satisfying banget melihat segala proses menggambar nya, jadi kepuasan tersendiri untuk saya jika menonton konten ilustrator, maka dari itu saya juga harus mempersiapkan Indihome untuk jaringan internet yang lebih baik.
BalasHapusDuh saya belum bisa konsisten nih kadang semangat bikin konten kadang loyo ga semangat gitu.
BalasHapusMemang benar si kak kalau melakukan sesuatu dan ingin hasilnya bagus maka harus konsisten
BalasHapus