Siapa di sini yang ruang kerjanya berantakan?
Aku adalah salah satu orang yang akan mengangkat tangan tinggi-tinggi! Aha, apa saja sih yang membuat semua benda itu seolah "terbang" atau teronggok terabaikan?
Hmmm.... let's see... kita intip apa saja yang membuat ruangan dan studio miniku berantakan!
- setumpuk karya seni
- tumpukan buku gambar di keranjang
- beberapa kanvas yang menanti disentuh kembali
- beberapa toples penuh kuas
- tumpukan spidol yang susah payah berusaha dikelompokkan -tapi gagal terus menerus.. hahaha :D
Apakah berantakan itu terjadi karena ruang belajar yang sempit?
Sepertinya sih, tidak, Maemunah.Ruangan tempatku bekerja sesungguhnya sangat luas, 6 x 6 meter = 36 m2. Walau digabung dengan living room slash ruang serbaguna :D (jadi ini tuh ruang duduk untuk nonton teve, makan, belajar dan terima tamu wkwkwkkwk .. sungguh fungsional sekali bukan!)
Aku juga memiliki beberapa lemari besar, yang walau tak sepenuhnya milikku, tapi sebenarnya bisa aku organisir supaya rapi.
Lantas, apa dong Neng, yang membuat ruang kerjamu berantakan?
Entahlah.
Dalam benakku, ketika mengerjakan seni, aku HARUS MELIHAT di mana barang yang aku butuhkan. Karena kalau benda itu tidak terlihat, aku akan jauh lebih emosional.. merasa apa yang ada di benakku akan hilang!
Satu studi, The Art of Thought yang dilakukan Graham Wallas, pernah mempelajari pikiran kreatif. Penelitian ini mencoba untuk mencari tahu bagaimana proses pikiran kreatif bekerja.
Penelitian ini juga menggunakan empat tahap dan menggabungkan tiga faktor kepribadian. Lucunya, meski studi dilakukan secara teliti, sisa-sisa prosesnya, mulai dari pengumpulan data hingga kesimpulan, ternyata cukup berantakan.
Harus berantakan atau tetap rapi? Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan tersebut.
Di satu sisi, sebagai peneliti, Kathleen Vohs membuktikan, kekacauan memunculkan kreativitas dan pemikiran out of the box. Tapi, studi ini juga menunjukkan bahwa orang-orang di ruang yang "bersih" lebih mungkin memilih makanan yang sehat, dan membuat pilihan yang lebih konvensional.
Anyway, faktor lingkungan juga mempengaruhi pilihan kita. Jadi aku memilih jalan tengah, ketika chaos kreativitas berlalu, aku meluangkan waktu sedikit untuk membersihkannya.
Anyway, faktor lingkungan juga mempengaruhi pilihan kita. Jadi aku memilih jalan tengah, ketika chaos kreativitas berlalu, aku meluangkan waktu sedikit untuk membersihkannya.
Tapi seandainya ada order menumpuk, aku memilih membersihkan ruangan lain, dan membiarkan meja kerjaku "apa adanya".
3. Decluttering setahun dua kali
Tips Membersihkan Kekacauan Sejenak Ala Aku
1. Membuat beberapa keranjang berisi barang yang aku butuhkan
>> Keranjang berisi kertas
>> Keranjang berisi buku gambar
>> Pot-pot berisi kuas
>> Beberapa toples BENING (yup, it help me organized things)
2. Punya rak buku terbuka dan tertutup
>> Rak buku raksasa - isinya buku yang berbentuk rapi - berwarna senada untuk memudahkan aku mencari buku yang kuinginkan
>> Rak buku tertutup - untuk memindahkan sejenak (walau kenyataannya kalau barang itu sudah berada di dalam, mustahil akan kubuka dalam waktu dekat!)
3. Decluttering setahun dua kali
>> Periksa tube-tube cat yang sudah kering, kosong atau tak layak digunakan
>> Beli map plastik BENING - untuk melihat isinya - plus label nama besar (biasanya beli stiker kosong putih seharga 10 ribu untuk digunting-gunting)
>> Kardus berisi potongan atau daur ulang kertas.
>> Kardus berisi potongan atau daur ulang kertas.
Nah itu tips sederhana ala aku, semoga membantu kalian yang sama berantakannya sama aku yaaa!
Saking sibuknya bekerja nih ya, Kak sepertinya sampai ruang kerjanya berantakan
BalasHapusSama seperti saya nih, Kak. Ruang kerja saya juga biasanya berantakan tapi saya sempatkan untuk merapikan hihi
BalasHapusBermanfaat banget nih tipsnya. Boleh dicoba nih agar ruang kerja tidak berantakan lagi hihi
BalasHapusLumayan luas juga ya, Kak ruang kerjanya. Kalau berantakan gitu jelas agak malas biasanya untuk merapikan
BalasHapusKalau berantakan soal karyanya tidak apa-apa, Kak hihi. Tapi jelas menganggu pekerjaan sih ya
BalasHapusSaya aja yang bukan seniman, meja kerjanya berantakan, Mbak hehehe. Tapi, ya, sebaiknya orang lain jangan beresin. Malah jadinya nanti saya lupa ma barang-barangnya disimpan di mana. Biar berantakan justru suka hapal penempatannya :D
BalasHapuswkwwk meja kerjaku udah kayak kapal pecah dan kalau dirapiin aku bingung dengan letak-letak barangku, khusus meja kerja aja sih yang acak kadut karena memang kreativitasku ya di mejaku
BalasHapusKeranjang sering jadi jalan ninja untuk membereskan peralatan yang berantakan. Ini juga yang kulakukan di kamar anak-anakku yang hobinya mirip mbak Tanti. Biasanya aku beli keranjang segi empat yang ada bolong-bolongnya, jadi kalau disusun, bisa langsung keliatan isinya apa aja. Di IKEA ada keranjangnya. Lumayan rapi jadinya, tapi belinya memang harus agak banyakan, misal setengah lusin.
BalasHapusTerima kasih Mbak Tanti tips membersihkan kekacauannya :)
hihi kalau berantakannya seniman tuh abstraktif gitu bukan sih makneng *maafsotoyy tapi ku merasa kalau berantakannya tuh karena barang2 penuh di meja dan udah jadi kebiasaan buat naro barang2 nya di tempat semula, agak susah ya kalau harus beresin dan malah wasting time buat cari2 barang tersebut
BalasHapuskamar ku yang bukan seniman aja berantakan lho mak neng hahaha... itu mah knr malas beberes aja akunya hihi... tapi klo ruang kerja seniman rapi kayaknya jadi kurang nyeni gak sih mak neng...ga papa berantakan asal gak jorok hahaha. Oke gpp dirapikan tp tetep harus ada yg berantakan dikit gt lho...*wkwkwwk
BalasHapusMerasa rumahku jadi rumah para seniman nih secara gak di kamar, tapi dimana mana semuanya berantakan. Hahaha ...
BalasHapusTapi ikutan tips yang diinformasikan itu, saya pun coba kasih tempat jadi barang barang punya lokasinya sendiri. Baru agak rapi ((agak))
Aku termasuk yang nggak juga risih dengan ruangan kerja baik seniman atau apalah, sebab ruang kerja ya buat bekerja, kalo rapi, ya nggak kerja dong, hehehe
BalasHapusTapi memang kalau gak melihat ruang kerja gak berantakan berasa gak kerja, walau tiap habis kerja diberesin lagi sih ya mak Neng. Aku pun di rumah gitu, karena kalau di aku props foto jadi selain lemari aku juga menggunakan kontainer.
BalasHapusSaya biasanya beresin ruang kerja dua minggu sekali, jadi bikin ide mengalir sih yah kalau ruang kerja rapi
BalasHapusSetuju nih mba, harus ada lemari terbuka dan tertutup, supaya terlihat rapih. Biasanya semodel map atau berkas2 ditaruh d bagian tertutup.
BalasHapusKlo orang seni Krn bnyk oernak oerniknya JD terbilang wajar ya, mba klo berantakan dikit2. BTW wall berantakan tetep aesthetic mba, hehe
Aku termasuk orang yang kurang rapi. Kayanya kalau punya meja kerja gak bakal sepi. Pasti ada aja yang berantakan, ckckckc
BalasHapusBiasanya senman gak suka kalau ada orang lain yang merapikan peralatannya ya mbak ,eh itu sih aku lihat di film-film hihihi, kalau mbak Tanti gimana? Suka ga kalau orang lain merapikan
BalasHapusaku bukan seniman juga meja yang sering dipakai selalunya berantakan mak neng hahaa, sebenernya mungkin itu tadi yaa, organize yang kurang disiplin, habis pakai harusnya disimpan lagi ke tempat semula, bair gak jadi berantakan. cuma ya gitu deh, saya juga termasuk yang kaum entar entar hihi. btw mak neng keren deh, suka banget liat meja kerjanya, emang seniman tulen!
BalasHapusAkutu bebersih meja cuma pas ganti suasana ((baca taplak)) wwkwkk~
BalasHapusSelebihnya yaa... kadang makan sambil nonton, di meja. Minum juga taro meja.
Yang paling KZL tuh kalok anak-anak atau suami ikutan naro barang. Kek pemotong kuku, cotton bud, or sisir.
Oh pleaseee..jebaaal, Tuhankuu..
Hehhe...aga lebaii ya, kak Tanti.
keknya kita kalok kerja bareng bisa saling kasih batas wilayah nih.. Apa yhaa??
Buku? tepak?
hahaha..
Bukan cuma ruang kerja. Rumahku juga berantakan biarpun udah beli rak-rak. Entah kenapa gak pada tertib naruh barang. Aku pun begitu xixixi..... Apakah aku sekeluarga berjiwa seniman semua atau emang males ngerapiin barang?
BalasHapusBerantakan oun tapi keliatanbseninya lho Mbak. Aku suka takjub sama seniman berbagai koleksi warna dan brushnua bikin mupeng. Btw kalau watercolor rekomendasi kertasnya dan catnya dong mbak?
BalasHapusSetuju sih mba.. meja tempatku nulis juga kadang berantakan bahkan berhari2 gak rapi sampai selesai dead line nulis .
BalasHapusNah setelah dead line selesai baru tuh kepikiran merapihkan meja kerja..
Mbak saya bukan Seniman tapi sejak kecil meja belajar atau kalau sekarang meja kerja hampir selalu berantakan. Entahlah klo terlalu rapi kadang malah malas dan gak produktif. Hahaha
BalasHapusNah iya, kenapa ya tempat kerja seniman pada begitu. Aku juga punya beberapa temen yang tempat kerjanya berantakan. Tapi aku mikirnya, mungkin saat itu dia memang lagi banyak kerjaan. Kalo lagi santuy mah mungkin bisa rapi juga. Kudunya punya tips kayak MakNeng nih biar bisa rapi juga ya meja kerjanya. :D
BalasHapusKadang suka heran ya mak, perasaan cuma mau semuanya terlihat dan melakukan proses kreatif sesuai yang kita pikirkan. Tapi kok ya menghasilkan meja atau ruangan yang berantakan, ahahahaha. Ternyata memang tetap harus menyisihkan waktu untuk merapikan semuanya ya supaya bisa tertata rapi lagi :D
BalasHapusmeja kerjaku kebetulan di kamar ni mak, jadi barangnya ga banyak. Tapi kok perasaan penuh terus yak, wkwkwkwk. Tapi yang penting selalu ada sih lampu meja dan colokan. Sama rak buku untuk nyimpen buku yang baru dibaca. Karena ruang buku beda ruangan
BalasHapusAku saat bikin craft pasti berantakan banget. Bahkan mau ruangan luas juga tetap bahan-bahan beserakan dimana-mana, tetapi kalau sudah selesai pasti dibereskan ke tempatnya dan kembali rapih. Hehe
BalasHapusRuang kerjaku berantakan juga nih tapi bukan karena tumpukan barang seni, melainkan waktunya aja yang kurang panjang *halaaah
BalasHapusKalo lagi asyik dan deep focus sih kayanya cenderung ngga peduli ya Mak lingkungan sekitar seberantakan apa ahaha. Nikmatin aja prosesnya dan rapikan lagi setelah selesai
BalasHapus