Kalian penikmat tontonan di cinema?
Saat ini, film Indonesia juga sudah naik daun, terbukti dengan larisnya beberapa film Indonesia, dan sekaligus jadi favorit masyarakat. Sebut saja, Petualangan Sherina, Habibie & Ainun, Cek Toko Sebelah, Ada Apa Dengan Cinta, Laskar Pelangi, Dilan, ah masih banyak lagi...
Belum lagi genre horor dan action, serta beberapa film komedi yang juga banyak memiliki penggemar! Wah kok bisa? Tenaaang... saat ini di Indonesia profesi film maker Indonesia memang sedang digemari. Apa dan bagaimananya, yuk kita simak ulasanku di bawah ini.
Di balik layar, ada siapa saja?
Film-film Indonesia saat ini diproduksi dengan dua cara, yaitu melalui industri film dengan budget besar, dan juga film indie.
Seseorang yang menyutradarai atau memproduksi film untuk layar lebar maupun layar kaca disebut juga sebagai seorang Filmmaker.
Seorang filmmaker bertanggung jawab untuk memberikan arahan kepada tim kreatif pembuat film agar film tersebut memenuhi gambaran yang telah tertulis di naskah.
Om Garin Nugroho, seorang filmmaker ternama Indonesia mengatakan bahwa bakat menjadi seorang filmmaker harus diasah seperti kemampuan lain. Apa saja pekerjaan seorang filmmaker, dan bagaimana cara mempelajari hal-hal yang dapat mengasah bakat tersebut?
1. Selalu mencari inspirasi
Sebagai filmmaker, inspirasi adalah bahan utama sebuah karya film. Ini sebabnya penting untuk memiliki kebebasan dalam memilih tempat bekerja. Kebebasan tempat kerja mempermudah para filmmaker untuk mendapatkan inspirasi.
Namun, karena seorang filmmaker juga ditugaskan untuk mencari inspirasi, maka menonton drama berseri juga bisa memperkaya wawasan. Rekomendasi drama seri yang tepat, sangat kondusif untuk mendapatkan inspirasi.
2. Kenali karyamu!
Salah satu kunci kesuksesan sebuah film adalah penyampaian pesan. Untuk menyampaikan pesan melalui film, seorang filmmaker harus mengenal karyanya sendiri agar produk film tersebut memiliki integritas.
Ini juga sangat penting untuk mencari investor yang mendanai film tersebut karena Filmmaker harus dapat menjelaskan visi karyanya dan target penonton dari film tersebut.
Manager yang bekerja dengan filmmaker juga harus mengerti bentuk karya yang akan dipublikasi. Dengan begini, filmmaker akan tahu bagaimana cara memetakan sumber pendanaan yang sesuai dengan karyanya.
3. Belajar dari Festival Film
Cara sederhana untuk mengikuti tren film adalah dengan mengikuti Festival Film. Ini bukan hanya ajang kompetisi, namun juga sumber ilmu. Seperti sebuah perpustakaan yang berisi film bukannya buku.
Di sana banyak sekali referensi yang bisa menginspirasi para filmmaker muda yang ingin membuat film. Festival film juga bisa menjadi kesempatan untuk para filmmaker dan distributor memperluas hubungan dan berdiskusi.
Semoga ini bisa memberikan gambaran dan memberikan inspirasi bagi kamu untuk menjadi seorang filmmaker.