 |
| karya Sol LeWitt: A Wall Drawing Retrospective |
Satu dekade terakhir, aliran seni dunia dibanjiri oleh konsep minimalis. Minimal dalam segala hal.
Coba saja lihat, sampai-sampai kendaraan juga ikutan berbentuk mini!
2. Monokromatik:
3. Penggunaan Ruang Negatif:
Seni minimalis sering memanfaatkan ruang kosong atau negatif untuk menonjolkan bentuk-bentuk dasar.
Jadi memang seni minimalis ini konsep utamanya adalah mengurangi kompleksitas dan menghadirkan keindahan melalui kesederhanaan. Setiap interpretasi tergantung pada pengamatnya, dan itulah daya tariknya.
Mono-ha (もの派) adalah nama yang diberikan pada gerakan seni yang dipimpin oleh seniman Jepang dan Korea pada abad ke-20. Para seniman Mono-ha mengeksplorasi pertemuan antara bahan alami dan industri, seperti batu, pelat baja, kaca, bola lampu, kapas, spons, kertas, kayu, kawat, tali, kulit, minyak, dan air, menyusunnya dalam keadaan yang sebagian besar tidak diubah dan bersifat sementara.
Belakangan beredar lagi aliran seni lukisan minimalis mengusung kesederhanaan dan fokus pada elemen-elemen esensial. Misalnya, hanya menggunakan dua warna - dan dengan konsep garis sesederhana mungkin.
(apa kabarnya neng Tanti yang kalo gambar sungguh memperhatikan detail ya!)
Pada dasarnya, seni minimalis mengekspresikan keindahan dan kebenaran melalui bentuk-bentuk yang sederhana dan garis-garis yang tegas. Untuk mengenali konsep minimalis ini, yuk kita lihat pakemnya dan siapa saja seniman terkenal di balik karya mereka yang legendaris itu!
Konsep Aliran Seni Minimalis
1. Menggunakan Pola Geometris:
Seni minimalis sering menggunakan bentuk geometris seperti lingkaran, persegi, atau garis lurus. Warna yang digunakan biasanya terbatas dan kontras.
2. Monokromatik:
Beberapa seniman minimalis memilih palet warna monokromatik, dengan hanya satu warna dominan. Ini menciptakan kesan tenang dan harmonis.
3. Penggunaan Ruang Negatif:
Seni minimalis sering memanfaatkan ruang kosong atau negatif untuk menonjolkan bentuk-bentuk dasar.
Jadi memang seni minimalis ini konsep utamanya adalah mengurangi kompleksitas dan menghadirkan keindahan melalui kesederhanaan. Setiap interpretasi tergantung pada pengamatnya, dan itulah daya tariknya.
Seniman di balik Karya Minimalis
Josh Sperling
Dive Into the Surprising "Daydream" of Artist Josh Sperling adalah tajuk yang dibawakan oleh Josh Sperling.
Ia mempersembahkan 4 rangkaian lukisan warna-warni dalam pameran bertajuk "Daydream" yang wajib dilihat di Perrotin di New York.
Karya Frank Stella:
Salah satu seniman minimalis terkenal adalah Frank Stella. Karyanya yang berjudul “Die Fahne Hoch!” (1959) adalah contoh bagus. Meskipun namanya diambil dari lagu resmi para Nazi, karya ini sebenarnya tidak memiliki makna tertentu selain judulnya. Stella menggunakan garis-garis dan bentuk sederhana untuk menciptakan karya yang menggugah pemikiran.
Mono-ha, Seni Minimalis di Jepang
As always, Jepang selalu punya sebutan khusus untuk karya seni mereka.
Di Jepang, gerakan seni minimalis dikenal sebagai Mono-ha atau “Sekolah Benda.”
Para seniman Mono-ha mengeksplorasi bahan-bahan alami dan sifat-sifatnya, menggabungkan elemen-elemen sederhana menjadi karya yang memperlihatkan keberadaan benda itu sendiri.
Mono-ha (もの派) adalah nama yang diberikan pada gerakan seni yang dipimpin oleh seniman Jepang dan Korea pada abad ke-20. Para seniman Mono-ha mengeksplorasi pertemuan antara bahan alami dan industri, seperti batu, pelat baja, kaca, bola lampu, kapas, spons, kertas, kayu, kawat, tali, kulit, minyak, dan air, menyusunnya dalam keadaan yang sebagian besar tidak diubah dan bersifat sementara.
Karya-karya mereka berfokus pada ketergantungan antara elemen-elemen ini dan ruang sekitarnya, selain pada materi itu sendiri.
Gerakan Mono-ha muncul sebagai reaksi terhadap beberapa peristiwa sosial, budaya, dan politik yang terjadi pada tahun 1960-an. Para seniman Mono-ha, kecuali Lee Ufan yang lebih tua satu dekade, baru saja memulai karier mereka ketika protes mahasiswa yang keras terjadi pada tahun 1968–69. Pada saat yang sama, terjadi banyak protes terhadap perpanjangan kedua Perjanjian Keamanan AS-Jepang (dikenal dalam bahasa Jepang sebagai Anpo) pada tahun 1970, yang mengikat Jepang untuk memberikan dukungan logistik bagi perang AS di Vietnam.
Gerakan Mono-ha menandai pendekatan inovatif terhadap seni dengan mengeksplorasi bahan dan kualitas inheren mereka, sebagai reaksi terhadap perkembangan dan industrialisasi yang tak kenal lelah di Jepang.
Gerakan Mono-ha muncul sebagai reaksi terhadap beberapa peristiwa sosial, budaya, dan politik yang terjadi pada tahun 1960-an. Para seniman Mono-ha, kecuali Lee Ufan yang lebih tua satu dekade, baru saja memulai karier mereka ketika protes mahasiswa yang keras terjadi pada tahun 1968–69. Pada saat yang sama, terjadi banyak protes terhadap perpanjangan kedua Perjanjian Keamanan AS-Jepang (dikenal dalam bahasa Jepang sebagai Anpo) pada tahun 1970, yang mengikat Jepang untuk memberikan dukungan logistik bagi perang AS di Vietnam.
Gerakan Mono-ha menandai pendekatan inovatif terhadap seni dengan mengeksplorasi bahan dan kualitas inheren mereka, sebagai reaksi terhadap perkembangan dan industrialisasi yang tak kenal lelah di Jepang.
Itu dia beberapa aliran minimalis yang saat ini dikenal dunia. Sepertinya masih banyak aliran minimalis lainnya yang kapan-kapan akan aku tulis!
Karya minimalis tetapi kalau dijual harganya maksimal ya, hehehe. Bagus bener ituu karya-karyanya. Apa para seniman sudah capek membuat karya yang terlalu detail dan melelahkan sehingga bikin yang minimalis aja?
BalasHapusHaaa bener banget Bun. Di era kemunculan seni minimalis biasanya setelah era detail yang ruwet
HapusYang menarik memang karya seni lahir sebagai bentuk 'reaksi' dari peristiwa sosial, budaya, dan atau politik tempat si seniman itu berkarya. Sehingga di balik teori/aliran yang selalu berkembang, satu yang nggak berubah dari karya seni itu sendiri adalah 'ide'.
BalasHapusYang bikin "mahal" (valueable) memang IDE ya bang Raja
HapusTerlihat simpel ya mbak tapi itu pasti harganya mahal. Tapi jujur saya lebih senang melihat yang minimalis begini ketimbang lukisan yang abstrak heu
BalasHapusIni sih masuknya juga abstrak mbak Antung, deskripsinya ada di tulisan yang lalu deh kalo ga salah
HapusMeskipun disebut karya seni minimalis, tapi hasilnya gak minimal, karena wow sekali. Kadang enggak kepikiran ya, dari satu objek aja bisa jadi tampilan yang cakep. Permainan warnanya juga enggak banyak, kontras tapi nyambung. Eh, gimana? Hahaha.
BalasHapusMbaaak! Namanya juga minimalis - ya MINIM warna - minim gaya
Hapuskok jadi inget ya quote lucu yang apa tuh, kalo kamu kebanyakan gaya maka apaaaa gitu (((LUPA :( )))
Trendnya sebra minimalis termasuk di dunia seni juga ya mbak. Minimalis bisa diteraokan dalam segala hal di dalam keseharian juga.
BalasHapusKalau urusan seni aku kurang ngerti mbak, mbak Tanti ahlinya ini sih. Aku penikmati aja karya-karya yang cantik tapi kurang paham arti yang terkanudng di dalamnya
aku juga penikmat karya cantik loh Lidya, alhamdulillah aja punya kebisaan yang nyambung gitu
HapusKarya minimalis diawali dengan ide brilian yang maksimal, tentu dapat menghasilkan pundi-pundi sangat besar. Apalagi penikmat seni kini semakin banyak, bukan hanya orang dewasa dan tua tetapi juga anak muda. Meskipun konsepnya minimalis namun pengerjaannya bisa jadi semakin rumit ya, kalau idealis makin berharga nih.
BalasHapusKarya minimalis itu meskipun terlihat sederhana, biasanya justru diawali dengan ide yang brilian dan mendalam. Nggak heran kalau hasilnya bisa menghasilkan pundi-pundi besar, karena makin banyak yang mulai menghargai keindahan di balik kesederhanaan, termasuk anak-anak muda. Meskipun konsepnya minimalis, sering kali pengerjaannya butuh ketelitian yang lebih tinggi, apalagi kalau sang seniman punya idealisme yang kuat. Makin rumit prosesnya, makin berharga hasilnya
HapusAku baru tahu kalau gerakan seni ini teryata banyak melakukan eksplorasi berbagai benda dan menjadi karya seni yang ciamik. Makasih mak Neng Tanti atas ibformasi menariknyaa
BalasHapusSenang bisa berbagi info yang bermanfaat 😊 Emang seru banget ya, gerakan seni ini mengeksplorasi berbagai benda dan menjadikannya karya yang nggak biasa. Terkadang, dari hal-hal sederhana yang kita anggap biasa, bisa tercipta sesuatu yang luar biasa! Terus semangat eksplorasi dan menikmati seni, ya. Siapa tahu nanti Neng juga terinspirasi bikin karya ciamik
HapusKalau udah karya seni dan diciptakan sama orang yang berjiwa seni, emang ya seminimalis apapun tetap aja bagus dan enak untuk dinikmati. Padahal kayak cuma perpaduan warna hitam putih, lho!
BalasHapusbahkan karya yang paling minimalis sekalipun tetap punya daya tarik tersendiri. Kadang cuma perpaduan warna hitam putih aja bisa bikin kita terpukau, ya! Karena di balik kesederhanaannya itu ada ide, rasa, dan konsep yang mendalam. Itulah keindahan seni—kadang nggak perlu ramai atau penuh warna, tapi tetap bisa bikin kita menikmati dan merasakannya.
HapusAku suka banget sama karya dengan konsep minimalis gini, lukisan, furniture sampe desain rumah pun pasti milih yang minimalis dibanding yang lain nya.
BalasHapusWah, sama dong! Aku juga suka banget sama konsep minimalis, dari lukisan, furniture, sampai desain rumah, semua yang simpel tapi elegan selalu jadi pilihan. Ada keindahan tersendiri dalam kesederhanaan, ya—nggak berlebihan tapi tetap berkesan. Selain itu, kesannya juga lebih rapi dan nyaman buat dilihat, bikin suasana jadi lebih tenang. Minimalis memang punya daya tarik yang nggak ada habisnya
BalasHapus