RAMADAN, MAKE OVER FISIK DAN SPIRITUAL

        "Ma neng kok tambah glowing?"

    Tak sekali loh, aku mendapat pertanyaan seperti ini jika bertemu dengan saudara-saudara saat Lebaran tiba. Dan aku pun akan berkomentar sama kepada saudara-saudara dan teman-teman - terutama yang perempuan ya, bun!

    Iya, aneh kan ya.. setelah puasa sebulan, biasanya tubuh kita akan serasa re-charge kembali. Seolah "dicuci" luar dalam. Nah, tentu saja kesempatan emas yang datangnya setahun sekali ini, berkaitan juga dengan aktifitas aku sehari-hari. Apa aja itu? Here we go!

Ramadhan adalah tentang spiritual dan fisik

    Dari sisi spiritual, bulan kesembilan dalam kalender Islam ini, merupakan waktu untuk merenungkan keutamaan seperti kesabaran, pengorbanan dan syukur. Fokus tersebut dipertajam dengan pengendalian diri secara fisik – terutama dengan berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam.

    Secara rutin, sejak satu dekade terakhir, aku menjadikan kajian Qur'an sebagai aktifitas yang tak lepas setiap hari selama Ramadan. Ya, sesekali sih pasti malas ya, namanya juga manusia. Apalagi di pertengahan puasa, sepertinya tubuh lemas, letih lesu tak bertenaga akibat detoks terus menerus. 

Detoksifikasi tubuh ini pastinya karena autofagi (autophagy) yaitu mekanisme pembersihan diri yang terjadi saat tubuh dilatih untuk berpuasa selama kurun waktu tertentu.

    Untuk fisik, dilansir dari website halodoc, setelah seminggu berpuasa, tubuh mengalami beberapa perubahan yang berperan dalam detoksifikasi alami. Berikut adalah beberapa hal yang terjadi selama puasa:

• Selama berpuasa, tubuh menggunakan gula darah yang tersimpan di dalam hati untuk memberikan energi. Setelah sekitar delapan jam, tubuh akan mengambil glukosa yang disimpan di hati dan otot sebagai sumber energi. Setelah simpanan glukosa habis, lemak menjadi sumber energi berikutnya bagi tubuh.

• Tahap tersulit terjadi di tiga hari pertama yaitu karena tubuh belum memasuki “keadaan puasa” sampai sekitar delapan jam setelah makan terakhir.
  
  Pada tahap ini, tubuh menyesuaikan diri dengan tetap merasa lapar dalam waktu yang lebih lama. Saat tubuh mulai membakar lemak, bobot tubuh akan berkurang, tingkat kolesterol menurun, dan risiko diabetes berkurang. Namun, penurunan kadar gula darah juga menyebabkan tubuh lemah dan lesu. Saat ini kita mungkin akan mulai mengalami sakit kepala, pusing, mual, dan bau mulut.
  
  
• Setelah sekitar 3 hingga 7 hari (kondisi tiap tubuh berbeda-beda pastinya) maka tubuh terbiasa berpuasa, sehingga ia akan bekerja untuk memecah lemak untuk diubah menjadi gula darah. Penting untuk minum air dengan cukup agar tidak mengalami dehidrasi, dan pastikan makan yang cukup tinggi nutrisinya.

Apakah saat puasa aman berolahraga?

“Secara historis, telah terbukti berulang kali bahwa puasa sebenarnya sangat aman bagi kebanyakan orang", kata Dr. Babar Basir, ahli jantung intervensi di Henry Ford Health Detroit, direktur program dukungan peredaran darah mekanis akut.

Karena puasa Ramadan adalah jenis puasa intermiten, maka puasa intermiten benar-benar populer sebagai cara untuk menghilangkan lemak tanpa kehilangan otot. Selain itu, puasa dapat meningkatkan kadar insulin dan meningkatkan hormon pertumbuhan manusia, yang membantu membakar lemak.

Kapan olahraganya, Neng?

Aku lebih suka berolahraga fisik sebelum berbuka puasa, ya sekalian ngabuburit gitu. Karena yang paling mudah buatku jalan kaki, maka aku memutuskan untuk berjalan kaki sambil membeli takjil saja. Sekali menyelam, dua tiga takjil pun terbeli.

Pilihan olahraga lainnya ya yoga yang ringan untuk pemula, sekitar 15-20 menit, sekedar untuk melemaskan otot bukan yang melintir-melintir seperti para yogist. Angkat bebannya? Nanti saja kalau sudah tidak di bulan Ramadan ya.. (cemen anaknya)

Anak-anakku yang laki-laki lebih senang berolahraga setelah tarawih. Pilihan olahraga mereka adalah push up, pull up dengan pull bar, dan angkat beban.

Ada waktu juga nggak buat skincare-an?

Jujurly, aku bukan penyuka skincare (baca : males) jadi beruntung bangeeet punya anak gadis koleksi skin care dan sayang mama. Sungguh perpaduan yang sempurna! Walaupun habis facial muka mama, percakapan selanjutnya adalah;

        "Aku mau nonton ya Ma, minggu depan sama Nadine," 

atau

        "Serum yang ini sama micellar water habis loh Ma, pesenin di Syopi ya!"

Ahshiyaaap!

Tidur Cukup Adalah Koentji

Untunglah, aku orang yang termasuk mudah tidur. 

Lagi senang, tidur. Lagi ngambek atau marah, tidur. Pokoke mekanisme tubuhku itu kalo swing mood adalah : mandi, tidur. Bangun udah masuk dunia baru, ya kurang lebih kayak Alice in Wonderland atuh kitu lah.

Tidur yang cukup bagi orang dewasa adalah 7-9 jam per hari. Tidur cukup bisa berpengaruh positif untuk memulihkan kondisi dan kebugaran tubuh.

Umumnya, waktu tidur seseorang di bulan puasa akan lebih pendek. Sebab, puasa mengharuskan orang bangun lebih dini untuk sahur. Karena itu, penting untuk memaksimalkan malam hari untuk tidur, selain menyediakan tidur siang 30 menit-1 jam.

Mensiasati Ngemil dan Ngopi, Emang bisa?

Bagian terpenting dari sahur,  adalah : pastikan minum cukup air. Buatku, mengelola asupan air sangat penting. Jumlah persis yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda, yang penting hindari minuman manis.

Godaan jelang sebelum fajar, minum kopi sih kalo aku. Tapi timbangane pengen ya aku tetap minum setengah cangkir :))

Sedangkan saat berbuka, selain makan iftar, makan satu - tiga kurma sebelum sholat magrib itu membantu banget loh bestie. Aku yang biasanya comot cemilan ini itu, jadi lebih enakan perutnya dan ngga terlalu pengen ngemil.

Godaan kedua : aku suka sekali makanan yang digoreng dan asin, jadi berbuka harus dengan minum teh manis dan makan gorengan. Nah ini disiasatin dengan malamnya makan oufen, tau kan... yang lotus seed itu. Itu membantu supaya kolesterol tidak melonjak naik!

Akhirul kata, puasa selama 30 hari berturut-turut tidaklah mudah, tapi ini adalah pengalaman spiritual yang sangat indah. 

Semoga kita bisa menggunakan Ramadan sebagai batu loncatan untuk membuat pilihan hidup sehat yang baik terutama mengubah pola makan, serta menjadikan tadarus Al Quran kebiasaan sehari-hari yang tak kalah menyehatkan mental.

Salaam!

Sumber:

BBC Indonesia
Halodoc