FENOMENA TIKTOK, SI PEDANG BERMATA DUA

Antara Hiburan, Manipulasi, dan Propaganda

    Indonesia baru-baru ini mencatatkan diri sebagai pengguna TikTok terbesar di dunia. Tingginya penggunaan ini membawa kebanggaan sekaligus keprihatinan, karena waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia pada TikTok, terutama di perangkat Android, juga tertinggi secara global. Dampaknya pada masyarakat, terutama mereka yang memiliki pendidikan rendah, tidak bisa dianggap remeh.

Fenomena Konten Tanpa Substansi: Hiburan atau Ancaman?

    TikTok dikenal sebagai platform yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menjadi kreator konten dan bahkan terkenal secara instan. Namun, sistem ini ternyata membawa efek samping yang signifikan. TikTok lebih mengutamakan konten yang memancing emosi ketimbang konten edukatif. Akibatnya, video-video tanpa substansi bahkan yang mengandung pesan negatif justru lebih mudah viral, sementara konten yang edukatif sering kali terabaikan.

    Dalam ekosistem ini, pengguna yang memiliki pendidikan rendah cenderung lebih rentan terpengaruh oleh konten-konten yang menyulut emosi, membuat mereka mudah dimanipulasi. Dengan memicu emosi pengguna, konten dapat menarik perhatian lebih banyak dan bahkan memengaruhi cara pandang mereka, baik terhadap isu sehari-hari maupun politik.

Buzzer dan Pengaruhnya dalam Opini Publik

Emang ada ya pengaruh buzzer?

Ada mas bro! Ada!

Salah satu sorotan dari fenomena ini adalah adanya akun-akun "kosong" atau buzzer yang mampu mempengaruhi opini publik secara signifikan. Komentar-komentar mereka seringkali muncul sebagai "top comment," memberikan kesan bahwa itu adalah opini publik yang dominan. 

Hal ini berbahaya karena dapat mempengaruhi pola pikir pengguna, terutama yang kurang kritis. Dalam skala besar, hal ini bisa digunakan untuk propaganda yang memecah belah masyarakat dan memengaruhi pilihan politik seseorang.

Dampak pada Kesehatan Mental dan Kognitif Pengguna

    Selain masalah manipulasi, penggunaan TikTok yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan mental, terutama di kalangan remaja. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang terlalu sering menggunakan TikTok cenderung mengalami gangguan stres, kecemasan, serta penurunan kemampuan kognitif seperti IQ. Paparan konten yang tanpa substansi membuat remaja kesulitan berkonsentrasi dan mengurangi minat mereka pada konten yang lebih substansial.

Solusi untuk Penggunaan TikTok yang Lebih Sehat

    Menyadari berbagai risiko ini, pengguna disarankan untuk lebih bijak dalam mengonsumsi konten di TikTok. Mereka bisa memfilter konten dan lebih memilih konten edukatif atau inspiratif, bukan hanya konten yang memancing emosi. Penting juga untuk menyadari bahwa komentar yang banyak di-"like" atau terlihat dominan belum tentu mencerminkan kebenaran.

    TikTok memang bisa menjadi sarana hiburan, namun pengguna perlu waspada terhadap risiko jangka panjang. Dengan lebih selektif, kita bisa tetap menikmati TikTok tanpa terjebak dalam pusaran konten negatif dan propaganda.


Algoritma dan Three Main Power Bertahan di Marketplace

    Setahun belakangan, tepatnya sejak bulan Februari 2023, aku mulai tergoda untuk menjadi salah satu pemain afiliasi di dua platform; yaitu shopee dan tokopedia.

    Memang ya, semangat untuk terus belajar hal baru nggak pernah padam. Walaupun dunia jualan online semakin canggih dengan segala macam perubahan algoritma yang kadang bikin pusing!

Langkah Pertama Thoriq


    Thoriq, seorang pemuda berusia 20 tahun, selalu penuh semangat. Sejak kecil, ia dikenal cerdas, penuh inisiatif, dan sangat suka berorganisasi. Di kampus, ia aktif memimpin berbagai kegiatan mahasiswa, menjalin relasi, dan mengasah kemampuannya. 

    Namun, di balik semua itu, Thoriq menyimpan impian besar yang mungkin bagi sebagian orang terdengar mustahil: bekerja di perusahaan internasional sebesar Google.

HENTIKAN BERHUTANG, KARENA ITU ADALAH PENYAKIT!



    Pernahkah kamu merasa seolah-olah kata-kata yang keluar dari mulut kita punya kekuatan magis? Itulah yang saya rasakan setelah bertahun-tahun terjebak dalam lingkaran hutang dan kecemasan. 

Menguasai Rahasia Berusia 5000 Tahun: Magnet bagi Uang, Mobil, Tubuh, dan Cinta


    Pernahkah kamu merasa bahwa keinginan-keinginanmu—uang, mobil, kesehatan, cinta—terasa sulit untuk diraih?

SETELAH INI KAMU GA BAKAL NGELUH LAGI TENTANG BEBAN HIDUP


Dhenok Hastuti, yang akrab disapa Ibu Meong oleh para pengikut setianya, bukan hanya sekadar blogger yang suka berbagi cerita, tapi juga seorang pencari kebebasan batin. 

Apakah Tuhan Ahli Matematika?


Mungkin kamu sebagian dari orang sepertiku yang ketika membaca judulnya langsung illfeel! Yes, sebagian orang tidak suka judul "Apakah Tuhan Ahli Matematika?" 

Cara Sederhana Mengubah Hidupmu Saat Tidur


    "Siapa yang menang lomba blog?" 

    "Mbak Dian Restu," sahut salah seorang sahabat blogger.

    "Oh, no wonder! Dia kan bahasanya bagus, enak dibaca blognya, udah gitu detail pula kalo nulis!" seruku ketika berada di salah satu event di Jakarta. Aku berada di situ karena tulisanku menang sebagai nominasi 10 tulisan terbaik (ahiik...) sementara mbak Dian sebagai pemenang Juara ke 2.