|
image courtesy : okezone.com |
"Ini pak," tukang parkir yang membantu mengeluarkan motor dari parkiran pasar, menyapa aku dan suami.
"Ok terimakasih," suamiku mengulurkan selembar uang dua ribu. "Lah, dulu yang ngontrak di depan pangkalan pasir, kan?"
Si tukang parkir nyengir, "Iya pak, bener. Kok Bapak inget aja?"
"Iyalah, inget. Dulu kan kamu sering ketemu subuh, jalannya sempoyongan!" Si tukang parkir nyengir lagi, tapi kali ini kecut. Aku langsung paham. Hmm... di kampung persis seberang jalan rumahku, memang beraneka ragam karakter dan tipe orang ada di situ.
Di perjalanan pulang, aku bertanya. "Papa kok inget aja orang itu?"
"Ya ingetlah, dulu mabok hampir tiap malam. Sampai rumah, bininya dipukulin."
"Waduh! Terus, sekarang tu orang masih di situ?"
"Enggak, sudah cerai terus diusir sama bininya, kan yang punya rumah itu mamang bininya." Aku manggut-manggut. Mamang adalah sebutan paman kecil di Tangerang.
Aku diam sejenak. Kelebatan peristiwa langsung tergambar di otakku, mengaktifkan sinapsis di hippotamus satu dengan yang lain.
Apa sebab ya manusia bisa sampai segitu terpuruknya?
"Berarti, hidup itu sudah dia bentuk sendiri polanya ya Pa," aku kembali bertanya. "Yah begitulah. Dia ngga punya uang, kerja serabutan, uang kurang, stres, minum-minum sampai rumah mabok, besoknya ngga dapat kerjaan, begitu terus."
Perbincangan tentang pola hidup, mengiringi perjalananku pulang dari pasar hari itu.
Hidup Itu Berpola?
Ada banyak sekali orang yang tidak punya cita-cita di dalam menjalani hidupnya. Bahkan saking banyaknya, ada banyak ungkapan untuk itu!
"Ah, saya mah hidup seperti air mengalir saja," atau
"Hidup seperti daun yang terbawa angin."
"Berjalan tanpa kompas."
"Hidup sekadar menunggu waktu berlalu."
"Seperti kapal tanpa nahkoda."
Semua ungkapan di atas, menunjukkan kiasan yang berarti menyerahkan segalanya pada nasib tanpa usaha atau rencana. Menunjukkan kehidupan yang tidak memiliki kendali atau tujuan. Menyerahkan segalanya pada nasib atau takdir!
Padahal, hidup dengan pola, dengan spesifik terhadap detailnya, adalah salah satu cara menata hidup menjadi to the rich textures of your perfect days.
Bayangkan kamu adalah orang yang BELUM PUNYA pekerjaan, tapi saat kamu ingin tidur malam ini, lalu membayangkan besok harus ngapain.
- Besok saya harus bangun jam 05.00 lalu setelah sholat Subuh membaca Al Quran selembar, mandi dan mau bikin nasi goreng dulu. Setelah itu, saya akan membersihkan kamar dan mencuci baju serta menjemur.
- Jam 8 pagi teng, saya harus sudah mandi dan duduk di depan komputer untuk membuka email dan sosial media.
- Jam 9 pagi teng, saya akan membuat karya di Canva atau membuat tulisan di blog tentang sampah. Mana tau akan jadi karya e-book atau imagenya bisa diunggah di shutterstock.
VERSUS
Besok saya mau tidur ajalah, sampai ada panggilan kerjaan. Siang saya mau nongkrong di warung kopi atau main game sampai sore. Toh sama aja, tetap ngga menghasilkan apa-apa.
Hidup Adalah Takdir Yang Sudah Tertulis
Di dalam agama, memang benar sudah ada qada dan qadar (Islam) serta karma (Hindu, Budha) hukum tabur tuai (Kristen). Namun, semua mengajarkan bahwa kita bisa berusaha, memilih hidup dan bertanggung jawab atas tindakannya.
- Takdir menetapkan kerangka hidup, tetapi usaha dan pilihan kita mengisi detailnya. Kita mungkin tidak bisa memilih di mana dilahirkan, tetapi kita bisa memilih bagaimana memanfaatkan kesempatan dalam hidup ini.
Hidup bukan hanya tentang menerima takdir, tetapi juga tentang bagaimana menjalaninya dengan penuh makna
Lha terus, kenapa ada orang sudah bekerja keras mati matian tapi tetap akhirnya tidak mendapatkan kekayaan yang dia inginkan? Apa penyebab nya?
Lucunya ada orang yang kerjanya cuma nyantai enggak sekeras itu tapi ternyata hidupnya jauh lebih baik daripada itu?
"Saya ini sudah bekerja keras, loh pak mati-matian. Saya juga disiplin loh Pak. Saya cari uang pagi sampai malam, saya juga menabung tapi kenapa ya pak, kok saya ini enggak pernah lepas dari hutang?"
"Kenapa kok ada aja ya saya ketipu bisnis. Saya ini mau usaha bahkan sudah tanya orang pintar, saya jgua sudah konsultasi masalah bisnis, tapi kok tetap bermasalah?"
Friendssss......
jangan-jangan.... 90% masalah dominan ini adalah isi pikiran bawah sadar kamu sendiri! So what is your subconscious mind?
Mengapa kita gagal jadi seseorang yang kita inginkan?
|
image from forbes.com |
"Mengapa kita gagal" ini merupakan sebuah kata-kata yang harus Kita renungkan, bahkan kita mungkin sudah familiar dengan perasaan ini. Lebih parah lagi, kita mendapatkan hasil yang berlawanan dengan yang diinginkan.
Bayangin aja, ada beberapa orang sepertinya malah enggak berusaha sama sekali hidupnya tapi dia mendapatkan semua uang dan kesuksesan itu dengan cara mudah!
Mengapa ini terjadi?
Jawabannya terletak pada cara mereka menggunakan pikiran bawah sadar mereka! So, isi pikiran bawah sadar ini yang sangat penting. 90% permasalahan hidup Anda itu semua dikendalakan dari pikiran bawah sadar!
Untunglah, aku juga ketemu dengan video-video lama seorang Dewi Hughes, ia adalah presenter dan trainer hypnotherapis expert yang berhasil menurunkan berat badannya dari 159 kg menjadi hanya 59 kg saat ini!
Bahkan dalam pertemuan hypnotherapi, Dewi Hughes mengajarkan pikiran itu ibarat memiliki buku yang berisi 10 bab. Untuk berhasil (dalam kasusnya : menurunkan berat badan) maka kita harus melewati proses Bab 1 hingga Bab 7 tentang menaklukkan hati.
Metode hipnoterapi harus dimulai dari memperbaiki pikiran. Menurutnya, pikiran yang bersih mencerminkan hati yang bahagia. Kemudian, Hughes menyebutkan perbaikan alam bawah sadar, di mana memori negatif yang dimiliki seseorang, catatan masa lalu, trauma, phobia, kegagalan, kesedihan, kemarahan, dan segala macam pikiran negatif harus dihilangkan terlebih dahulu.
"Makanya saya suka bilang diet saya ini adalah diet yang spiritual. Jadi malah kita jarang ngomongin makanan kalau lagi terapi gitu. Ketika hati happy pikiran tenang urusan makan ini ngikut sendiri.
Badan kita jadi kompromi sama kita, badan kita jadi baik sama kita, badan kita juga jadi nyambung sama kita, gelombangnya juga jadi nyatu, energinya juga jadi sama,"
Dengan begitu, tubuh akan meminta otak untuk meminta makanan yang sehat saja hingga merasa tidak tertarik dengan makanan cepat saji ataupun junk food. Hughes mengatakan, hal tersebut terjadi karena alam bawah sadar membawa tubuh merasa lebih bahagia.Tubuh dan Kapten Kapal
Perbedaan pikiran bawah sadar dan pikiran sadar - adalah seperti kapten kapal. Kapten tinggal di dek, sehingga ia dapat melihat di mana mereka berlayar dan mengendalikan segalanya jadi itu pikiran sadar. Jadi kalau kita makan, minum, menulis itu pikiran sadar.
Sedangkan pikiran seperti "Apanya yang kaya? Saya aja hidup masih susah gini. Orang tuaku juga kerja keras, enggak kaya kaya malah sakit! Jadi kayaknya saya memang ditakdirkan bukan jadi orang kaya. Enak aja itu orang motivator ngomong, lah kan dia dapat uang dari jual omongannya!"
Definisi mereka yang tidak percaya pada pikiran bawah sadar tentang uang aja berbeda! Yang satu mendefinisikan : banyak uang itu adalah susah masuk surga, sementara yang percaya pada pikiran bawah sadar, mendefinisikan banyak uang sama dengan banyak pahala. Orang kaya masuk surga!
Kenapa?
Karena dengan uang banyak saya bisa bangun tempat ibadah, menolong orang lebih banyak, dengan uang banyak saya bisa begini begini dan sebagainya. Otomatis cara mereka menjalani kehidupan juga akan sangat jauuuh berbeda!
At the end, sukses itu berpola, gagal juga berpola. Termasuk kaya itu berpola miskin juga berpola! Amit amit yaaa!
Oleh sebab itu, jika ada yang mengatakan "Saya akan berjuang untuk memutus rantai kemiskinan di rumah tangga saya!"
Jika ada yang punya mindset seperti ini niscaya pola baru akan tercipta!
Kenapa?
Karena kaptennya sudah memerintahkan bahwa tidak ada lagi kata kemiskinan!
Tubuh dan Repetisi Kata
"Wah omset rasanya naik itu susah gitu?" Kenapa anda tidak mengubah kata susah menjadi tidak mudah?
Omset naik memang tidak mudah, tapi bisa! It is doable!
Dalam ilmu neurolinguistic programming kita diajarkan mengerti cara kerja otak. Jadi otak itu jangan sampai diberikan sebuah kalimat-kalimat yang melemahkan mental.
Ada sebuah kalimat yang berjudul; "You are what you believe"
Anda adalah apa yang Anda percayai. Kalau anda percaya hari ini anda gagal Anda pasti gagal. Kalau anda percaya hari ini Anda sukses, suatu hari meskipun Anda belum sukses, Anda pasti sukses!
Repetisi!
Ingat, kenapa kok ada orang yang hidupnya itu berantakan melulu dan ada orang itu hidupnya itu bermasalah melulu? Ada orang hidupnya itu sepertinya enggak beres terus gitu?
Jangan-jangan di bawah sadarnya itu ada repetisi dan pengulangan yang salah!
Jadi penting banget bilang kepada hidup, "Alhamdulillah - puji syukur Tuhan hidupku menuju berkelimpahan." Alih-alih mengatakan;
"Yang penting hidup ini enggak kekurangan!"
Lah... yang terjadi malah kekurangan, gitu bukan kelimpahan, karena kamu sebutkan "Yang penting hidup saya enggak kekurangan," Kenapa ngga mau bilang aja ; "Yang penting hidup saya cukup dan berkelimpahan!"
Sombong?
Apakah kaya identik dengan sombong? Tidak juga, toh Koh Steven (almarhum) terkenal dengan kedermawanan beliau, kerendah hatian beliau, dan yang penting : beliau tak pernah pelit kepada yang membutuhkan!
Setiap kata-kata memiliki kekuatan. Ucapan adalah doa.
Mental block atau limiting belief tercipta dari kalimat yang sering kita ucapkan kepada seseorang yang sering ngomong ; "Saya enggak mampu, saya sulit, saya enggak bisa capai target."
Anda harus tahu bahwa anda berhak menjadi kaya!
Motivator nomor satu Indonesia Bapak Andri Wongso - Beliau selalu berkata "Success is my right" atau : Sukses adalah Hak Saya!
Jadi aku - kamu - kita semua - berhak untuk sukses. Kamu berhak untuk kaya, kamu punya hak mendasar untuk menjadi kaya!
Jangan biarkan siapapun membuatmu merasa malu, bahkan menganggap diri kita ini bunga tahi ayam. Kita adalah bunga mawar yang mekar merekah harum mewangi! Dan ingat kesehatan ekonomi adalah sama pentingnya dengan kesehatan fisik!
Dan untuk menjaga si bunga mawar - jauhi tiga penyakit berikut ini : julid - nyinyir baper - sombong dan iri hati karena otomatis bisa menghalangi aliran kekayaan.
Why?
Karena yang suka julid, yang suka nulis komen negatif itu adalah orang yang hidupnya bermasalah.. jadi isi bawah sadarnya bermasalah.
Oya .. yuk, sama-sama kita baca : sukses itu berpola, gagal itu berpola. Ingat sukses juga identik dengan kekayaan, gagal identik dengan kemiskinan.
Kaya itu bukan soal materi, kaya itu soal mental.
Miskin juga bukan soal materi, miskin juga soal mental.
Afirmasi yang positif. Apa afirmasinya?
- Saya cinta diri saya
- Saya sangat bahagia
- Saya pasti bisa
Tambahkan lagi afirmasi lain sesuai dengan goals kamu tahun 2025 ini yaaa!
Kalau perlu, visualisasi cari gambar-gambar yang positif : rumah yang kamu inginkan mobil yang kamu inginkan, tempel di tempat kamu bisa lihat setiap hari, tempel di otak bawah sadar juga supaya setiap hari visualisasi gambar yang positif!
Hidup Jadi Lebih Ringan
Setelah menerapkan langkah-langkah ini, saya merasa hidup jadi lebih ringan. Memang, tantangan tetap ada, tapi saya nggak lagi terjebak dalam pola pikir yang bikin stress sendiri. Rezeki mulai mengalir lebih lancar, dan hati rasanya lebih damai. Saya sadar, sukses itu berpola, begitu juga gagal. Kalau pola lama nggak membawa hasil, kenapa nggak coba pola baru?
Berapa lama? Minimal kalau menurut seorang ahli eh NLP - pikiran bawah sadar itu akan berubah setelah 16 sampai 20 kali pengulangan sampai kamu benar-benar yakin dan percaya dan sangat percaya diri!
Semoga kehidupanmu lebih sehat, lebih kaya, lebih bahagia! Jadi, yuk, kita ubah isi pikiran bawah sadar kita. Kita pantas hidup berlimpah, bukan sekadar cukup. Dan ingat, semua perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Kalau saya bisa memulainya di usia 50-an, kamu juga pasti bisa! 😉
Makasihh atas pencerahannyaa mom's, sangat bergizi sekali tulisannya. Mesti dibaca-baca lagi nih.
BalasHapusKadang kita ngga sadar ya mbak Vin, alhamdulillaaah semoga bermanfaat
HapusAku suka banget afirmasi kata positif selain tetep ikhtiar berusaha. Intinya, lakukan sebaik baiknya apa yang bisa kita lakukan, sisanya serahkan sama Allah aja yg menyelesaikan
BalasHapusKata "serahkan sama Allah" memang jadi bikin kita makin tawakkal ya mbak Dy, percaya bahwa Allah sudah set up the best buat ummatNYA
Hapusmasalah umat sekarang, ketika kemiskinan jadi tontonan jadi orang2 berlomba-lomba membantu langsung orang miskin hartanya. abis nonton podcast om dedy sm ust felix jg ngomongin ini
BalasHapusMiskin juga bukan soal materi, miskin juga soal mental.
HapusSemoga dimudahkan langkah kita dalam meraih rezeki yang banyak, halal, baik, berkah. Aamiin...
BalasHapusaamiin
HapusTulisannya daging banget mbak! Aku langsung sodorin ke anakku biar dia jawab 5 pertanyaan di atas untuk menentukan goalsnya. Tentu sebagai muslim kita punya goal yang jelas ya, tapi nggak ada salahnya untuk punya goals lain seperti jadi kaya, punya rumah besar, dll selama itu sejalan dengan nilai-nilai Islam.
BalasHapusaaaak.. thankyouuu Tya
Hapusseneng banget kalau tulisan kita itu berharga untuk dibaca dan... langsung dipraktekkan pula ke ananda!
Masya Allah jadi pengen tahu ananda jawabannya apa! salam sayang yaaa
Seringkali kita meremehkan kekuatan pikiran yaah..
BalasHapusKayak...belum apa-apa uda menakdirkan diri gak bisa, gak mampu...jadi uda dengan sadar diri ngasih garis batas.
MashaAllaa..
Memang kalau uda ada impian, seringkali kita lupa melibatkan Allah untuk takdir berikutnya. Termasuk memberikan pola yang jelas untuk menuju impian yang kita buat.
Iya Len, kadang kita sendiri yang membuat impian kita itu jadi blurrr dan kita meragukan kekuatan Yang Maha Segalanya - malah percaya dengan bisikan : "Ah, kan ngga mungkin..."
BalasHapus