Wow! Segini Biaya Bikin Film Studio Ghibli, Nggak Nyangka Banget!

Hayao Miyazaki
sumber : Top 10 Fascinating Facts about Hayao Miyazaki - Discover Walks Blog

    Kalau ngomongin film animasi, siapa sih yang nggak kenal Studio Ghibli? Di balik nama keren itu juga si kreatornya yang terkenal, Hayao Miyazaki yang super duper kreatif! Saking penisirin, aku sampe googling dan mantengin aneka cerita di youtube tentang beliau. 

Sebagai ilustrator, tentu saja yang aku pantengin adalah tempat beliau berkarya serta proses kreatif di balik setiap karya. Nah ini salah satu "intipanku" yaitu studio tempat beliau berkarya. 

sumber : wikipedia

Betul, terkesan estetik dan sederhana, bahkan di depan studio, Hayao Miyazaki menyediakan sebuah bangku yang bisa diduduki oleh siapa saja. 

Tapi... eits, sederhana itu gak sama dengan "murah" ya, karena saat mantengin di youtube, tempat kerjanya Hayao Miyazaki dkk ini memiliki studio dengan aliran udara yang mengalir karena ada jendela-jendela raksasa dan bisa dibuka, dengan langit-langit yang tinggi.

    Oya, dari catatan berbagai sumber, aku hitung ada sekitar 24 film yang sudah dikeluarkan oleh GHIBLI ini. Beberapa di antaranya adalah "Spirited Away" dan favoritku "Kiki Delivery Service", " Arrietty" sampai "My Neighbor Totoro," semua filmnya punya cerita magis yang bikin hati anget.

Tapi, pernah kepikiran nggak sih, berapa banyak uang yang dihabiskan buat bikin film-film keren ini? Yuk, kita bongkar rahasia di balik biaya fantastis pembuatan film Studio Ghibli!

1. "The Boy and the Heron" (2023) - Rp 820 Miliar

Film terbaru Hayao Miyazaki ini nggak main-main soal budget! Katanya, biaya produksinya lebih dari 5,2 miliar yen atau sekitar Rp 820 miliar. 

Kenapa mahal banget? Karena film ini dikerjain full animasi tangan alias "hand-drawn," yang butuh waktu lama dan banyak tenaga. Selain itu, proses kreatif Miyazaki yang perfeksionis bikin produksi jadi makin lama (dan makin mahal!).

2. "The Tale of the Princess Kaguya" (2013) - Rp 770 Miliar

Bayangin, buat bikin animasi dengan gaya lukisan tradisional Jepang, Studio Ghibli ngeluarin sekitar 5,15 miliar yen atau Rp 770 miliar. Film ini butuh waktu 8 tahun buat rampung! 

Biayanya kebanyakan buat bayar animator yang bikin setiap frame secara manual dan juga produksi musik megah dari Joe Hisaishi.

3. "Ponyo" (2008) - Rp 530 Miliar

Film tentang gadis kecil ikan ini juga nggak kalah mahal. Dengan biaya sekitar Rp 530 miliar, animasi laut yang kompleks jadi salah satu penyebab budget membengkak. Studio Ghibli emang terkenal perfeksionis, sampai riak ombak pun digambar dengan detail banget.

4. "Spirited Away" (2001) - Rp 300 Miliar

Nggak heran kalau film ini sukses besar di seluruh dunia! Dengan biaya produksi sekitar Rp 300 miliar, Studio Ghibli fokus ke detail-detail kecil yang bikin dunia bathhouse-nya terasa hidup. Sebagian besar budget dipakai buat menggaji animator dan proses animasi manual yang memakan waktu bertahun-tahun.

5. "Princess Mononoke" (1997) - Rp 310 Miliar

Waktu rilis, film ini jadi film animasi termahal di Jepang dengan biaya Rp 310 miliar. Kenapa mahal? Karena mereka pakai lebih dari 144.000 frame gambar yang digambar tangan! Selain itu, biaya besar juga dihabiskan buat efek suara realistis dan scoring epik dari Joe Hisaishi.

6. Howl's Moving Castle

Berdasarkan beberapa sumber yang beredar, biaya pembuatan film Howl's Moving Castle dari Studio Ghibli diperkirakan mencapai sekitar 3,7 miliar yen. Kalau dikonversikan, ini kira-kira setara dengan $30–33 juta atau sekitar Rp525 miliar (dengan kurs yang berlaku pada saat itu).

Uang Sebanyak Itu Buat Apa Aja Sih?

Nggak cuma buat bayar gaji animator, biaya produksi film Studio Ghibli dialokasikan buat hal-hal ini:

• Gaji Staf dan Animator – Karena mereka pakai animasi tangan, butuh waktu dan tenaga ekstra. Setiap frame digambar manual, lho!

• Pengembangan Cerita & Desain – Mulai dari sketsa awal, storyboard, sampai desain karakter butuh waktu panjang.

• Musik dan Pengisian Suara – Joe Hisaishi sering jadi andalan buat scoring, plus bayar seiyuu (pengisi suara) profesional juga mahal.

• Teknologi & Editing – Meskipun pakai animasi tradisional, mereka tetap pakai teknologi digital buat menyempurnakan hasil akhir.
  
  
• Pemasaran dan Distribusi – Buat bikin film laku, perlu biaya promosi besar-besaran di dalam dan luar Jepang.

Kenapa Studio Ghibli Rela Keluar Duit Segitu Banyak?

    Karena buat Ghibli, kualitas adalah segalanya. Hayao Miyazaki percaya kalau animasi yang dibuat dengan hati bakal terasa sampai ke penonton. Makanya, mereka nggak ragu investasi besar buat hasil yang maksimal.

    Jadi, setiap kali kamu nonton film Studio Ghibli, ingat aja kalau di balik keindahan visualnya ada keringat, air mata, dan miliaran rupiah yang dihabiskan. Worth it banget, kan?